Apakah Penderita Leukemia Bisa Sembuh Total?
Leukemia adalah salah satu jenis kanker yang menyerang sel darah dan sumsum tulang. Melansir dari Healthline, jenis kanker ini tidak ada stadium atau tingkatannya tetapi terdapat banyak jenis kanker darah yang bisa diderita oleh seseorang.
Penderita leukemia terkadang mengalami remisi, yaitu kondisi ketika setelah diagnosis dan pengobatan, kanker tidak lagi terdeteksi dalam tubuh. Namun, kanker bisa kambuh kembali dari sel-sel yang masih ada di dalam tubuh.
Apakah leukemia bisa sembuh?
Leukemia diukur bisa sembuh atau tidaknya tergantung pada jenis leukemia dan usia penderita. Tetapi, berdasarkan penelitian dengan kemajuan pengobatan leukemia bisa saja sembuh dan tidak akan kambuh kembali. Seseorang yang terkena leukemia memiliki tingkat kelangsungan hidup tergantung pada:
- Jenis leukemia yang diderita
- Usia
- Kesehatan secara keseluruhan
- Kapan kanker terdeteksi
Penderita leukemia memiliki tingkat kemungkinan sembuh yang berbeda-beda. Karena setiap orang memiliki sistem imun yang berbeda dan respon obat yang berbeda, sehingga tidak bisa disamakan antara satu orang dengan yang lainnya.
Beberapa ahli kesehatan menyarankan untuk melakukan perubahan gaya hidup dan cara lainnya yang alami untuk meningkatkan keberhasilan pengobatan. Sehingga, peluangnya kesembuhan dan respon yang baik dari obat menjadi meningkat.
Berapa lama orang bertahan hidup dengan leukemia?
Tingkat kelangsungan hidup dari orang yang terkena kanker biasanya selama 5 tahun setelah didiagnosis. Tetapi perlu diingat bahwa statistik ini didasarkan dan diprediksikan pada kelompok besar yang terkena kanker.
Melansir dari Rose Well Park, berdasarkan data penelitian di Amerika Serikat secara keseluruhan tingkat kelangsungan hidup 5 tahun diantara orang-orang yang didiagnosis terkena leukemia adalah 65%. Tetapi, statistik ini sangat bervariasi sesuai dengan subtipe penyakit tertentu.
- Tingkat kelangsungan hidup 5 tahun leukemia limfositik kronis (CLL) adalah 88%.
- Tingkat kelangsungan hidup 5 tahun leukemia limfositik akut (ALL) adalah 71,3%.
- Tingkat kelangsungan hidup 5 tahun leukemia myeloid kronis (CML) adalah 70,6%.
- Tingkat kelangsungan hidup 5 tahun leukemia myeloid akut (AML) adalah 31,7%.
- Tingkat kelangsungan hidup 5 tahun leukemia monositik akut (AML-M5) adalah 23,7%.
Cara cegah leukemia
Melansir dari Saint Francis Health System, hingga saat ini belum ada cara yang terbukti dapat mencegah sebagian besar jenis leukemia. Serta belum ada tes skrining standar yang dapat mendeteksi leukemia sedari dini. Tetapi para spesialis onkologi melakukan penelitian untuk membuat pendeteksi leukemia yang masih dikembangkan.
Meskipun demikian, penelitian menunjukkan beberapa jenis leukemia dapat dicegah dengan menghindari radiasi dengan dosis tinggi. Seperti paparan bahan kimia benzena, merokok dan penggunaan tembakau lainnya, atau beberapa jenis kemoterapi yang digunakan untuk pengobatan jenis kanker lain.
Faktor risiko Leukemia
Sebagian besar penderita leukemia tidak memiliki faktor risiko. Meski penyebab spesifiknya masih belum diketahui, para ilmuwan memprediksi beberapa faktor yang menjadi pemicu seperti:
1. Virus
Beberapa virus dapat menyebabkan leukemia pada hewan. Tetapi, pada manusia virus hanya menyebabkan satu jenis leukemia yang langka. Leukemia tidak menular, sehingga tidak akan menyebar dari satu orang ke orang lain.
2. Kelainan genetik
Hal ini cukup jarang terjadi, yaitu kondisi di mana adanya perubahan genetik yang dapat meningkatkan kemungkinan terkena leukemia terjadi dalam keluarga.
3. Faktor lingkungan
Radiasi dengan dosis yang tinggi dan paparan bahan kimia beracun tertentu secara langsung berisiko terkena leukemia. Namun, hal ini hanya dapat terjadi pada kasus-kasus ekstrem, seperti korban bom atom, pekerja yang terpapar benzene, dan paparan sinar-X.
4. Kekurangan sistem kekebalan tubuh
Penyebab ini menjadi ini risiko besar seseorang terkena kanker, karena menurunnya kemampuan tubuh untuk melawan sel-sel asing. Terdapat kasus pasien dengan jenis kanker lain dengan pengobatan dengan terapi radiasi dosis tinggi di memungkinkan tumbuh jenis kanker lain.
Faktor-faktor tersebut mungkin saja berperan kecil dalam kasus leukemia. Namun, bagi sebagian besar pasien, penyebab leukemia tidak diketahui dengan jelas penyebabnya. Jika kamu memiliki faktor risiko, akan lebih baik jika kamu waspada.