Hb Rendah pada Ibu Hamil Apa Penyebabnya?
Ibu hamil tak asing dengan kondisi Hb rendah. Hb rendah pada ibu hamil adalah kondisi anemia yang membuat ibu hamil cepat lemah, letih, dan lesu. Jika terus berlanjut hingga tiba saat melahirkan, kondisi ini akan membahayakan ibu hamil dan juga bayi.
Yuk cari tahu lebih lanjut tentang penyebab Hb rendah pada ibu hamil, dan cara menanganinya segera!
Hb rendah selama kehamilan adalah
Hemoglobin (disingkat Hgb atau Hb) adalah molekul protein dalam sel darah merah yang membawa oksigen dari paru-paru ke jaringan tubuh dan mengembalikan karbon dioksida dari jaringan kembali ke paru-paru.
Nah, Hb rendah (anemia) adalah suatu kondisi yang terjadi ketika terjadi penurunan kadar Hb alias hemoglobin dalam darah. Kabar buruknya, ibu hamil rentan mengalami kondisi ini.
Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan ibu hamil mengalami Hb rendah, seperti malnutrisi, hingga mengalami kondisi media tertentu.
Berapakah kadar Hb normal pada ibu hamil?
Dibandingkan dengan kadar Hb pada wanita dewasa yang tidak hamil, nilai Hb selama kehamilan biasanya sedikit lebih rendah. Berdasarkan WHO, berikut ini adalah penentuan kadar hemoglobin normal ibu hamil dan kategori batas anemia dari ringan hingga berat:
- Normal: Hb > 11 g/dl.
- Anemia ringan: Hb 8 – 11 g/dl.
- Anemia berat : Hb < 7 g/dl.
Berikut ini adalah kadar hemoglobin normal ibu hamil menurut usia kehamilan:
- Wanita dewasa tidak hamil: 12 – 15,8 g/dl.
- Trimester pertama kehamilan: 11,6 – 13,9 g/dl.
- Trimester kedua kehamilan: 9,7 – 14,8 g/dl.
- Tahap akhir kehamilan: 9,5 – 15,0 g/dl.
Jika kadar hemoglobin seorang ibu hamil berada di bawah angka tersebut, maka dapat dikatakan ibu tersebut memiliki hemoglobin yang rendah.
Kondisi ini disebut juga dengan anemia pada ibu hamil. Pada kasus yang parah, anemia dapat menyebabkan komplikasi bagi ibu dan bayi dalam kandungan. Meski begitu, setiap ibu hamil tetap bisa mencegah anemia dan menjaga kehamilannya tetap sehat.
Penyebab Hb rendah pada ibu hamil
Ada berbagai penyebab rendahnya Hb yang bisa dialami ibu hamil, yaitu:
Kekurangan gizi
Kekurangan zat besi, asam folat, atau vitamin B12 dapat menjadi penyebab penurunan kadar Hb selama kehamilan. Hal ini dikarenakan ketiga nutrisi tersebut sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk pembentukan sel darah merah.
Kekurangan zat besi, asam folat, dan vitamin B12 biasanya disebabkan oleh pola makan atau pola makan yang tidak sehat selama kehamilan.
Adanya kondisi medis tertentu
Rendahnya Hb saat hamil bisa disebabkan oleh penyakit yang sudah diderita ibu hamil, seperti thalassemia. Thalassemia adalah kelainan genetik yang menyebabkan sel darah merah lebih cepat rusak sehingga mengakibatkan penurunan jumlah sel darah merah dan kadar hemoglobin.
Sampai saat ini thalassemia belum dapat dicegah. Pengobatan thalasemia umumnya berupa transfusi darah rutin, transplantasi sumsum tulang, atau operasi pengangkatan limpa.
Selain kekurangan zat besi, asam folat, dan vitamin B12, ada beberapa pemicu lain yang menyebabkan seorang wanita lebih berisiko memiliki Hb rendah selama kehamilan, yaitu:
- Kehamilan terlalu dekat
- Membawa lebih dari satu bayi atau bayi kembar
- Sering muntah di pagi hari atau morning sickness
- Kurangnya asupan zat besi
- Hamil saat remaja
- Memiliki siklus menstruasi yang berat sebelum hamil
- Memiliki riwayat anemia pada masa remaja atau sebelum hamil
Ciri-ciri Hb rendah pada ibu hamil
Kamu harus waspada jika mengalami gejala Hb rendah berikut selama kehamilan:
- Lelah
- Lemah
- Kulit pucat atau kekuningan
- Detak jantung tidak teratur
- Sesak napas
- Pusing atau sakit kepala ringan
- Nyeri dada
- Tangan dan kaki dingin
Beberapa gejala Hb rendah (anemia) mirip dengan tanda-tanda kehamilan pada umumnya. Segera konsultasikan ke dokter jika kamu mengalami satu atau lebih gejala di atas. Dokter akan merekomendasikan tes darah untuk memastikan kondisi kamu.
Kekurangan zat besi selama trimester pertama kehamilan lebih berisiko terhadap gangguan pertumbuhan janin dibandingkan dengan anemia yang berkembang pada trimester terakhir.
Bahkan jika kamu tidak memiliki gejala anemia di awal kehamilan, dokter biasanya akan merekomendasikan tes darah untuk ibu hamil di trimester kedua dan ketiga. Pemeriksaan kehamilan secara rutin juga dapat membantu mengantisipasi sedini mungkin jika kamu mengalami anemia berat saat hamil.
Bahaya Hb rendah pada ibu hamil
Umumnya, anemia pada ibu hamil adalah hal yang normal. Namun, jika Hb terus rendah bahkan pada usia kehamilan 9 bulan, ini dapat menyebabkan komplikasi kehamilan.
Risiko rendahnya Hb pada ibu hamil tidak hanya berdampak pada ibu, tetapi juga bayi. Berikut ini adalah beberapa bahaya anemia berat saat hamil dan melahirkan, di antaranya:
- Depresi pasca persalinan
- Lahir prematur
- Bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR)
- Anemia pada bayi
- Keterlambatan perkembangan pada bayi
- Bayi bisa mengalami kecacatan di bagian tulang belakang maupun di otak
- Kematian bayi
Penanganan Hb rendah pada ibu hamil
Berikut berbagai cara penanganan Hb rendah pada ibu hamil, antara lain:
1. Makanan penambah darah untuk ibu hamil
Nutrisi yang baik dari makanan sehari-hari juga dapat mencegah dan mengatasi kekurangan zat besi selama kehamilan.
Makanan penambah darah tersebut termasuk daging merah tanpa lemak, ikan, telur, produk susu, dan sayuran berwarna hijau.
2. Transfusi darah
Transfusi yang diperlukan untuk wanita hamil dan baru saja hamil hanya melibatkan sel darah merah. Tidak mungkin bahwa trombosit dan plasma akan dibutuhkan. Untuk menerima transfusi, tabung kecil akan dimasukkan ke dalam pembuluh darah di tangan atau lengan kamu.
Darah yang ditransfusikan akan mengalir melalui infus ke tubuh kamu. Setiap kantong berisi sekitar 1/3 liter darah dan membutuhkan waktu sekitar 3 jam untuk transfusi penuh. Dalam beberapa kasus, laju transfusi ini dapat dipercepat.
Hb rendah pada dasarnya dapat terjadi sepanjang kehamilan, termasuk pada kehamilan 9 bulan. Ibu hamil pada trimester akhir dikatakan anemia jika kadar hemoglobinnya kurang dari 11 gram/dL.