Penyebab Kurus Kering setelah Melahirkan
Kehilangan berat badan setelah melahirkan adalah hal yang normal. Namun, bagaimana jika tubuh menjadi kurus kering? Jangan panik dan khawatir terlebih dahulu, yuk ketahui penyebab kurus kering setelah melahirkan melalui ulasan berikut ini.
Penyebab kurus kering setelah melahirkan
Tubuh yang kurus kering setelah melahirkan mungkin menjadi hal yang mengkhawatirkan bagi beberapa ibu. Tapi, apa sih penyebab tubuh kurus kering setelah melahirkan? Berikut jawabannya.
1. Menyusui
Jika sedang menyusui, berat badan juga bisa berkurang cukup banyak, loh. Hormon-hormon yang dilepaskan oleh tubuhmu saat menyusui menyebabkan kontraksi otot di rahim. Jadi, setiap kali menyusui, rahi akan berkontraksi dan mengecil. Selang enam minggu setelah melahirkan, rahim akan kembali ke ukuran sebelum kamu hamil.
Dibutuhkan sekitar 500 kalori ekstra setiap hari untuk membuat ASI. Kalori tambahan tersebut kamu dapatkan dari makanan yang kamu konsumsi setiap hari dan lemak yang sudah tersimpan di tubuhmu.
Menggunakan cadangan lemak tersebut membantu kamu menurunkan berat badan yang telah bertambah selama kehamilan lebih cepat.
Jadi, jika kamu kehilangan berat badan terlalu cepat atau lebih banyak dari yang diinginkan, kemungkinan kamu tidak makan cukup untuk menggantikan kalori yang digunakan tubuhmu untuk membuat ASI.
2. Tidak mengkonsumsi cukup kalori
Menjadi seorang ibu seringkali membuatmu lupa makan karena kesibukan merawat anak. Padahal, menyusui dan memproduksi ASI butuh banyak energi. Jadi, pastikan untuk tidak melewatkan waktu makan dan mengkonsumsi makanan yang cukup, ya.
Pastikan pula untuk mengkonsumsi makanan yang beragam dan sehat untuk mendapatkan nutrisi dan kalori yang diperlukan tubuh.
3. Postpartum Thyroiditis (PPT)
Postpartum Thyroiditis (PPT), yang merupakan peradangan pada kelenjar tiroid, adalah kondisi kesehatan yang bisa menyebabkan penurunan berat badan berlebih, gemetar, detak jantung cepat, sulit tidur, gelisah, masalah pada mata, kelelahan, dan produksi ASI yang berlebihan.
Kondisi ini cukup jarang terjadi, mempengaruhi sekitar 5% dari ibu setelah melahirkan dalam setahun setelah kelahiran. Orang dengan riwayat pribadi atau keluarga yang mengalami masalah tiroid dan orang dengan diabetes tipe 1 berisiko lebih tinggi mengalami PPT.
Tanda dan gejala biasanya muncul antara satu hingga enam bulan setelah melahirkan dan dapat berkembang dari penurunan berat badan menjadi penambahan berat badan pada akhirnya.
4. Postpartum depression
Penyebab kurus kering setelah melahirkan juga bisa disebabkan oleh postpartum depression. Setelah melahirkan, ibu seringkali merasa lelah dan suasana hati berubah-ubah adalah hal yang normal. Tapi terkadang masalah ini juga bisa menjadi postpartum depression (PPD).
Tandanya antara lain perubahan berat badan atau selera makan, kehilangan minat, suasana hati yang murung, merasa tidak mampu, bersalah, atau tidak berarti, kelelahan, kesedihan, gelisah, dan energi yang rendah.
Kondisi ini biasanya muncul dalam beberapa minggu setelah melahirkan. Orang dengan PPD mungkin mengalami penurunan berat badan karena kurang minat makan dan/atau memasak makanan.
Pengobatan dan Cara mengatasi kurus kering setelah melahirkan
Setelah pengetahui penyebab kurus kering setelah melahirkan, kamu juga perlu tahu cara untuk mengatasinya. JIka tubuhmu semakin kurus atau kamu tidak nyaman dengan penurunan berat badan tersebut, kamu bisa mengatasinya dengan cara berikut ini.
1. Pastikan mencukupi kebutuhan nutrisi saat menyusui
Pastikan memberi tubuh cukup makanan untuk menyokong pemberian ASI pada bayi. Kamu perlu konsumsi makanan tepat waktu dan konsumsi makanan yang bergam supaya kebutuhan nutisi dan kalori terpenuhi.
2. Konsumsi camilan sehat
Sediakan camilan yang menggugah selera yang dapat membantumu meningkatkan asupan kalori. Kamu juga bisa minta pasangan atau keluarga untuk menyiapkan camilan atau makanan sehat yang membantu meningkatkan kalori.
3. Konsultasi dengan dokter
Jika penyebab kurus kering setelah melahirkan dikarenakan tiroid, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter. Dokter akan membantumu untuk menentukan pengobatan yang aman bagi ibu yang sedang menyusui.
4. Mendapatkan pengobatan jika mengalami postpartum depression
Jika kamu mengalami gejala PPD atau postpartum depression atau merasa tidak baik, penting untuk mencari bantuan dari dokter dan orang-orang terdekatmu. Ada banyak pilihan pengobatan yang efektif, termasuk terapi kognitif perilaku dan obat antidepresan (pastikan untuk berdiskusi dengan doktermu sebelum mengonsumsi obat apa pun, terutama jika kamu sedang menyusui). Dukungan dari teman dan keluarga juga sangat penting dalam proses pemulihan.