mengenal fetus in fetu

Ada banyak hal yang perlu kamu ketahui dari kehamilan, mulai dari perkembangan janin sampai dengan komplikasi yang mungkin akan terjadi saat hamil. Nah, salah satu kelainan langka yang terjadi pada janin kembar adalah fetus in fetu.

Apa itu fetus in fetu? Bagaimana cara mendeteksi kelainan ini sejak dini? Seperti apa penanganannya? Yoona lewat artikel kali ini ingin mengajak kamu mengenal kelainan langka yang terjadi pada janin kembar. Yuk, cari tahu selengkapnya di sini, Yoonies!

Mengenal fetus in fetu

Buat kamu yang saat ini sedang hamil anak kembar, fenomena langka yang satu ini wajib kamu ketahui. Fetus in fetu (FIF) adalah kelainan yang sangat langka pada janin kembar di mana keberadaan salah satu janin kembar berada di dalam tubuh anak kembar lainnya. Mengapa kelainan ini sangat langka?

FIF termasuk kelainan sangat langka karena hanya terdapat 100 kasus yang terdata sejak awal ditemukannya kelainan ini di abad ke-19. FIF terjadi lebih banyak 2 kali pada janin yang berjenis kelamin laki-laki daripada yang berjenis kelamin perempuan.

Kelainan tubuh pada janin atau anak yang berpotensi mengalami fetus in fetu ada di area retroperitoneal. Area ini merupakan sebuah rongga di abdomen yang mengelilingi organ-organ perut (kandung kemih, pankreas, hati, dan juga ginjal).

Selain di area retroperitoneal, ternyata ada juga beberapa kasus yang melaporkan kelainan FIF muncul pada area tubuh lainnya, seperti:

  • Mulut
  • Mediastinum
  • Sakrum
  • Skrotum
  • Tengkorak atau kepala

Kok bisa FIF terjadi? Penyebab kondisi dimana janin berada di dalam tubuh janin lainnya masih menjadi perdebatan para ahli. Mereka menduga ada dua penyebab kelainan FIF ini, yaitu perkembangan embrio yang abnormal dan teratoma (tumor langka) yang tumbuh dengan teratur pada janin.

Penyebab Janin Tidak Berkembang dan Cara Deteksinya

Cara deteksi fetus in fetu

cara deteksi fetus in fetu

Bagaimana sih cara mendeteksi kelainan fetus in fetu? Seseorang yang memiliki kelainan ini tidak merasakan gejala aneh pada tubuh saat kanak-kanak. Gejala yang tidak biasa seperti sulit makan atau memiliki massa perut yang tidak normal biasanya akan muncul ketika umur menginjak setahun. Itulah alasannya banyak orang yang tidak mengetahui jika ternyata ada janin pada tubuh.

Cara deteksi fetus in fetu satu-satunya yang efektif yaitu dengan melakukan prosedur CT scan dan pemeriksaan radiografi. Kedua jenis pemeriksaan tersebut dapat menunjukkan ada atau tidaknya keberadaan janin di dalam tubuh. Sebelum melakukan pemeriksaan ini, dokter biasanya akan meminta untuk konsultasi kesehatan terlebih dahulu untuk mengetahui lebih lanjut gejala yang dialami.

Ibu dan Janin Sehat, Ini 5 Ciri-Ciri Kandungan Kuat!

Bagaimana penanganannnya?

Lalu, bagaimana cara menangani fetus in fetu? Kelainan janin kembar yang satu ini dikategorikan sebagai kondisi yang jinak, namun biasanya seseorang yang mengalaminya akan merasakan nyeri pada bagian tubuh tertentu akibat tekanan janin pada bagian tersebut. Cara penanganan kondisi ini dengan menjalani operasi pengangkatan untuk mengeluarkan janin dari dalam tubuh.

Setelah proses pengangkatan janin selesai, dokter juga biasanya akan meminta pemeriksaan lebih lanjut terhadap tubuh penderita fetus in fetu. Pemeriksaan ini mirip dengan pemeriksaan berkala yang dilakukan setelah operasi pengangkatan tumor. Ini artinya, pasien atau penderita kelainan ini harus menjalani serangkaian prosedur kesehatan termasuk tes kesehatan yang diwajibkan dokter.

Nah, sudah paham kan sekarang apa itu fetus in fetu? Jika kamu merasakan nyeri yang tidak biasa pada tubuh disertai dengan kondisi massa perut yang tidak normal, atau bahkan memiliki kondisi kesulitan makan, tidak ada salahnya jika kamu memeriksakan diri lebih lanjut ke dokter.

Buat yang baru pertama kali mengalami proses kehamilan dan didiagnosa hamil dengan janin kembar, kamu juga perlu rutin memeriksakan kehamilan kamu dengan dokter ya! Kondisi hamil janin kembar lebih membutuhkan pemeriksaan dan pengawasan ekstra daripada hamil 1 janin saja. 


Penulis: Tara Anugerah

Share artikel ini
Reference