bakteri penyebab biduran

Skin allergy, female torso with red allergic rash on stomach skin, atopic dermatitis, eczema, inflammation. Young woman applying medical ointment on her itchy skin with fingers, heat rush treatment

Kamu mungkin mengira biduran terjadi karena reaksi alergi atau dengan lingkungan, tapi biduran juga bisa karena bakteri. Bakteri penyebab biduran sering ditemukan dalam kasus dengan anak-anak. Bakteri ini bisa membuat biduran tak kunjung sembuh dan membuatnya menjadi penyakit yang cukup bermasalah.

Yuk, cari tahu lebih lanjut tentang bakteri penyebab biduran di bawah ini!

Apa itu biduran?

Urtikaria atau biduran adalah jenis ruam umum yang ditandai dengan munculnya benjolan merah dan gatal di permukaan kulit. Biduran biasanya berwarna merah, merah muda, atau berwarna seperti daging, dan terkadang menyengat atau sakit.

Umumnya biduran dikaitkan dengan alergi makanan, obat-obatan, dan iritasi. Namun, ternyata ada hal lain yang berperan dalam munculnya biduran, salah satunya adalah bakteri.

Bakteri penyebab biduran

Penyebab paling umum dari biduran adalah reaksi alergi terhadap beberapa pemicu, seperti bulu binatang, serbuk sari, atau pakaian lateks. Namun, biduran juga bisa disebabkan oleh infeksi patogen (virus, bakteri, dan jamur), diabetes, penyakit ginjal kronis, penyakit autoimun, dan stres.

Sebuah penelitian terbaru juga mengungkapkan bakteri Helicobacter pylori yang merupakan penyebab tukak lambung, menjadi faktor kuat dalam menyebabkan biduran kronis. Salah satu jenis bakteri penyebab biduran adalah Haemophilus influenzae tipe B.

Ada juga parasit juga bisa jadi bakteri penyebab biduran, yaitu Giardia lamblia (Giardia intestinalis) yang merupakan parasit penyebab diare. Bakteri ini dapat menyebabkan urtikaria atau biduran akibat alergi dari infeksi parasit tersebut.

Gejala biduran

Biduran pada kulit muncul sebagai bercak, ruam, dan benjolan gatal. Kemerahan biduran tersebut bisa muncul pada bagian tubuh kamu di mana pun.

Biasanya gejala biduran muncul secara tiba-tiba, kemudian hilang dengan sendirinya dalam waktu sekitar 24 jam, dan tidak memerlukan pengobatan khusus. Berikut adalah gejala reaksi alergi yang parah, yang harus kamu waspadai:

  • Pusing
  • Pembengkakan di area mata atau mulut
  • Sesak napas
  • Lemah

Jika kamu mengalami demikian, segeralah pergi ke dokter. Sebab, adanya gejala tersebut menunjukkan reaksi alergi yang parah dan memerlukan perawatan segera. Namun, jika gatal terasa ringan, kamu bisa mengatasinya dengan pengobatan rumahan.

Perbedaan biduran dan campak

Campak adalah infeksi saluran pernapasan yang sangat menular. Ditandai adanya ruam kulit di bagian seluruh tubuh serta adanya gejala mirip seperti flu.

Campak atau disebut juga dengan rubella disebabkan oleh virus. Umumnya gejala muncul sekitar satu hingga dua minggu setelah tubuh terpapar virus campak. Umumnya, terjadi pada anak-anak, bahkan bisa berakibat fatal. Namun, penyakit ini dapat dicegah dengan mendapatkan vaksin.

Sedangkan biduran adalah reaksi pada kulit yang ditandai dengan munculnya benjolan merah dan disertai rasa gatal. Bisa muncul pada bagian tubuh mana pun, seperti wajah, telinga, leher, bahkan hingga seluruh tubuh.

Secara umum, biduran ringan dan hilang dengan sendirinya setelah beberapa jam atau setelah minum obat. Namun, dalam beberapa kasus, biduran dapat berlangsung selama beberapa minggu dan kambuh. Kondisi ini dikenal sebagai biduran kronis.

Jadi, keduanya jelas berbeda. Karena biduran relatif ringan dibandingkan campak. Namun, itu tidak boleh diabaikan.

Apakah bakteri penyebab biduran berbahaya?

