Pendarahan Saat Hamil Muda, Apakah Bahaya?
Pendarahan saat hamil muda seperti haid apakah bahaya? Jangan buru-buru khawatir, karena beberapa penyebab pendarahan saat hamil muda tergolong normal.
Jadi mari kenali lebih dalam penyebab dan cara mengatasi pendarahan saat hamil muda dengan terus membaca penjelasan berikut ini.
Penyebab pendarahan saat hamil muda
Jika seorang perempuan hamil, dia tidak lagi mendapatkan menstruasi. Namun, orang yang sedang hamil dapat mengalami pendarahan lain yang mungkin terlihat seperti menstruasi.
Misalnya, mungkin ada sedikit pendarahan saat sel telur yang telah dibuahi tertanam di dalam rahim. Dokter menyebut ini darah implantasi. Ini biasanya terjadi sekitar waktu yang sama ketika seorang perempuan biasanya mendapatkan menstruasi.
Hal-hal lain juga dapat menyebabkan pendarahan, seperti keguguran atau kehamilan ektopik (ketika sel telur yang telah dibuahi berimplantasi di tempat lain selain di dalam rahim). Kehamilan ektopik adalah keadaan darurat medis.
Berikut beberapa hal yang mungkin melatarbelakanginya.
1. Pendarahan implantasi
Di awal kehamilan (terkadang sebelum kamu tahu bahwa kamu hamil), kamu mungkin mengalami bercak saat menstruasi tiba. Kejadian umum ini disebut pendarahan implantasi.
Itu terjadi antara 6 hinga 12 hari setelah pembuahan saat sel telur yang telah dibuahi ditanamkan ke dalam rahim. Pendarahan ini biasanya ringan dan dapat berlangsung selama beberapa hari.
2. Perubahan serviks
Selama kehamilan, ada peningkatan aliran darah ke leher rahim. Berhubungan seks atau melakukan Pap smear, yang menyebabkan kontak dengan leher rahim, dapat memicu perdarahan ringan. Perubahan serviks lainnya yang dapat memicu perdarahan meliputi:
- Polip
- Infeksi ringan
- Ektropion serviks (ketika sel-sel dari bagian dalam serviks bergerak ke luar)
3. Hormon
Pada minggu-minggu awal kehamilan, tubuhmu mulai membuat hormon yang dibutuhkan untuk mempertahankan kehamilan. Perubahan ini dapat menyebabkan kadar progestin dalam tubuh menurun. Penurunan itu dapat menyebabkan bercak atau pendarahan ringan.
4. Keguguran
Karena keguguran paling sering terjadi selama trimester pertama, mengkhawatirkan pendarahan adalah normal. Pendarahan ringan atau bercak tidak secara otomatis berarti kamu keguguran.
Namun, jika pendarahanmu berat, merah terang atau mengeluarkan gumpalan dan kesakitan, hubungi penyedia layanan kesehatan. Mereka dapat menjelaskan langkah selanjutnya.
Kebanyakan wanita yang mengalami keguguran terus memiliki kehamilan yang sehat. Tetapi mengalami keguguran adalah kerugian yang mungkin perlu ditangani oleh keluarga.
5. Kehamilan ektopik
Kehamilan ektopik terjadi ketika sel telur yang dibuahi tertanam di luar rahim, seperti di tuba falopi. Ketika terjadi, ektopik dapat menyebabkan pendarahan hebat, nyeri, dan gejala serius lainnya. Kehamilan ektopik adalah keadaan darurat. Jika kamu memiliki gejala, segera hubungi dokter.
Diagnosis
Jika kamu merasa hamil dan mengalami nyeri atau pendarahan, segera hubungi dokter. Kalau tidak yakin apakah dirimu hamil, temui dokter atau gunakan tes kehamilan di rumah.
Jika kamu menggunakan tes kehamilan di rumah dan hasilnya negatif tetapi tanda-tandanya menunjukkan kehamilan (seperti terlambat haid, nyeri payudara, merasa sakit atau muntah), temui dokter atau pergi ke klinik kesehatan.
Jika tes kehamilan di rumah positif, temui penyedia layanan kesehatan sesegera mungkin untuk mengkonfirmasi tes dan mendapatkan perawatan yang tepat untuk kamu dan si jabang bayi.
Pendarahan selama trimester pertama dapat terlihat berbeda untuk semua orang. Jumlahnya bisa berkisar dari ringan hingga berat. Untuk beberapa, itu bisa intermiten. Orang lain mungkin mengalami pendarahan atau bercak yang lebih konstan. Dan itu mungkin menyakitkan atau tidak.
Cara mengatasi pendarahan saat hamil muda
Penanganan pendarahan saat hamil muda tergantung dari penyebabnya. Beberapa tips berikut ini mungkin bisa membantu. Dalam beberapa khasus, akan lebih baik kamu memeriksakan diri ke dokter.
- Kehamilan ektopik: Jika kamu telah didiagnosis dengan kehamilan ektopik dengan ultrasound, kamu mungkin akan diberikan obat atau menjalani operasi. Obat yang diberikan adalah metotreksat. Obat ini bekerja dengan membunuh jaringan yang berkembang pesat.
Sedangkan pembedahan biasanya merupakan prosedur laparoskopi (sayatan kecil di perut) ke dalam tuba Fallopi dan pengangkatan kehamilan ektopik, sambil mencoba menyelamatkan sebanyak mungkin tuba.
- Keguguran yang terancam: Dokter akan memberimu instruksi tentang kegiatan, apa yang harus diperhatikan, dan kapan harus kembali untuk pemeriksaan lanjutan. Perawatan di rumah untuk ancaman keguguran termasuk istirahat sampai rasa sakit atau pendarahan berhenti. Hindari hubungan seksual selama 3 minggu. Kamu juga tidak boleh menggunakan douch atau tampon.
- Perubahan hormon, serviks, dan pendarahan implantasi: Ketiga khasus ini tidak tergolong berbahaya. Pendarahan bisa berlalu dalam beberapa hari layaknya mentruasi. Kamu bisa istirahat dan memenuhi kebutuhan harian dengan melakukan diet sehat.