rhemafar obat apa

Selain sensasi tidak nyaman di kulit, alergi dapat memicu sesak napas. Salah satu cara penanganan alergi adalah minum obat yang mengandung methylprednisolone seperti rhemafar. Nah, sebelum mengonsumsi, yuk cari tahu obat rhemafar untuk apa dan dosis tepat penggunaannya di artikel ini!

Sekilas tentang rhemafar 

Kamu mungkin penasaran obat rhemafar untuk apa? Obat mengandung methylprednisolone ini biasa digunakan untuk mengatasi peradangan karena penyakit maupun cedera, alergi, dan rematik

Methylprednisolone termasuk steroid mirip kortison yang bekerja pada sistem imun dengan membantu meredakan inflamasi, kemerahan, gatal, serta reaksi alergi. Obat ini juga dikenal mampu mengikat dan mengaktifkan reseptor glukokortikoid intraseluler. 

Obat ini tersedia dalam bentuk tablet dengan dosis 4 mg, 8 mg, dan 16 mg. Untuk aturan pemakaian bisa didapat melalui resep dokter. Pasalnya, setiap indikasi penyakit memerlukan dosis yang berbeda-beda.

Cara kerja obat rhemafar

Kandungan utama dalam obat rhemafar adalah methylprednisolone. Methylprednisolone dikenal dengan kortikosteroid. Hormon yang diproduksi alami oleh tubuh dan berfungsi merespons stres, pengaturan peradangan, kekebalan tubuh, protein, metabolisme, hingga kadar elektrolit darah. 

Cara kerja methylprednisolone adalah menggantikan hormon kortikosteroid ketika hormon tersebut tidak cukup diproduksi di dalam tubuh. Methylprednisolone juga digunakan untuk menangani kanker jenis tertentu. 

Obat rhemafar untuk apa?

obat rhemafar untuk apa

Rhemafar termasuk obat golongan keras sehingga penggunaannya hanya boleh dilakukan atas petunjuk dokter. Umumnya, obat ini direkomendasikan untuk menangani masalah seperti:

1. Inflamasi 

Peradangan merupakan respon imun tubuh untuk menangkal penyakit serta mikroorganisme jahat. Penyebab inflamasi bervariasi mulai dari cedera, infeksi virus, bakteri, maupun zat kimia. 

2. Mengurangi alergi

Alergi terjadi karena sistem kekebalan tubuh merespon zat yang dianggap berbahaya bagi tubuh. Penderitanya mungkin mengalami kemerahan, gatal, hingga sesak napas. Penggunaan Rhemafar mampu mengurangi gejala alergi. 

3. Radang sendi

Radang sendi menyebabkan penderitanya kesulitan menggerakan sendi. Penyakit ini disebabkan beberapa faktor. Misalnya, usia, penipisan tulang, autoimun, dan infeksi virus, bakteri maupun penumpukkan asam urat

4. Penyakit autoimun

Penyakit autoimun adalah kondisi di mana sistem kekebalan tidak bekerja dengan baik. Imunitas berfungsi melawan virus maupun benda asing yang masuk ke tubuh. Akan tetapi, pada penderita autoimun, sistem kekebalan mereka justru berbalik menyerang tubuh. 

5. Gangguan endokrin

Gangguan endokrin merupakan kondisi beberapa kelenjar mengalami masalah. Alhasil, mengganggu fungsi dan sistem tubuh yang memicu berbagai penyakit lainnya. 

6. Hematologi

Gangguan hematologi memengaruhi kadar dan fungsi darah. Jenis kelainan darah contohnya anemia, leukimia, dan limfoma. Melalui petunjuk dokter, rhemafar dapat menangani penyakit tersebut. 

7. Kolitis

Kolitis merupakan penyakit autoimun yang menyebabkan sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel sistem pencernaan sendiri. 

Selain itu, rhemafar juga berfungsi menangani penyakit rematik, gangguan kulit, masalah mata, saluran pernapasan, dan meningitis TB.

Serba Serbi tentang Obat Vadrol Methylprednisolone 4 mg

Dosis atau aturan pakai

Sebelum mengonsumsi, kamu wajib melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapat diagnosis dan dosis yang tepat. Sebagai gambaran aturan pakai rhemafar sebagai berikut:

  • Dosis awal anak-anak: 0.8-1.1 mg/kg
  • Dosis dewasa: 4-80 mg/hari
  • Dosis substitusi 4-8 mg/hari
  • Dosis ditingkatkan untuk dewasa: 16 mg per hari

Kamu bisa mengonsumsi obat setelah makan dan sangat tidak disarankan mengurangi atau menambah dosis tanpa petunjuk dokter. 

Efek samping obat rhemafar

Penggunaan obat rhemafar bisa menimbulkan efek samping. Kamu perlu mewaspadai gejala seperti di bawah ini:

  • Hipersensitivitas
  • Pembengkakan di bagian tubuh
  • Gangguan keseimbangan elektrolit
  • Wajah membengkak
  • Muncul jerawat
  • Hepatitis
  • Sakit kepala
  • Masalah pencernaan
  • Menstruasi tidak teratur
  • Perut membesar

Apabila kamu menderita gagal jantung, hipertensi, atau sedang hamil maka tidak disarankan mengonsumsi obat tanpa sepengetahuan dokter kandungan. 

Waspada interaksi obat rhemafar dengan obat lainnya

Rhemafar bisa berinteraksi dengan obat lain seperti siklosporin, fenitoin, rifampisin, antikoagulan, troleandomycin, dan fenobarbital. Beritahukan pada dokter apabila Anda sedang mengonsumsi deretan obat tersebut. Hal ini demi mencegah reaksi yang membahayakan kesehatan. 

Kini kamu sudah paham bukan, obat rhemafar untuk apa? Perhatikan dosis penggunaannya sesuai resep dokter, demi menghindari efek samping yang parah. Segera hubungi tim media apabila muncul komplikasi. 


Penulis: Silvia Wardatul

Share artikel ini
Reference