ciri-ciri dbd

Dengue, zika and chikungunya fever mosquito (aedes aegypti) bitting human skin – drinking blood

Ciri-ciri orang yang terkena DBD dapat menyerupai flu dan infeksi penyakit lainnya. Infeksi penyakit DBD biasanya ringan dan dapat sembuh tanpa menimbulkan komplikasi. Namun, pada kasus jarang, penyakit ini dapat berkembang menjadi berat dan mengancam jiwa. 

Data dari Pusat pengendalian dan pencegahan penyakit (CDC) memperkirakan setidaknya sekitar 400 juta orang di seluruh dunia mengalami demam dengue setiap tahunnya.

Dan catatan kasus di wilayah tropis merupakan daerah terbanyak. Lalu apa saja ciri-ciri orang terkena DBD? Dan gejala apa yang harus diwaspadai? 

Dbd adalah 

DBD atau demam berdarah dengue adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus dengue (DENV) melalui gigitan nyamuk. Nyamuk yang menjadi vektor utama penularan penyakit ini adalah nyamuk Aedes aegypti betina. 

Ciri-ciri terkena dbd 

Jika kamu mengalami demam dengue, gejala akan muncul sekitar 4-10 hari setelah infeksi awal. Pada beberapa kasus, gejala yang muncul berupa gejala ringan dan dapat dikira sebagai gejala flu atau infeksi lainnya. 

Sedangkan, pada anak-anak dan individu yang tidak pernah mengalami infeksi umumnya akan memiliki gejala lebih ringan jika dibandingkan dengan remaja atau dewasa. 

Gejala DBD umumnya berlangsung selama 2-7 hari dan ciri-cirinya dapat berupa:

  • Demam tinggi yang mendadak (hingga 41 derajat Celcius)
  • Nyeri kepala berat
  • Pembengkakan kelenjar limfe
  • Nyeri pada sendi dan otot
  • Ruam pada kulit (muncul antara 2-5 hari setelah demam)
  • Pendarahan ringan (seperti mimisan, pendarahan gusi, atau mudah lebam)

Sedangkan gejala DBD yang lebih berat dapat berupa:

  • Nyeri perut
  • Muntah ringan sampai berat (sebanyak 3 kali dalam 24 jam)
  • Pendarahan ringan dari hidung atau gusi
  • Muntah darah atau terdapat darah pada feses atau kotoran
  • Kelelahan dan gelisah

Akan tetapi kamu harus waspada sebab ciri-ciri DBD tersebut dapat berkembang menjadi komplikasi yang lebih berat yang ditandai dengan:

  • Demam tinggi, 
  • Kerusakan kelenjar limfe dan pembuluh darah 
  • Pembesaran organ hati dan gagalnya sistem sirkulasi 

Akibatnya dapat terjadi pendarahan masif, syok dan kematian (dengue shock syndrome).  

Cara penanganan dbd pada anak dan orang dewasa

Hingga saat ini belum ada pengobatan spesifik yang dapat menangani infeksi dengue. Jika kamu menduga bahwa kamu terinfeksi dengue, kamu dapat mengonsumsi obat-obatan seperti penurun demam yang dijual bebas untuk meredakan demam, nyeri kepala, dan nyeri sendi. 

Namun, ingatlah untuk menghindari penggunaan aspirin dan ibuprofen karena obat tersebut dapat memperberat gejala pendarahan. 

Jika gejala yang kamu alami tidak membaik setelah mengonsumsi obat, kamu perlu berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter, ya. 

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menyarankan pemeriksaan tambahan seperti pengambilan sampel darah untuk menegakkan diagnosis DBD.

Penanganan DBD pada anak dan orang dewasa pada dasarnya ialah beristirahat dan memberikan asupan nutrisi dan cairan yang adekuat. 

Penanganan ini tentunya juga disesuaikan dengan kondisi kesehatan dan kebutuhan cairan masing-masing individu.

Agar kamu dapat terhindar dari infeksi penyakit ini, ada beberapa langkah yang dapat kamu lakukan seperti melakukan modifikasi pada lingkungan dengan metode 4M, yakni:

  • Menguras wadah air, seperti bak mandi, tempayan, ember, vas bunga, dan mengeringkan tempat penampungan air lain yang dapat menjadi tempat berkembangnya telur dan jentik nyamuk Aedes aegypti
  • Menutup rapat semua wadah air agar nyamuk Aedes aegypti tidak dapat masuk dan bertelur
  • Memantau semua wadah air yang dapat menjadi tempat nyamuk berkembang biak

Di samping itu, kamu juga dapat melakukan tindakan pencegahan lain seperti tidak menggantung baju, menghindari gigitan nyamuk dengan menggunakan kelambu, pengusir nyamuk, dan membubuhkan bubuk abate. 

Share artikel ini
Reference