Tanda Tanda Kontraksi Asli Jelang Persalinan
Memasuki trimester akhir, perlu bersiap untuk bertemu dengan buah hati. Salah satu tanda si kecil siap untuk keluar dari rahim, yakni munculnya kontraksi. Sayangnya, tidak semua kontraksi yang dirasakan merupakan tanda-tanda melahirkan sesungguhnya. Bisa saja, hal tersebut kontraksi palsu. Sebagai calon ibu, kamu perlu memahami tanda tanda kontraksi asli dan bedanya dengan kontraksi palsu.
Beda kontraksi asli dan kontraksi palsu
Setiap ibu hamil pasti akan merasakan kontraksi. Sayangnya, tidak semua kontraksi yang berlangsung merupakan tanda-tanda persalinan. Lantas, apa perbedaan kontraksi asli dan kontraksi palsu?
Kontraksi asli adalah kontraksi yang bertujuan untuk membuka serviks dan mendorong bayi ke dalam jalan lahir. Ini adalah tanda bahwa persalinan sebenarnya telah dimulai dan akan berlanjut hingga kelahiran bayi.
Sementara kontraksi palsu atau Braxton Hicks contractions, tidak memiliki tujuan membuka serviks atau menghasilkan kelahiran. Ini biasanya berlangsung saat kamu memasuki usia kehamilan trimester kedua.
Selain itu, kontraksi persalinan yang asli cenderung datang secara teratur dan semakin sering seiring berjalannya waktu. Polanya biasanya menjadi lebih teratur, dengan selang waktu yang lebih pendek antara kontraksi. Hal ini biasanya berlangsung lebih lama daripada kontraksi palsu, dengan durasi rata-rata sekitar 30 hingga 60 detik atau lebih.
Namun, kontraksi palsu biasanya tidak datang secara teratur. Kontraksi itu muncul dengan interval yang tidak konsisten dan seringkali tidak mengikuti pola tertentu. Durasinya juga lebih pendek.
Tanda tanda kontraksi asli
Nah, tanda tanda kontraksi asli biasanya berupa:
1. Pola kontraksi teratur
Salah satu tanda tanda kontraksi asli adalah berlangsung dengan interval waktu yang konsisten dan semakin sering serta lebih dekat satu sama lain seiring berjalannya waktu. Ini adalah salah satu tanda bahwa proses persalinan sebenarnya telah dimulai.
Sebagai panduan, kamu bisa mengikuti pola kontraksi 5-1-1 yang berarti kontraksi datang setiap 5 menit, berlangsung sekitar 1 menit, dan ini berlangsung selama minimal 1 jam.
2. Intensitas meningkat
Tanda tanda kontraksi asli selanjutnya yaitu akan terasa semakin kuat dan lebih intens seiring dengan perkembangan persalinan. Pada awal persalinan, kontraksi mungkin terasa seperti ketegangan atau tekanan di perut, tetapi seiring berjalannya waktu, mereka akan menjadi lebih kuat dan lebih sering.
Kontraksi yang intensitasnya meningkat adalah bagian dari proses persiapan tubuh untuk membantu mendorong bayi keluar saat persalinan. Saat kontraksi menjadi lebih kuat, rahim akan bekerja lebih keras untuk mendorong bayi melalui jalan lahir.
Jika ibu hamil mengalaminya, sudah saatnya bagi kamu untuk pergi ke rumah sakit atau tempat persalinan yang telah direncanakan.
3. Tidak mereda dengan perubahan aktivitas atau posisi
Kontraksi asli biasanya akan tetap berlanjut meskipun kamu berubah posisi atau mencoba berjalan-jalan. Ini berbeda dengan kontraksi palsu atau Braxton Hicks contractions, yang seringkali akan mereda ketika ibu hamil beristirahat atau mengubah posisi tubuh.
4. Adanya perubahan sensasi atau rasa sakit
Kontraksi asli biasanya dimulai dengan rasa sakit di area perut bagian bawah dan kemudian merambat ke bagian bawah punggung atau panggul. Sensasi ini sering dijelaskan sebagai nyeri yang menjalar atau terasa seperti kram.
5. Keluarnya lendir disertai darah
Tanda tanda kontraksi asli lainnya adalah keluarnya lendir yang disertai dengan darah. Ini biasanya merupakan tanda bahwa leher rahim kamu sedang mempersiapkan diri untuk membuka (melebar) dalam persiapan untuk persalinan.
6. Bayi terasa turun lebih rendah
Terjadinya kontraksi asli juga mungkin akan diikuti dengan gejala lain seperti bayi terasa turun lebih rendah ke permukaan panggul. Jadi, kamu mungkin merasa lebih lega saat bernapas karena tekanan pada diafragma berkurang setelah bayi turun lebih rendah. Selain itu, kamu mungkin merasa lebih sering ingin buang air kecil karena tekanan pada kandung kemih meningkat.
7. Air ketuban pecah
Air ketuban adalah cairan yang mengelilingi bayi di dalam rahim dan biasanya berada di dalam amnion (kantung ketuban). Ketika air ketuban pecah, ini bisa terjadi sebelum atau selama kontraksi asli.
Pecahnya air ketuban dapat terasa seperti aliran cairan yang keluar dari vagina, dan seringkali disertai dengan perasaan basah atau bocornya cairan. Warna cairan ketuban biasanya bening atau sedikit keruh, tetapi dalam beberapa kasus, itu dapat berwarna hijau atau cokelat jika bayi telah mengeluarkan mekonium (tinja janin) ke dalam air ketuban.
Itulah tanda tanda kontraksi asli dan gejala persalinan lainnya yang sebaiknya ibu hamil pahami. Jika kamu mengalaminya, segera hubungi bidan atau pergi ke rumah sakit untuk persiapan melahirkan.
Penulis: Silvia Wardatul