Apakah Tantrum bisa Terjadi pada Orang Dewasa? Begini Penjelasannya!
Apakah kamu pernah melihat seorang anak kecil yang marah disertai amukan? Sikap seperti ini dikenal juga dengan sebutan tantrum. Kita sering melihat anak kecil melakukannya karena mereka belum bisa mengendalikan emosi mereka. Mereka juga belum bisa menyuarakan kebutuhan mereka dengan baik.
Namun, bagaimana jika sikap seperti ini ditunjukkan oleh orang yang sudah dewasa? Orang dewasa bisa menjadi marah dan mengamuk ketika tidak bisa lagi mengatasi emosi yang dirasakannya. Melalui artikel ini, kami akan membahas penyebab tantrum pada orang dewasa dan cara mengatasinya.
Apa itu tantrum?
Menurut KBBI, tantrum merupakan kemarahan dengan amukan karena ketidakmampuan mengungkapkan keinginan atau kebutuhan dengan kata-kata, biasanya dilakukan oleh anak-anak. Singkatnya, tantrum adalah ledakan kemarahan yang tidak terkendali.
Tidak hanya anak kecil saja yang bisa mengalami tantrum, sebenarnya orang dewasa pun bisa mengalaminya. Tantrum pada orang dewasa bisa terjadi ketika mereka tidak bisa menahan emosi dan menenangkan diri. Temperamen pada orang dewasa bisa berupa verbal, fisik, maupun keduanya. Misalnya, mereka bisa berteriak, membanting pintu, menendang, atau melempar barang.
Penyebab tantrum pada orang dewasa
Tantrum pada orang dewasa bisa terjadi karena sejumlah alasan berikut ini.
1. Sulit mengendalikan emosi
Ketika segala sesuatu tidak berjalan sesuai harapan, biasanya orang merasa marah dan sedih. Tanpa adanya kemampuan mengendalikan emosi, seseorang akan kesulitan menahan emosinya. Tidak semua orang bisa menunjukkan emosi dengan cara yang sehat. Emosi seseorang bisa meledak ketika dia tidak bisa menahannya lagi.
2. Mengalami depresi
Depresi sering dikaitkan dengan perasaan sedih, suasana hati yang buruk, dan sikap putus asa. Namun, sebenarnya depresi juga bisa melibatkan perasaan marah.
3. Gangguan eksplosif intermiten (IED)
IED seringkali menimbulkan kemarahan. Seseorang yang menderita IED bisa kehilangan kesabaran saat mengemudi, berteriak pada orang lain, atau melempar barang. Penderita IED biasanya menunjukkan kemarahan secara verbal atau fisik sekitar dua kali dalam satu minggu selama minimal 3 bulan.
4. Autisme
Autisme juga bisa menyebabkan tantrum pada orang dewasa. Tantrum pada penderita autisme bisa terjadi di hampir semua situasi. Penderitanya mungkin menangis, berteriak, melempar atau memecahkan barang. Beberapa orang juga mengasingkan diri.
5. Sindrom tourette
Gangguan neurologis ini bisa mengakibatkan kejang otot yang tak terkendali. Berdasarkan Health Line, sebuah penelitian mengungkapkan bahwa sekitar 20 sampai 67 persen orang dengan sindrom tourette mengalami tantrum.
Tanda-tanda tantrum pada orang dewasa
Tanda-tanda umum tantrum pada orang dewasa meliputi:
- Meningkatnya agitasi dan kebiasaan lekas marah
- Berjalan dengan langkah cepat atau mondar-mandir
- Berbicara lebih cepat daripada biasanya
- Melakukan gerakan agresif dengan tangan dan kepala
- Mengepalkan tangan
- Wajah tegang
- Memiliki nada suara yang keras dan tinggi
Kondisi medis pada saat tantrum
Tantrum yang terjadi pada orang dewasa bisa berkaitan dengan kondisi medis yang saat ini dialaminya. Berikut ini adalah beberapa kondisi medis yang dapat mengakibatkan orang dewasa sering mengalami tantrum.
- Gangguan bipolar
- Depresi
- Gangguan kecemasan
- Stres
- Attention deficit hyperactivity disorder (ADHD)
- Gangguan kepribadian ambang
- Autisme
- Gangguan obsesif kompulsif (OCD)
- Gangguan kepribadian narsistik
- Gangguan stres pasca trauma (PTSD)
- Penyalahgunaan obat-obatan terlarang
- Mikroba dalam sistem pencernaan yang tidak seimbang
Apakah tantrum berbahaya?
Orang dewasa biasanya memiliki cara berpikir yang lebih baik daripada anak-anak. Cara berpikir yang baik ini memungkinkan mereka bisa menahan emosi dengan baik pula. Jadi, jika mereka tidak bisa mengendalikan emosinya, berarti mereka belum bisa menggunakan cara berpikir mereka dengan baik.
Perlu diingat pula bahwa tantrum pada orang dewasa bisa sangat berbahaya. Pasalnya, tantrum bisa memicu seseorang melakukan tindakan yang membahayakan diri sendiri dan orang lain. Oleh karena itu, jika seseorang mengalami tantrum berulang kali, segera konsultasikan hal itu pada psikolog agar bisa segera ditangani.
Cara mengatasi tantrum pada orang dewasa
Berikut ini adalah beberapa cara mengatasi tantrum pada orang dewasa.
