Bolehkah Waxing saat Hamil? Inilah Aturan yang Perlu Diperhatikan!
Apakah sebelum hamil Moms sering melakukan waxing untuk menghilangkan bulu? Namun, setelah hamil, Moms tentu lebih berhati-hati untuk melakukan prosedur apa pun. Lalu, bolehkah waxing saat hamil? Yuk, simak!
Tak bisa dipungkiri bahwa kehamilan adalah saat yang menyenangkan dan paling ditunggu-tunggu oleh para wanita. Namun, selama kehamilan biasanya wanita akan mengalami banyak perubahan, baik secara fisik maupun emosional.
Faktanya, selama sembilan bulan ke depan, perubahan kadar hormon dapat menyebabkan beberapa hal yang mungkin tidak biasa wanita alami. Beberapa perubahan, seperti rambut wajah atau tubuh yang mungkin tumbuh lebih cepat dan tampak lebih tebal dari biasanya karena perubahan hormonal.
Adanya pertumbuhan rambut mungkin akan membuat beberapa wanita risih dan tak segan untuk menghilangkannya. Pada dasarnya, ada beberapa cara yang terbukti ampuh untuk menghilangkan bulu di tubuh selama beberapa waktu.
Namun, di antara banyaknya metode, waxing dianggap sebagai metode yang sangat efektif menghilangkan rambut untuk jangka waktu yang lama. Biasanya waxing mampu mencabut sebagian besar rambut hingga ke akarnya.
Lalu, bagaimana dengan ibu hamil yang ingin melakukan waxing? Bolehkah waxing saat hamil? Yuk, simak penjelasan dan faktanya di artikel ini!
Bolehkah waxing saat hamil?
Menjawab bolehkah waxing saat hamil, sebenarnya memang metode ini tergolong aman untuk menghilangkan bulu di sejumlah area tubuh, tetapi waxing bukan lah cara terbaik untuk menghilangkan bulu di tubuhmu selama kehamilan.
Selama kehamilan, tubuh akan memproduksi darah dan cairan yang lebih banyak untuk mendukung tumbuh kembang janin. Akibatnya, kulit mungkin lebih sensitif dari biasanya, terutama pada perut dan kaki.
Perubahan hormon dalam tubuh ini lah yang membuat kulit lebih gatal dan rentan terhadap iritasi. Bahkan, waxing bisa terasa lebih menyakitkan.
Jika Moms belum pernah melakukan waxing sebelumnya, mungkin bukan ide yang baik untuk melakukan waxing selama kehamilan. Namun, apabila Moms tetap ingin melakukan waxing, sebaiknya atas persetujuan dokter.
Tips waxing saat hamil
Jika ibu hamil ingin melakukan waxing sendiri, sebaiknya uji produk pada sebagian area kecil terlebih dahulu. Jangan wax area kulit yang rusak, terbakar matahari, atau memiliki tahi lalat maupun kutil.
Hati-hati jika Moms memiliki varises karena kehamilan akan membuat Moms lebih rentan terhadap pembengkakan pembuluh darah di kaki dan di sekitar area bikini line (varises vulva) dan kulit di atas pembuluh darah ini bisa terasa gatal dan tipis.
Jika memilih wax di salon, beri tahu terapis kalau kamu tengah hamil. Dengan begitu, terapis akan melakukan uji tempel pada area kulitmu.
Namun, beberapa terapis kecantikan memiliki kebijakan untuk tidak melakukan waxing pada ibu hamil yang usia kehamilannya masih pada trimester pertama.
Jika melakukan waxing saat hamil baik di rumah atau ke klinik kecantikan, terapkan selalu tips berikut ini:
- Lakukan waxing saat panjang rambut 2-3 cm.
- Cuci dan keringkan area yang akan di-wax terlebih dahulu.
- Jika melakukan waxing di rumah, pastikan wax yang meleleh tidak terlalu panas. Moms bisa mengujinya di bagian dalam pergelangan tangan.
Cara mengatasi iritasi setelah waxing
Waxing adalah proses pencabutan bulu secara paksa dengan bantuan zat yang lengket yaitu lilin sehingga pada beberapa kasus, proses menghilangkan bulu pada tubuh ini menimbulkan ruam yang tak diinginkan.
Kendati demikian, tak perlu khawatir. Apabila mengalami iritasi atau kemerahan setelah waxing, bisa lakukan beberapa cara, seperti:
1. Hindari menyentuh area bekas waxing dengan tangan kotor
Menyentuh kulit yang baru di-wax dengan tangan kotor dapat memasukkan kotoran dan bakteri ke dalam pori-pori, sedangkan jika kamu berusaha mencabut bulu yang timbul ke dalam justru dapat menyebabkan infeksi atau jaringan parut yang hanya akan memperpanjang proses penyembuhan.
2. Kenakan pakaian longgar
Mengenakan pakaian longgar setelah waxing akan membantu mencegah lecet dan potensi iritasi pada kulit.
3. Oleskan krim antiinflamasi
Ada banyak krim bebas yang diformulasikan untuk membantu meminimalkan munculnya kemerahan atau pembengkakan ringan hingga sedang. Cobalah krim hidrokortison dari apotek untuk membantu meredakan benjolan atau iritasi setelah waxing.
4. Lakukan kompres dingin
Melakukan kompres dingin dengan es ke area wax beberapa kali sehari dapat membantu memberikan kenyamanan. Gunakan kompres es atau bungkus es dengan kain bersih, ya!
5. Coba luluran dengan gula
Lulur gula adalah salah satu cara terbaik untuk mengelupas atau mengeksfoliasi kulit setelah waxing. Eksfoliasi kulit setelah waxing ini bertujuan untuk mencegah rambut tumbuh ke dalam sehingga kulitmu akan halus dan mengurangi ruam.
Cara mengatasi iritasi dan ruam setelah waxing dengan lulur gula ini caranya cukup mudah. Ambil satu sendok teh gula dan campurkan dengan minyak kelapa atau minyak zaitun.
Dari penjelasan di atas, bolehkah mencukur saat hamil. Jawabannya, boleh saja namun selama kehamilan, kulit cenderung lebih sensitif. Jadi, Moms perlu berhati-hati dan pastikan telah mendapat persetujuan dokter untuk lakukan waxing.
Penulis: Silvia Wardatul