Detak jantung normal dewasa

Detak jantung normal dewasa

Apakah kamu pernah menghitung detak jantung sendiri, Yoonies? Yap, rupanya setiap orang ternyata dapat memiliki detak jantung yang berbeda dan hal ini dapat dipengaruhi oleh berbagai hal, lho. 

Lalu, berapakah detak jantung normal dewasa? Simak ulasan kali ini sehingga kamu dapat lebih waspada saat irama jantung tak lagi seperti biasanya!

Berapa detak jantung normal dewasa

Detak jantung memiliki irama pada setiap ketukannya dan terdengar normal. Detak jantung ini sendiri juga diatur oleh sistem konduksi yang terdapat pada jantung untuk memastikan bahwa jantung berfungsi normal dan baik.

Lalu berapa detak jantung normal dewasa? Secara umum, normalnya detak jantung normal dewasa adalah 60-100 kali permenit. 

Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi detak jantung lebih cepat atau lambat. Biasanya apa aktivitas yang berat dan cepat akan membuat jantung memompa darah lebih cepat sehingga detak jantung juga meningkat.

Detak jantung normal dewasa saat sedang melakukan olahraga dapat berkisar antara 95-170 kali per menit dengan rata-rata usia 20-35 tahun, sedangkan pada usia 35-40 tahun dapat terjadi detak jantung berkisar antara 85-155 kali permenit.

Usia lansia yang melakukan olahraga dapat mempunyai detak jantung antara 80-130 kali permenit. Denyut jantung manusia juga beragam sesuai dengan usianya seperti:

  • Bayi baru lahir antara 100-160 kali per menit
  • Bayi 0-5 bulan antara 90-150 kali per menit
  • Bayi 6-12 bulan antara 80-140 kali per menit
  • Balita 1-3 tahun antara 80-130 kali per menit
  • Balita 3-4 tahun antara 80-120 kali per menit
  • Anak 6-10 tahun antara 70-110 kali per menit
  • Remaja 15 tahun keatas antara 60-100 kali per menit

Bagaimana kamu dapat mengetahui detak jantung normal dewasa dan sesuai detak jantung normal?

Cara menghitung detak jantung normal dewasa

Detak jantung normal dewasa dapat diukur dengan cara yang cukup mudah. Cara menghitungnya juga semudah saat memeriksa denyut nadi. 

Dengan memeriksa pergelangan tangan atau leher, kamu dapat menemukan denyut nadi dengan mudah. Denyut nadi radial dapat dirasakan pada pergelangan tangan, tepatnya pada bawah sisi ibu jari tangan.

Cara menghitung detak jantung normal dewasa yaitu:

    • Tekan secara perlahan ujung telunjuk dan jari tenagah di atas pembuluh darah pada pergelangan tangan
    • Hindari menggunakan ibu jari karena jari ini memiliki denyut nadinya sendiri
    • Hitung detak selama 10 detik dan kalikan dengan enam, atau hitung selama 30 detik dan kalikan dengan dua. Menghitung secara penuh selama 1 menit bisa mendapatkan hasil yang lebih akurat.

Cara lain dalam mengetahui berapa detak jantung normal dewasa adalah menggunakan monitor detak jantung yang akan menginformasikan detak jantung secara otomatis.

Selain untuk mewaspadai gangguan fungsi pada jantung, menjaga detak jantung tetap stabil juga dapat menghindari gangguan irama jantung yang sering disebut dengan aritmia. Kondisi detak jantung cepat lambat, terlalu cepat, tidak teratur hingga berhenti sama sekali.

Terdapat 2 secara umum, yaitu:

  • Takikardia. Kondisi ini terjadi saat detak jantung lebih cepat bahkan saat istirahat. Faktor risikonya adalah riwayat penyakit, efek samping obat, keturunan hingga kebiasaan konsumsi rokok dan alkohol. Gejala yang terjadi yaitu pusing, nyeri dada, sesak nafas hingga kelelahan.
  • Bradikardia. Kondisi ini terjadi saat detak jantung terlalu lemah. Jika normalnya natra 60-100 kali per menit, pada kondisi ini, individu dapat mempunyai detak jantung kurang dari 60 kali per menit. Faktornya yaitu kebiasaan merokok, pertambahan usia, riwayat penyakit, efek samping obat. Gejala yang menyertainya yaitu pingsan, sesak nafas, pusing, sulit konsentrasi sehingga mudah lelah.

Faktor yang mempengaruhi detak jantung

Faktor yang mempengaruhi detak jantung dapat berupa kondisi kesehatan tertentu, seperti:

  • Penyakit jantung bawaan
  • Anemia
  • Penyakit jantung yang mempengaruhi aliran darah
  • Hipertiroidisme
  • Cedera jantung
  • Konsumsi obat tertentu
  • Konsumsi obat terlarang seperti kokain atau metamfetamin
  • Penyalahgunaan resep obat tertentu

Faktor lain yang dapat menyebabkan detak jantung tidak beraturan atau lebih cepat yaitu minum kafein, latihan fisik, minum alcohol, kehamilan dan sebagainya.

Lalu kapan kamu harus ke dokter? Berkunjunglah ke dokter saat detak jantung konsisten diatas 100 kali per menit atau dibawah 60 kali per menit. Disamping itu terdapat gejala yang menyertai perubahan detak jantung, seperti:

  • Pingsan
  • Sesak nafas
  • Sakit kepala ringan
  • Perasaan berdebar
  • Sakit atau nyeri pada dada
  • Rasa tidak nyaman pada dada

Mengenal AV Blok Derajat 1 dalam Penyakit Jantung

Share artikel ini
Reference