1. Ketahui pemicunya
Mengetahui situasi yang cenderung menyebabkan tantrum bisa membantu kamu untuk mencegahnya. Kamu bisa membuat daftar situasi yang membuat kamu tidak bisa mengendalikan emosi di masa lalu. Mungkin kamu mengalami kesulitan untuk mengendalikan emosi setelah melewati hari yang panjang, ketika berada di bawah tekanan, atau setelah adanya perubahan rutinitas.
2. Melakukan relaksasi
Latihan relaksasi bisa membantu kamu mengelola emosi. Agar berhasil, lakukan latihan ini secara teratur. Relaksasi otot atau melakukan teknik pernapasan tertentu bisa membantu kamu mengendalikan emosi.
3. Meningkatkan kemampuan komunikasi
Komunikasi yang baik bisa membantu kamu mengekpresikan kemarahan dengan cara yang lebih sehat. Dengan demikian, orang lain bisa memahami apa yang kamu rasakan dan membantu kamu mengatasinya.
4. Melakukan terapi
Terapi perilaku kognitif (CBT) membantu kamu untuk mengelola emosi. Hal ini khususnya bisa membantu penderita IED. Jenis-jenis terapi lainnya antara lain terapi perilaku dialektis dan terapi grup.
5. Menenangkan pikiran
Ketika marah, orang cenderung melakukan tindakan atau mengeluarkan kata-kata yang kasar. Maka dari itu, jika timbul dorongan untuk tantrum, coba tenangkan pikiran dan pertimbangkan dampak buruknya jika kamu meluapkan amarah dengan cara yang tidak sehat. Sampaikan apa yang kamu rasakan ketika kamu sudah merasa tenang.
6. Melakukan aktivitas yang positif
Ketika kamu merasa marah, cobalah untuk mengalihkannya dengan melakukan kegiatan yang positif seperti olahraga. Selain mencegah tantrum, berolahraga bisa menyehatkan tubuh dan mengurangi stres. Kamu bisa melakukannya dengan berenang, berjalan sejenak, atau menghirup udara segar di lingkungan sekitarmu.
7. Memaafkan dan tidak menyimpan dendam
Hal ini memang cukup sulit dilakukan. Namun, memaafkan dan tidak mendendam merupakan salah satu hal yang bisa dilakukan untuk meredakan tantrum.
8. Meluangkan waktu untuk diri sendiri
Meluangkan waktu untuk diri sendiri dan menjaga jarak dari orang lain selama beberapa waktu bisa membantu kamu mengatasi tantrum. Terkadang rasa kecewa dan sedih bisa muncul akibat lingkungan atau orang-orang di sekitar kamu. Jadi, penting untuk meluangkan waktu untuk diri sendiri dan melakukan hal-hal yang membuat suasana hati kamu membaik.
9. Menceritakan pada orang lain
Apabila kamu mempunyai sahabat, tidak ada salahnya untuk menceritakan hal-hal apa yang membuat kamu marah. Mengeluarkan keluh kesahmu bisa membantu meredakan tantrum.
10. Melakukan konsultasi dengan psikolog
Orang dewasa yang memiliki masalah dengan tantrum atau susah dalam mengontrol emosi perlu berkonsultasi dengan psikolog. Psikolog akan membantu kamu mencari tahu penyebab tantrum dan membantu kamu memperoleh penanganan yang tepat.
11. Mengonsumsi obat
Jika tantrum yang saat ini kamu alami disebabkan oleh kondisi medis tertentu, seperti depresi, kamu mungkin perlu mengonsumsi obat-obatan. Mengonsumsi obat bisa membantu kamu untuk meredakan emosi. Sebaiknya kamu mengonsumsi obat di bawah pengawasan dokter.
Cara menghadapi tantrum pada orang lain
Ketika orang lain mengalami tantrum, kamu mungkin bingung cara untuk meredakan situasinya. Berikut ini beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk mengatasinya.
Tetap tenang
Hal ini memang cukup sulit dilakukan. Ketika mereka mengatakan hal-hal yang tidak baik, kamu mungkin merasa marah dan sakit hati. Namun, kamu harus tetap tenang. Ambil napas dalam-dalam sebelum kamu meresponsnya.
Pastikan kamu aman
Beberapa orang mengeskpresikan kemarahannya secara fisik. Mungkin mereka menendang, memukul, melempar atau memecahkan barang. Jika keadaannya seperti itu, lebih baik kamu menghindarinya dengan pergi dari situ. Berikan ruang baginya untuk kembali tenang.
Tunjukkan empati
Tantrum biasanya berkaitan dengan kesulitan untuk mengatur emosi. Jika kamu tidak tahu hal apa yang membuat mereka kesal, coba tanyakan dengan baik. Mereka mungkin tidak langsung merespons. Namun, ketika mereka mau membicarakannya, dengarkan mereka dengan saksama.
Setiap orang bisa merasa marah. Biasanya, kamu merasa marah ketika berada di bawah tekanan. Namun, kemarahan yang tidak terkendali seperti tantrum bisa mempengaruhi kesehatan, hubungan dengan orang lain, dan kehidupan kamu. Jika kamu sering mengalami tantrum, kamu perlu segera mencari bantuan medis untuk mengatasinya.