Hepatitis Akut: Kenali Gejala dan Pengobatannya
Setelah dilanda COVID-19, kini muncul penyakit misterius baru lainnya yakni hepatitis akut. Belum diketahui secara pasti penyebab yang mendasarinya, para ahli terus melakukan investigasi terkait hepatitis akut pada anak.
Untungnya, ada beberapa gejala hepatitis akut yang bisa seseorang perhatikan. Mengetahui gejala dan menjalankan perawatan lebih dini dinilai dapat meningkatkan momentum dokter menolong penderita hepatitis akut.
Mengenal apa itu hepatitis akut misterius
Baru-baru ini, muncul beberapa kasus kesehatan terkait hepatitis yaitu hepatitis akut misterius. Belum diketahui penyebab utama yang mendasarinya, hepatitis akut sering dialami oleh bayi berusia 1 bulan hingga remaja berusia 16 tahun.
Meskipun begitu, kebanyakan kasus hepatitis akut misterius terjadi pada anak berusia di bawah 5 tahun. Ketika hepatitis akut misterius terjadi maka hati akan mengalami peradangan hingga pembengkakan.
Organ hati sendiri memiliki banyak fungsi penting dalam kehidupan seperti menyaring seluruh suplai darah. Jadi, ketika organ hati mengalami kerusakan maka risiko yang diberikan bisa bersifat fatal.
Penyebab hepatitis akut misterius
Sebagai penyakit baru yang masih terus ditelusuri, penyebab utama terjadinya hepatitis akut misterius masih belum diketahui secara pasti.
Meskipun begitu, secara umum hepatitis terjadi karena virus hepatitis A, B, C, D, atau E.
Sayangnya, penyebab hepatitis akut misterius yang banyak terjadi pada anak masih tidak diketahui secara pasti.
Dari kebanyakan kasus, lembaga World Health Organization (WHO) masih menduga hepatitis akut terjadi karena adenovirus 41.
Adenovirus sendiri sebenarnya adalah penyakit umum yang menyebabkan pilek, demam, sakit tenggorokan, bronkitis, diare, hingga konjungtivitis.
Dibarengi dengan penelusuran dari Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), virus SARS-CoV-2 ternyata juga ditemukan pada sebagian anak yang mengalami hepatitis akut misterius.
Meski demikian, menurut pernyataan yang dilansir dari laman Kemenkes RI, hingga saat ini belum ada bukti bahwa hepatitis akut misterius tersebut berkaitan dengan vaksinasi COVID-19 pada anak. Lalu, apa saja jenis-jenis hepatitis akut yang sebaiknya kamu waspadai?
Jenis-jenis hepatitis akut yang kita kenal
Hepatitis akut bisa terjadi akibat infeksi virus melalui berbagai rute, mulai dari fekal oral, hubungan seksual, hingga berbagi jarum suntik.
Hepatitis akut dan kronis dibedakan berdasarkan durasi infeksi dan peradangan pada organ hati.
Jika durasi infeksi terjadi selama kurang dari 6 bulan dan ditandai dengan perbaikan fungsi hati, maka hal tersebut disebut hepatitis akut.
Sedangkan apabila terjadi dalam kurun lebih dari 6 bulan maka disebut sebagai hepatitis kronis. Virus hepatitis akut yang kita kenal dapat dibagi menjadi 5 jenis yakni:
1. Hepatitis A
Terjadi karena tubuh terinfeksi virus hepatitis A, jenis hepatitis akut ini dikenal sebagai penyakit akut jangka pendek.
Virus ini menular melalui makanan atau air yang telah terkontaminasi dari kotoran orang yang telah terinfeksi. Sanitasi dan kebersihan pribadi yang buruk juga meningkatkan risiko tertular virus ini.
2. Hepatitis B
Disebabkan oleh virus hepatitis B, virus ini biasanya menular melalui penggunaan jarum suntik, hubungan seksual berganti pasangan maupun minimnya vaksinasi hepatitis.
Infeksi hepatitis B dapat menjadi kondisi kronis yang berkelanjutan.
3. Hepatitis C
Berasal dari virus hepatitis C, hepatitis ini biasanya muncul sebagai penyakit jangka panjang.
4. Hepatitis D
Sebagai bentuk hepatitis langka, virus hepatitis D hanya bisa terjadi jika penderita terinfeksi hepatitis B.
