Perubahan Fibrokistik pada Payudara: Wanita Harus Tahu Hal Ini!
Perubahan fibrokistik pada payudara merupakan kondisi umum yang hampir dialami oleh sebagian besar wanita usia produktif.
Perubahan fibrokistik ini memiliki variasi gejala yang beragam mulai dari nyeri payudara hingga munculnya benjolan pada payudara.
Kondisi ini dulunya diketahui sebagai penyakit fibrokistik payudara. Akan tetapi, karena hal ini menjadi hal yang sering dialami oleh kebanyakan wanita, maka para ahli kemudian menyebutnya sebagai “perubahan” fibrokistik pada payudara.
Lalu, apa saja yang sebenarnya terjadi pada perubahan fibrokistik payudara? Dan bagaimana mengatasinya?
Perubahan fibrokistik pada payudara apakah berbahaya?
Tidak. Perubahan fibrokistik payudara tidak berbahaya. Hal ini dapat terjadi secara alami pada payudara, dimana terdapat dua perubahan yakni jaringan fibrosa dan kista jinak (non-kanker).
Perubahan fibrokistik diperkirakan terjadi pada sekitar 50% wanita yang berusia 20-50 tahun dan merupakan kondisi yang paling sering dialami pada payudara.
Namun kamu tidak perlu khawatir karena perubahan ini bukanlah penyakit ataupun kanker ya. Meski demikian, bagi beberapa wanita, perubahan ini dapat terasa mengganggu dan tidak nyaman.
Penyebab perubahan fibrokistik pada payudara
Penyebab pasti bagaimana terjadinya perubahan ini masih belum diketahui secara jelas.
Akan tetapi, fluktuasi hormon, khususnya estrogen, diyakini memegang peranan pada perubahan fibrokistik payudara.
Hormon pada wanita mengalami fluktuasi selama siklus menstruasi dapat menyebabkan rasa tidak nyaman pada payudara sehingga payudara akan menebal, terasa keras, nyeri, dan bengkak.
Perubahan fibrokistik payudara dapat dirasakan sesaat sebelum mengalami menstruasi.
Payudara umumnya akan terasa menebal, bengkak ataupun nyeri, kemudian mereda setelah menstruasi dimulai.
Gejala Perubahan fibrokistik pada payudara
Gejala perubahan fibrokistik pada payudara meliputi kondisi fibrosis dan pembentukan kista. “Fibrosis” berarti jaringan pada payudara mirip seperti jaringan parut yang terasa padat atau kaku.
Sedangkan kista merupakan gumpalan atau kantong berisi cairan yang mudah digerakkan.
Kista tersebut tidak berbahaya, namun dapat menyebabkan regangan pada jaringan di sekitarnya dan menimbulkan rasa nyeri.
Di samping itu, kamu juga dapat menyadari perubahan lain pada payudara seperti:
- Perubahan ini dialami serupa pada kedua payudara
- Keluarnya cairan berwarna hijau atau cokelat gelap dari puting payudara
- Benjolan yang berubah ukuran selama siklus menstruasi dan dapat bergerak saat disentuh
- Nyeri payudara terutama sebelum menstruasi
- Nyeri dan rasa tidak nyaman pada lengan bawah
- Payudara yang terasa penuh, bengkak, dan berat
Meski perubahan fibrokistik tidak berbahaya, namun kondisi ini dapat menyulitkan deteksi pada kanker payudara.
Oleh karena itu, kamu perlu rutin melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI).
Ketika kamu menyadari adanya gumpalan atau benjolan yang berbeda dari biasanya, kamu perlu segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan lanjutan.
Diagnosis dokter mengenai perubahan fibrokistik pada payudara dilakukan dengan menanyakan tentang keluhan yang kamu alami dan kemudian dilanjutkan dengan melakukan pemeriksaan fisik dan tambahan lain pada payudara.
