Depresi setelah Melahirkan, Jangan Anggap Remeh!
Depresi tidak hanya terjadi ketika seseorang memiliki banyak masalah. Kondisi ini juga bisa terjadi pada wanita setelah melahirkan. Sayangnya, banyak dari wanita yang tidak menyadari jika mereka sedang mengalami depresi. Lalu, seperti apa gejala depresi setelah melahirkan?
Lewat artikel kali ini, Yoona ingin mengajak Moms untuk mencari tahu tentang depresi setelah melahirkan. Kenali juga gejalanya, penyebabnya, dan juga cara mengatasinya dengan menyimak penjelasan lengkap berikut ini.
Gejala depresi setelah melahirkan
Depresi setelah melahirkan disebut juga dengan postpartum depression. Kondisi ini biasanya terjadi pada 6 minggu pertama setelah melahirkan dan berbeda dengan baby blues. Baby blues bisa mereda dalam beberapa hari, tapi depresi setelah melahirkan bisa berlangsung selama berbulan-bulan setelah melahirkan.
Beberapa gejala depresi setelah melahirkan yang wajib Moms ketahui, yaitu:
- Muncul rasa tidak ingin berinteraksi dengan bayi
- Sering merasa sedih terus-menerus
- Merasa tidak bersemangat
- Sedih tanpa ada alasan yang jelas
- Tidak mau merawat diri, seperti jarang mandi dan makan
- Tidak mempunyai minat terhadap hal yang disukai selama ini
- Selalu merasa khawatir bahwa akan terjadi sesuatu pada bayi
- Mudah tersinggung
- Sering merasa gelisah
- Kurang tidur
- Kesulitan berkonsentrasi
- Sering merasa bersalah
- Sering merasa tidak pantas menjadi seorang ibu
- Ingin menyakit diri sendiri, bahkan bayinya
- Muncul pemikiran untuk bunuh diri
Penyebab depresi setelah melahirkan
Apa sih penyebab depresi setelah melahirkan? Penyebab utama dari kondisi ini belum diketahui secara pasti, tapi diduga ada beberapa faktor yang menjadi pemicunya, yaitu:
1. Adanya perubahan hormonal
Saat hamil atau setelah melahirkan, salah satu perubahan pada tubuh seorang ibu adalah perubahan hormonal. Kadar hormon dalam tubuh wanita akan menurun drastis setelah melahirkan. Hal ini membuatnya menjadi lebih sensitif dengan kondisi emosional yang tidak stabil.
2. Gangguan psikologis
Wanita setelah melahirkan biasaya akan memiliki kewajiban untuk mengurus bayinya. Jika tidak mendapat dukungan dari pasangan dan juga keluarga, maka kewajiban ini akan dirasa menjadi sebuah tekanan yang berakhir pada stres dan depresi.
3. Masalah sosial
Ada beberapa masalah sosial yang sering dihadapi wanita dan masalah-masalah ini dapat memicu depresi. Masalah sosial yang dimaksud yaitu:
- Merasa tidak percaya diri dengan kondisi fisik setelah melahirkan
- Kesulitan untuk menyusui dan mengurus si bayi
- Si bayi terlahir prematur
- Muncul gangguan kesehatan pada bayi
- Rasa nyeri bekas jahitan melahirkan
- Rasa trauma karena melalui proses persalinan yang cukup sulit
Cara mengatasi depresi setelah melahirkan
Kondisi ini bisa menjadi berbahaya, baik bagi si ibu dan juga bayinya. Jika tidak diatasi dengan baik, maka hal ini bisa berujung pada rasa ingin bunuh diri dan membunuh si bayi. Berikut ini beberapa cara mengatasi depresi setelah melahirkan:
1. Curhat ke orang terdekat
Salah satu cara mengatasi depresi setelah melahirkan adalah dengan mencurahkan semua rasa yang dialami setelah melahirkan kepada orang terdekat. Hal ini akan membuat perasaan si ibu menjadi lebih lega sehingga rasa stres dapat diredakan.
2. Rutin berolahraga
Olahraga bisa menjadi solusi untuk membuat badan menjadi lebih segar dan mengurangi depresi. Jalan-jalan di sekitar rumah, pilates, dan yoga bisa menjadi pilihan untuk meredakan depresi.
3. Psikoterapi
Konseling dan psikoterapi bisa menjadi pilihan untuk mengatasi depresi setelah melahirkan. Para ibu yang mengalami depresi biasanya akan diarahkan untuk menemukan cara mengatasi rasa sedih yang dialami. Obat-obatan tertentu akan diresepkan sesuai dengan kondisi penderitanya.
4. Konsumsi obat
Depresi setelah melahirkan membutuhkan bantuan obat-obatan untuk diredakan. Obat untuk atasi depresi biasanya diberikan oleh psikoterapi setelah dilakukan pemeriksaan. Penggunaan obat depresi juga memerlukan pengawasan ketat dari dokter karena dapat mengganggu produksi ASI.
Itulah penjelasan tentang depresi setelah melahirkan, penyebabnya, gejalanya, dan cara mengatasinya. Jika Moms mengalami banyak kesulitan saat hamil dan setelah melahirkan, jangan ragu meminta bantuan keluarga dan orang-orang terdekat.
Penulis: Tara Anugerah