Wajib Tahu 8 Penyebab Ginjal Bocor Sebelum Semakin Parah
Ginjal bocor bukanlah penyakit, melainkan indikasi dari penyakit lain. Penyebab ginjal bocor merupakan kondisi saat albumin, yakni sejenis protein yang ditemukan dalam plasma darah, masuk ke dalam urine. Dalam medis, ginjal bocor disebut dengan albuminuria atau proteinuria.
Ginjal bocor tidak menyebabkan gejala yang nyata, karena itu orang yang berisiko terkena penyakit ginjal biasanya disarankan untuk melakukan tes protein dalam urin secara teratur untuk mendeteksi kondisi tersebut. Ini agar tindakan dapat segera diambil untuk mengurangi jumlah protein dalam urine dan melindungi ginjal dari kerusakan lebih lanjut
Penyebab ginjal bocor
Berikut ini penyebab ginjal bocor:
1. Dehidrasi
Dehidrasi merupakan penyebab umum ginjal bocor sementara. Tubuh menggunakan air untuk mengantarkan nutrisi ke ginjal. Tanpa cairan yang cukup, tubuh akan kesulitan menyalurkan nutrisi. Akibatnya, ginjal tidak dapat menangkap kembali protein, sebagai gantinya protein berakhir di urine.
2. Diabetes mellitus
Diabetes mellitus adalah gangguan metabolisme yang menyebabkan tingginya kadar gula darah. Dengan diabetes, gula darah tinggi memaksa ginjal untuk menyaring darah terlalu banyak. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan fungsi ginjal, memungkinkan protein bocor ke dalam urine.
3. Glomerulonefritis
Ginjal bocor dapat mengindikasikan glomerulonefritis atau peradangan glomeruli. Glomeruli bertugas menyaring darah dan menyerap kembali protein. Jika glomeruli tidak berfungsi dengan baik, protein dapat melewati dan masuk ke urine.
4. Penyakit autoimun
Sistem kekebalan biasanya menghasilkan antibodi yang dikenal sebagai imunoglobulin yang dapat melawan organisme asing. Bagi orang dengan penyakit autoimun, sistem kekebalan tubuh membuat antibodi menyerang jaringan tubuh. Zat-zat ini disebut autoantibodi. Jika autoantibodi melukai glomeruli, peradangan dapat terjadi, dan akhirnya menyebabkan ginjal bocor.
5. Hiperglikemia jangka panjang
Hiperglikemia atau kelebihan glukosa dapat merusak kapiler di ginjal yang disebut glomeruli. Pembuluh darah kecil ini membentuk membran glomerulus, struktur yang menyaring limbah dari darah ke dalam urine sekaligus mencegah zat-zat vital, seperti albumin dan sel darah.
6. Penyakit ginjal kronis (PGK)
Penyakit ginjal kronis adalah hilangnya fungsi ginjal secara progresif. Kondisi ini dapat menyebabkan ginjal bocor pada tahap awal tapi gejala yang ditimbulkan sering tidak terasa atau terlihat.
7. Preeklamsia
Wanita hamil dengan preeklamsia mengalami tekanan darah tinggi pada atau setelah 20 minggu kehamilan. Ini dapat merusak kemampuan ginjal untuk menyaring protein, yang menyebabkan ginjal bocor.
8. Tekanan darah tinggi
Tekanan darah tinggi atau hipertensi dapat melemahkan pembuluh darah di ginjal. Penyakit ini menurunkan kemampuan ginjal untuk menyerap kembali protein, yang kemudian mengalir ke urine.
Gejala ginjal bocor
Satu-satunya tanda luar dari kelebihan protein dalam urin adalah yang berkembang bersamaan dengan penyakit ginjal kronis. Ada banyak gejalayang dapat disalahartikan sebagai masalah lain, itulah sebabnya skrining sangat penting. Gejala umumnya meliputi:
- Bau amonia pada nafas (uremia fetor)
- Rasa logam di mulut (dysgeusia)
- Pusing
- Sulit berkonsentrasi
- Pembengkakan (edema) pada wajah
- Dispnea (sesak napas)
- Urine berbusa
- Sulit atau sering buang air kecil, termasuk di malam hari
- Nyeri pada ginjal, kaki, atau punggung atas
- Mudah memar
- Gatal (pruritus)
- Kehilangan selera makan
- Intoleransi terhadap dingin
- Kelelahan
Bahaya ginjal bocor
Beberapa bahaya bervariasi dari yang ringan seperti merasa badan tidak nyaman dan adanya gangguan pernapasan. Namun, jika sudah terlalu parah, penyakit ini dapat meningkatkan risiko infeksi jaringan dalam tubuh dan memengaruhi fungsi tubuh yang ideal.
Ginjal yang sudah bocor juga fungsinya sudah tidak optimal, salah satunya ditandai dengan tubuh membengkak dan menguning.
Apakah ginjal bocor bisa disembuhkan?
Sejauh ini belum ada pengobatan untuk mengatasi ginjal bocor, karena ini bukan penyakit. Sebaliknya, ini adalah efek samping (diabetes atau hipertensi, misalnya) atau gejala penyakit ginjal lainnya. Mengatasi kelebihan protein dalam urine akan tergantung pada penyebabnya.
Perawatan dasar akan disesuaikan dengan penyakit yang kamu derita. Missal tekanan darah tinggi, preaklamesia, PKG, dan kelebihan glukosa.Dalam kasus diabetes, perawatannya dapat melibatkan kombinasi mengikuti diet yang disetujui secara medis, memulai rutinitas olahraga teratur, dan minum obat untuk membantu mengontrol gula darah.