Melalui pemeriksaan, dokter dapat menentukan apakah benjolan atau gumpalan tersebut bersifat jinak maupun ganas berdasarkan konsistensi, bentuk, dan ciri lainnya.
Namun, apabila pemeriksaan tersebut masih belum dapat menentukan kondisi payudara, maka dokter akan melakukan pemeriksaan tambahan dengan mengambil sampel jaringan payudara.
Beberapa pemeriksaan tersebut meliputi:
1. Pemeriksaan fisik payudara
Dokter akan mengamati dan memeriksa payudara serta nodus limfa pada bagian leher dan lengan bawah. Jika perubahan tampak normal, kamu mungkin tidak memerlukan pemeriksaan tambahan lain.
Atau, dokter akan meminta kamu untuk kontrol beberapa minggu setelah periode menstruasi berakhir untuk melakukan pemeriksaan ulang.
2. Mammogram
Jika dokter memerlukan informasi mengenai benjolan atau ketebalan jaringan payudara, kamu mungkin akan diminta untuk melakukan mammogram.
Modalitas ini menggunakan sinar X yang dapat memeriksa gambaran spesifik pada area payudara.
3. Ultrasound
Pemeriksaan ini menggunakan gelombang suara untuk mendapatkan gambaran payudara. Kamu mungkin akan melakukan prosedur ini bersamaan dengan mammogram.
Atau, apabila kamu berusia di bawah 30 tahun, pemeriksaan ini lebih dianjurkan. Ultrasound memiliki kelebihan dalam memeriksa kepadatan jaringan payudara pada wanita muda.
4. Aspirasi jarum halus (Fine-needle aspiration)
Jika benjolan atau gumpalan payudara terasa seperti kista, dokter akan membuang cairan tersebut. Kadangkala, prosedur ini akan mengempiskan kista dan meredakan rasa tidak nyaman payudara.
5. Biopsi payudara
Jika dokter ingin memastikan sifat benjolan atau gumpalan payudara, maka akan dilakukan prosedur biopsi. Prosedur ini berupa pengambilan sampel jaringan payudara dengan menggunakan jarum.
Pada beberapa wanita, prosedur ini mungkin membutuhkan tindakan operasi.
Pemeriksaan biopsi payudara dapat menentukan apakah jaringan tersebut kista atau jaringan solid sekaligus dapat menentukan apakah pertumbuhannya bersifat kanker ataupun tidak.
Masa atau benjolan dapat kembali muncul pada individu dengan perubahan fibrokistik payudara.
Namun, apabila benjolan tersebut bertambah banyak, kamu perlu berkonsultasi dengan profesional kesehatan untuk mendapat penanganan yang tepat.
Perawatan perubahan fibrokistik pada payudara
Biasanya kondisi perubahan fibrokistik tidak membutuhkan pengobatan kecuali jika dokter menemukan adanya kanker.
Jika dokter menemukan bahwa itu adalah kista, maka prosedur drainase mungkin akan dianjurkan.
Hal ini dapat mengurangi rasa nyeri sementara, namun cairan dapat kembali membentuk kista. Atau, kadangkala kista dapat hilang dengan sendirinya.
Dokter juga akan menganjurkan untuk melakukan perubahan pada gaya hidup untuk membantu mengurangi gejala, seperti:
- Kurangi konsumsi garam pada menu harian untuk mengurangi pembengkakan pada payudara
- Hindari olahraga yang dapat berdampak langsung pada payudara
- Gunakan bra khusus olahraga (sport bra) saat berolahraga
- Gunakan kompres hangat atau dingin pada area yang terasa nyeri
- Konsumsi obat anti inflamasi seperti ibuprofen
- Gunakan bra dengan ukuran yang sesuai
- Kurangi konsumsi lemak pada menu harian
Demikian ulasan mengenai perubahan fibrokistik payudara. Jika artikel ini bermanfaat, silahkan dibagikan pada teman dan kerabat kamu.
Jangan lupa untuk selalu rutin memeriksa payudara kamu sendiri, ya.