apakah hidung pesek bisa mancung

Bagi sebagian orang, memiliki hidung mancung menjadi sesuatu yang diidamkan. Tak heran jika banyak orang yang rela melakukan berbagai cara untuk membuat tampilan hidungnya tampak lebih mancung. Lalu, apakah hidung pesek bisa mancung? Yuk, cek faktanya!

Kebanyakan hidung orang Asia cenderung lebih rata di batang hidung dan ujung hidung. Ini karena kita memiliki struktur tulang wajah yang berbeda dan luas serta jumlah tulang rawan hidung yang berbeda. 

Pada dasarnya, hidung pesek merupakan hal yang normal karena hidung pesek memang salah satu bentuk variasi hidung yang manusia miliki. Kendati demikian, hidung pesek juga bisa menandakan adanya suatu penyakit, lho.

Penyebab hidung pesek

Mungkin kamu akan merasa insecure alias nggak percaya diri dengan penampilan hidung yang mungkin terlihat pesek. Namun, perlu diketahui bahwa kondisi ini sangat normal dan kamu tidak sendiri, lho.

Namun, kamu juga perlu waspada karena hidung pesek juga bisa disebabkan oleh suatu penyakit. Berikut beberapa penyebab hidung pesek.

1. Faktor genetika

Penyebab paling umum hidung pesek, yaitu karena warisan genetik keluarga. Apabila secara keseluruhan keluargamu memiliki hidung yang terlihat pesek, biasanya ini juga bisa terjadi padamu.

Hidung pesek akibat bawaan genetik umumnya tidak disertai dengan gejala apapun sehingga kamu tidak perlu mengkhawatirkannya. Faktanya, bentuk hidung pesek ataupun mancung sudah bisa terlihat sejak masih bayi.

2. Polychondritis

Di samping faktor genetik, hidung pesek juga bisa disebabkan oleh polychondritis, penyakit langka yang mengakibatkan peradangan pada tulang rawan di banyak area tubuh dan paling sering menyerang telinga, hidung dan saluran paru-paru. 

Sampai saat ini, para ahli masih membutuhkan penelitian untuk mengungkapkan penyebab pasti polychondritis. Tetapi sebuah studi mengungkapkan bahwa kondisi ini erat kaitannya dengan penyakit autoimun dan dipicu oleh infeksi.

3. Cedera

Apabila kamu pernah mengalami kecelakaan atau cedera, biasanya ini juga bisa berakibat pada perubahan bentuk hidung menjadi lebih rendah dibandingkan sebelumnya sehingga tampilan hidungmu mungkin terlihat lebih rendah atau bahkan lebar.

4. Cleidocranial dysostosis

Selain hormon genetik, kondisi genetik lainnya seperti cleidocranial dysostosis juga bisa menyebabkan tulang tengkorak dan tulang selangka tidak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang normal.

Apa Itu Buccal Fat Removal? Begini Prosedur dan Risikonya!

Apakah hidung pesek bisa mancung?

cara memancungkan hidung secara alami

Tak sedikit yang bertanya-tanya, apakah hidung pesek bisa mancung? Pada dasarnya, kamu bisa membuat tampilan hidung lebih mancung dengan 2 cara, yaitu dengan operasi hidung atau cara alami (nonbedah)

Operasi hidung menjadi satu-satunya cara untuk mewujudkan perubahan permanen pada bentuk dan ukuran hidung. Dokter bedah dapat melakukan berbagai teknik. Selain operasi, hasil cara alami memang tidak akan permanen, tetapi dapat membuat tampilan hidungmu lebih mancung.

Rhinoplasty Adalah Operasi Mengubah Bentuk Hidung, Amankah?

Cara memancungkan hidung secara alami

Bagi kamu yang masih penasaran apakah hidung pesek bisa mancung secara alami? Jawabannya bisa, tetapi hasilnya tak selama apabila kamu melakukan operasi untuk memancungkan hidung.

Jika kamu tidak tertarik melakukan operasi untuk memancungkan hidung, kamu bisa menggunakan beberapa cara alami untuk membuat tampilan hidung lebih mancung. Berikut tipsnya:

1. Gunakan contour makeup

Memang pada dasarnya, trik makeup tidak akan mengubah ukuran hidung, tetapi cara ini dapat membantu mengubah penampilan. Ada banyak tutorial yang bisa kamu temui media sosial mengenai tips membentuk hidung, salah satunya dengan menerapkan contour makeup

Berikut adalah langkah-langkah dasar agar tampilan hidungmu terlihat lebih mancung: 

  • Buat garis luar di kedua sisi hidung  menggunakan bronzer yang dua tingkat lebih gelap dari kulitmu
  • Usap pangkal hidung menggunakan stabilo matte.
  • Buat manipulasi bayangan dan gunakan beauty blender.

2. Lakukan filler hidung

Filler hidung adalah prosedur di mana filler disuntikkan di bawah kulit untuk mengubah bentuk hidung. Dalam melakukan prosedur ini, dokter akan menggunakan bahan filler dengan asam hialuronat atau kalsium hidroksiapatit.

Umumnya, prosedur ini akan memakan waktu 15 menit dan banyak orang yang bisa langsung beraktivitas setelah melakukan prosedur ini. Sayangnya, hasil filler hidung tidak permanen dan biasanya hanya bertahan hingga sekitar 6 bulan.

Kendati demikian, filler hidung menawarkan sejumlah keunggulan, seperti:

  • Tidak membutuhkan anestesi
  • Waktu pemulihan cepat
  • Tidak menimbulkan efek pembengkakan atau memar
  • Harga terbilang ekonomis

3. Yoga wajah untuk memancungkan

Walaupun tidak bisa memancungkan secara signifikan, yoga wajah dipercaya bisa  bisa membentuk tulang hidung lebih baik, lho.

Agar bentuk hidungmu terlihat indah, kamu bisa coba mempertegasnya dengan bantuan gaya yoga. Caranya, tutup hidung sebelah kanan dengan tangan, lalu ambil nafas selama 4 detik dengan hidung sebelah kiri. 

Setelah itu, kamu bisa berganti untuk tutup hidung sebelah kiri, dan ambil nafas melalui hidung sebelah kanan selama 8 detik. Lakukan 4-5 kali. Jika kamu rajin melakukannya, lubang hidungmu juga lebih bersih lho!

4. Pijat hidung

Tak banyak yang tahu bahwa memijat hidung memiliki banyak manfaat. Selain dapat menyembuhkan sakit kepala, memijat hidung dengan cara yang tepat juga bisa memancungkan hidung secara alami. Caranya:

  1. Pijat setiap bagian hidung, mulai dari pangkal, ke ujung, dan terakhir ke samping
  2. Pastikan jari-jari tanganmu bergerak dalam gerakan melingkar
  3. Pijat hidung selama sekitar lima menit setiap hari dan lakukan secara teratur untuk hasil terbaik

Hati-Hati, Ini Efek Samping Filler Hidung yang Wajib Kamu Ketahui!

Jadi, apakah hidung pesek bisa mancung atau tidak, jawabannya bisa. Apabila kamu menginginkan hasil permanen, kamu bisa melakukan prosedur operasi. Tetapi jika ingin memancungkan hidung dengan cara alami, kamu bisa melakukan beberapa cara di atas.


Penulis: Silvia Wardatul

Share artikel ini
Reference