Biduran atau urtikaria juga harus diwaspadai, hal ini karena merupakan masalah kulit yang bisa kambuh berkali-kali dalam jangka panjang (kronis). Para ahli menduga biduran kronis bisa muncul karena adanya kondisi kesehatan yang perlu diwaspadai, salah satunya penyakit autoimun.

Biduran kronis cenderung tidak sembuh-sembuh, kekambuhan terus menerus dalam jangka panjang, dan tingkat keparahan gejalanya cukup parah.

Berikut adalah beberapa gejala dan tanda biduran kronis, antara lain:

  1. Ruam kulit dan kulit memerah yang dapat muncul di bagian tubuh mana saja. Ukuran dan bentuk ruam dapat bervariasi.
  2. Kemerahan dan biduran mereda beberapa kali dan dapat menyebar ke bagian lain dari tubuh.
  3. Gatal tidak hilang dan parah.
  4. Adanya pembengkakan pada bagian kelopak mata, bibir, serta tenggorokan.
  5. Biduran tidak sembuh-sembuh, bisa bertahan lebih dari enam minggu dan sering kambuh tiba-tiba.
  6. Terkadang gejala muncul selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun.

Penelitian dari The Indian journal of medical research (2019) mencatat bahwa, sekitar 45% penderita urtikaria kronis memiliki kelainan autoimun, sedangkan sisanya 55% bersifat idiopatik atau tidak memiliki penyebab yang jelas.

Penyakit autoimun terjadi ketika sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang sel-sel sehat di dalam tubuh itu sendiri. Penyakit tiroid adalah salah satu penyakit autoimun yang paling umum menyebabkan urtikaria kronis.

Cara mengobati biduran

Berikut berbagai cara mengobati biduran agar tidak kambuh yang ampuh.

1. Kompres dengan air es

Untuk meredakan gatal dan bentol, kamu bisa mengoleskan kompres dingin pada area kulit yang mengalami biduran.

Bungkus es batu dengan handuk lembut dan kompres biduran beberapa kali sehari. Namun, kamu tidak bisa melakukan cara mengobati biduran agar tidak kambuh lagi jika biduran disebabkan oleh udara dingin.

2. Gunakan krim kulit

Cara mengobati biduran yang sering kambuh secara efektif adalah dengan menggunakan krim kulit yang mengandung mentol atau kalamin. Mengoleskan krim yang mengandung 1% mentol atau kalamin terbukti efektif meredakan biduran pada kulit. Krim ini dapat dibeli tanpa resep di apotek.

3. Minum obat

Antihistamin bisa menjadi cara yang efektif untuk mengobati biduran agar tidak kambuh. Beberapa obat antihistamin yang paling sering digunakan untuk mengobati biduran antara lain adalah loratadine, cetirizine, diphenhydramine, dan fexofenadine.

Beberapa obat ini hanya tersedia melalui resep dokter. Oleh karena itu, sebaiknya periksakan kondisi kamu ke dokter terlebih dahulu untuk mengetahui obat biduran yang bisa digunakan.

Obat biduran tradisional ampuh

Kamu bisa mengobati biduran dengan memanfaatkan berbagai bahan alami ini, antara lain:

1. Dalam cangkir kecil, tambahkan beberapa tetes air ke baking soda dan aduk sampai Anda mendapatkan tekstur cukup kental. Oleskan pada gatal-gatal untuk membantu menghentikan iritasi dan mengurangi rasa gatal.

1. Campurkan 1 sendok teh cuka apa pun dengan 1 sendok makan air hangat dan oleskan campuran tersebut ke gatal-gatal Anda dengan bola kapas atau tisu untuk meredakan gatal.

2. Obat tradisional Cina kuno untuk gatal-gatal membutuhkan seperempat cangkir gula merah dan satu sendok makan jahe segar dalam tiga perempat cangkir cuka selama beberapa menit. Campurkan sedikit ini dengan air hangat dan oleskan beberapa kali sehari.

Biduran sebenarnya bukan kondisi yang berbahaya. Namun, jika kamu sering mengalami biduran yang sering kambuh, bisa jadi ini adalah bakteri penyebab biduran. Cobalah periksakan ke dokter kulit untuk melihat biduran yang kamu alami lebih detail.

Share artikel ini
Reference