tes kesehatan pranikah

home isolate quarantine,asian and lover marry couple sit relax using laptop and tablet working from home or shopping online surfing social media with cheerful in living room home interior background

Tes kesehatan pra nikah merupakan salah satu hal yang penting untuk dilakukan. Bahkan, Kementerian Kesehatan juga merekomendasikan pasangan yang hendak menikah untuk menjalankan prosedur ini.

Tes kesehatan ini akan membantu pasangan untuk mengetahui kondisi kesehatannya dan dapat mencegah berbagai penyakit yang dapat dialami oleh bayi nantinya.

Mengenal tes kesehatan pra nikah

Pre marital screening check up atau yang juga lebih dikenal dengan tes pranikah adalah serangkaian tes yang dilakukan pasangan sebelum resmi menikah. Di beberapa negara, tes yang satu ini bahkan menjadi syarat wajib bagi pasangan yang akan menikah.

Ini karena tidak semua orang memiliki riwayat kesehatan yang baik dan memungkinkan memiliki sifat pembawa (carrier) penyakit. Pemeriksaan ini juga bertujuan untuk menurunkan risiko penyakit yang dapat diturunkan kepada anak di kemudian hari. Waktu pelaksanaan tes kesehatan pra nikah yang disarankan adalah 6 bulan sebelum tanggal pernikahan.

Apakah tes kesehatan pra nikah penting?

Mungkin beberapa orang berpikir tes ini ribet sehingga enggan untuk melakukannya. Padahal menjalankan pre material check up adalah tindakan pencegahan masalah kesehatan yang penting . Beberapa manfaat tes ini adalah:

  1. Mencegah berbagai penyakit pada calon bayi, seperti diabetes melitus dan thalasemia.
  2. Pemeriksaan ini dapat membantu pasangan untuk mengenali riwayat kesehatan diri sendiri sekaligus pasangan mereka sehingga dapat mencegah penyesalan di masa mendatang.
  3. Membuat calon mempelai saling terbuka dan yakin akan kondisi kesehatan satu sama lain.

Macam-macam tes kesehatan pra nikah

Berikut sejumlah tes kesehatan pra nikah yang umum dilakukan:

1. Tes darah

Pemeriksaan darah meliputi pengecekan leukosit, trombosit, eritrosit, Hb, laju endap darah dan hematokrit menjadi rangkaian tes yang perlu dilakukan. Pemeriksaan tingkat Hb pada wanita bertujuan untuk mengetahui risiko thalasemia yang dapat diturunkan pada anak. Ini adalah kondisi kelainan darah yang ditandai dengan terbentuknya hemoglobin abnormal. Penyakit ini dapat diturunkan dari orang tua.

2. Tes golongan darah dan rhesus

Tes yang satu ini bertujuan untuk mengetahui kecocokan rhesus pasangan. Dengan begitu, dapat diketahui pula efek yang dapat muncul dari hasil tes tersebut pada ibu dan anak.

Contohnya, jika pria memiliki rhesus positif menikah dengan wanita yang mempunyai rhesus negatif memiliki risiko ketidaksesuaian pada keturunan. Kondisi ini dapat memungkinkan terjadinya cacat pada anak.

3. Tes gula darah

Tes gula darah bertujuan untuk mengantisipasi terjadinya komplikasi gula tinggi terutama pada wanita yang nanti hamil. Selain itu, manfaat lainnya adalah dapat membantu mengendalikan kadar gula darah dengan mengetahui kadar gula darahmu saat ini.

4. Tes urine

Tes kesehatan pra nikah selanjutnya adalah tes urin. Nantinya, tes yang satu ini akan dilakukan dengan memeriksa bau, warna, jumlah, serta kandungan kimia yang ada pada urin yang kamu keluarkan. Dengan begitu, kamu dapat mengetahui ada tidaknya risiko penyakit sistemik atau metabolisme tertentu lewat tes ini.

5. Tes HIV/AIDS

Tes HIV/AIDS menggunakan sampel darah untuk mendeteksi ada tidaknya infeksi HIV atau AIDS pada calon pengantin. Dengan begitu, risiko penularan dapat dihindari.

6. Tes hepatitis B

Pemeriksaan hepatitis B berguna untuk menghindari risiko penularan penyakit hati ketika pasangan melakukan hubungan badan. Hepatitis B sendiri dapat meningkatkan risiko cacat fisik pada bayi dan meningkatkan risko kematian pada sang buah hati.

7. Tes TORCH

Tes TORCH bertujuan untuk menghindari risiko keguguran dan bayi prematur. TORCH sendiri merupakan singkatan dari toxoplasma, rubella, cytomegalovirus, herpes simplex.

Pemeriksaan serologi yang satu ini sangat berguna untuk mengetahui risiko kehamilan yang bermasalah. Misalnya, kelahiran prematur, sindrom rubella kongenital, gangguan sistem imun, dan lain-lain.

Waktu yang tepat untuk tes kesehatan pra nikah

Supaya terhindar dari berbagai risiko yang tidak diinginkan, pasangan memang sebaiknya melakukan cek kesehatan sebelum menikah terlebih dahulu, minimal 3 bulan sebelum perkawinan. Hasil dari tes ini dapat berlaku sampai 6 bulan sejak pemeriksaan dilakukan.

Dengan melakukan tes kesehatan tersebut, diharapkan pasangan dapat merencanakan kehidupan berumah tangga yang lebih baik nantinya. Tes ini juga dapat dilakukan di Puskesmas, namun ada beberapa tes yang mungkin hanya dapat dilakukan di rumah sakit dengan peralatan yang lebih lengkap.

Tips berdiskusi dengan pasangan sebelum tes kesehatan pra nikah

Bagi beberapa pasangan, tes kesehatan sebelum menikah mungkin masih dianggap tabu. Berikut beberapa tips berdiskusi tentang tes kesehatan ini dengan pasangan:

  1. Berikan pemaparan mengapa tes ini penting untuk dilakukan karena beberapa orang mungkin belum tahu tujuan dan manfaat tes tersebut.
  2. Dengarkan alasan pasangan kamu jika menolak untuk melakukan tes ini.
  3. Jika pasangan khawatir mengenai hasil tesnya, jelaskan padanya bahwa mengetahui masalah kesehatan sedini mungkin justru akan mempercepat pengobatan.
  4. Ingatlah bahwa keluarga yang sehat merupakan salah satu sumber kebahagiaan.
Share artikel ini
Reference