5. Hepatitis E
Serupa dengan hepatitis A, virus hepatitis E juga ditularkan melalui air dan sanitasi yang buruk.
Selain itu, mengonsumsi makanan mentah atau tidak dimasak dengan matang juga akan meningkatkan risiko infeksi. Hepatitis E biasanya akut dan sangat berbahaya bagi wanita hamil.
Agar kamu bisa mengetahui hepatitis dengan mudah dan menerima penanganan segera, kamu bisa memperhatikan beberapa tanda atau ciri yang dialami atau dirasakan oleh penderita hepatitis.
Gejala hepatitis akut
Pada tahap akut, seseorang dengan hepatitis A mungkin akan merasakan gejala yang sama dengan penderita hepatitis C atau sebaliknya.
Gejala hepatitis akut pada awalnya bisa terjadi secara mendadak maupun bertahap. Di bawah ini adalah sejumlah gejala-gejala yang menandakan hepatitis akut:
- Muntah, nyeri di daerah hati atau perut
- Diare
- Tubuh merasa kedinginan
- Nyeri pada otot dan persendian
- Mengalami mual hingga muntah
- Tubuh mudah merasa lelah
- Penurunan nafsu makan atau anoreksia
- Mengalami sakit kepala atau pusing
- Terjadi peningkatan enzim hati yang signifikan (SGOT dan SGPT > 500 IU/L)
- Perubahan warna urine menjadi lebih gelap atau pekat
- Perubahan warna pada feses atau tinja menjadi pucat
- Mengalami demam
- Kulit dan mata terlihat menguning (penyakit kuning)
Penderita hepatitis akut mungkin akan mengalami satu gejala atau lebih. Tapi, tidak menutup kemungkinan bagi penderita untuk tidak merasakan sedikitpun gejala.
Dalam kebanyakan kasus hepatitis akut, penderita bahkan bisa tidak menunjukan atau merasakan satupun gejala.
Oleh karena itu, lakukanlah pemeriksaan seperti menjalankan tes darah, urin, tinja, pernapasan, enzim hati, dan tes virus hepatitis secara berkala.
Apakah hepatitis akut menyebabkan kematian?
Hepatitis akut bisa menyebabkan komplikasi yang parah seperti kegagalan organ hati akut. Komplikasi gagal hati akut akibat hepatitis umumnya membutuhkan penanganan seperti menjalankan prosedur transplantasi hati.
Dari kelima jenis hepatitis yang telah disebutkan sebelumnya, hepatitis A, B, dan E adalah hepatitis dengan potensi terbesar yang menyebabkan sebagian besar kasus gagal hati akut.
Dengan kata lain, berhati-hatilah jika kamu mengalami hepatitis tipe A, B, atau E.
Terlepas dari hal tersebut, segera bawa penderita untuk mendapatkan pengobatan apabila penderita mengalami penurunan kesadaran.
Penurunan kesadaran akan semakin menyulitkan tenaga kesehatan untuk menolong penderita.
Pengobatan hepatitis akut secara umum
Disesuaikan dengan jenis hepatitis yang dialami, penderita hepatitis akut mungkin akan menerima perawatan dan akan sembuh dalam kurun waktu 2 sampai 4 minggu.
Biasanya penderita akan menerima pengobatan seperti:
- Menerima cairan IV
- Menerima antiemetik
- Menerima pengobatan simtomatik
- Menerima pengobatan N-acetylcysteine
Untuk mendukung pengobatan dan pemulihan tubuh dari hepatitis, pasien diharapkan menghindari alkohol dan obat lain yang berpotensi menyebabkan reaksi hepatotoksik.
Pasien juga diminta untuk terus menjaga kebersihan diri seperti mencuci tangan dan menjaga kebersihan lingkungan untuk mengurangi risiko penularan hepatitis.
Kapan harus ke dokter
Hepatitis akut memiliki potensi komplikasi yang berakibat fatal.
Jadi, ketika kamu merasakan salah satu dari beberapa gejala di atas secara tiba-tiba maka sebaiknya langsung menghubungi layanan kesehatan terdekat.
Terlebih lagi, jika penderita mengalami salah satu kondisi seperti kejang, penurunan kesadaran dan hampir pingsan maka jangan ragu untuk mengunjungi rumah sakit dan jalankan perawatan.