Herpes Vagina Seperti Apa? Waspada Penularannya
Herpes vagina adalah infeksi menular seksual (IMS) yang umum. Virus herpes simpleks (HSV) menyebabkan herpes ini dan dapat menyebar melalui kontak dari kulit ke kulit selama aktivitas seksual.
Beberapa orang yang terinfeksi virus ini mungkin memiliki gejala yang sangat ringan atau bahkan tidak bergejala. Herpes vagina biasanya membuat penderita merasa sakit, gatal, dan menyebabkan luka di sekitar alat kelamin, anus, atau mulut.
Tidak ada obat untuk mencegah herpes vagina. Obat hanya bisa meredakan gejala, dan menurunkan risiko menularkan infeksi pada orang lain. Cara termudah mencegah agar tidak tertular hanyalah dengan menggunakan kondom. Kondom dapat mencegah penyebaran infeksi.
Gejala herpes vagina
Herpes vagina tidak selalu menyebabkan gejala. Gejala yang ada pun biasanya tingkat keparahannya akan bergantung pada apakah kamu mengalami infeksi primer (baru pertama kali) atau berulang.
Gejala yang sering kali dirasakan mirip dengan gejala flu, seperti:
- Demam
- Pembengkakan kelenjar getah bening
- Sakit dan nyeri tubuh, termasuk sakit kepala
- Kelelahan yang tidak biasa atau kelelahan
- Kurang nafsu makan
- Merasa sakit di lokasi infeksi
Kamu mungkin akan merasakan kesemutan, sensasi terbakar, atau gatal di area infeksi sebelum menjadi melepuh kecil yang menyakitkan. Ukuran luka pun beragam, mulai dari luka yang besar hingga luka yang kecil di area vagina (alat vital). Lepuh ini pada akhirnya akan pecah dan berkerak sebelum mulai sembuh.
Apa saja penyebabnya?
Herpes vagina merupakan infeksi menular seksual atau penyakit menular seksual. Dua jenis virus herpes simpleks (HSV-1 dan HSV-2) menyebabkan herpes vagina. HSV-2 adalah penyebab paling umum dari herpes vagina.
Virus ini menyebar melalui air liur, air mani, dan sekresi vagina. Sangat mungkin terkena kondisi ini dari seseorang yang tidak memiliki gejala yang terlihat. Kamu juga dapat mengalami infeksi yang tidak menimbulkan gejala apapun dan bahkan menularkan pada orang lain.
Herpes vagina dapat menyebar melalui:
- Hubungan seksual, termasuk anal, vagina-penis dan vagina-vagina.
- Seks oral (memberi atau menerima) dengan seseorang yang terinfeksi.
- Kontak genital dari kulit ke kulit.
- Menyentuh luka terbuka, termasuk saat menyusui (breastfeeding).
- Melahirkan oleh orang tua kandung yang memiliki infeksi aktif.
Herpes tidak menular dari benda-benda seperti kursi toilet. Tenang saja, kamu tidak mungkin terkena dari permukaan seperti handuk atau pakaian. Agar tetap aman, tetap jaga kebersihan dan gunakan kondom untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Pengobatan herpes vagina
Sayangnya para ahli belum menemukan obat untuk herpes. Namun, berbagai pengobatan atau terapi dapat membantu meringankan gejala.
Luka lepuh biasanya membaik dengan sendirinya, tanpa perawatan medis. Jika mengalami luka herpes yang parah, dokter atau apoteker biasanya meresepkan obat antivirus.
Antivirus dapat membantu mengurangi jumlah virus yang menginfeksi dan meringankan keparahan gejala. Obat tersebut mungkin seperti asiklovir, famciclovir, valacyclovir, foscarnet atau cidofovir untuk infeksi yang resistan terhadap obat lain.
Obat antivirus juga dapat membantu menurunkan kemungkinan menularkan virus selama suatu waktu dan umumnya dalam bentuk pil atau krim salep. Dokter atau apoteker juga mungkin akan menawarkan suntikan obat untuk mengobati gejala yang parah.
Penulis: Anggraini Nurul