Obat Grathazon untuk Apa? Ini Manfaatnya selain Mengobati Asam Urat!
Inflamasi atau peradangan sebenarnya bisa diatasi dengan mengonsumsi grathazon tablet, apalagi radang sendi akibat asam urat. Selain mengatasi kondisi tersebut, obat grathazon untuk apa lagi, ya?
Nah, bagi kamu yang penasaran obat grathazon untuk apa, wajib ikuti pembahasan di artikel ini, mulai dari kegunaan, dosis, hingga efek sampingnya.
Sekilas tentang obat grathazon
Obat grathazon untuk apa? Obat grathazon merupakan obat keras yang biasa direkomendasikan untuk mengatasi masalah peradangan dan alergi. Obat ini bisa ditemukan di apotek dengan harga Rp4.500. Setiap kemasan berisi 20 strip dan masing-masing jumlahnya 10 kaplet.
Kandungan utama grathazon adalah dexamethasone 0,5 mg. Dexamethasone adalah sejenis kortikosteroid, hormon yang dihasilkan tubuh untuk merespon stres, pengaturan peradangan, kekebalan tubuh, mengatur protein, metabolisme, serta kadar elektrolit darah.
Dexamethasone dinilai ampuh untuk mengatasi gangguan darah, hormon, mengatasi alergi, meringankan radang sendi, serta mencegah gangguan sistem imunitas.
Obat grathazon untuk apa?
Fungsi utama obat grathazon adalah meringankan gejala alergi dan peradangan. Kandungan dexamethasone bermanfaat untuk menyembuhkan penyakit:
1. Radang sendi
Seiring perkembangan usia, ketahanan tulang ikut menipis. Alhasil, seseorang jadi rentan mengalami peradangan. Penyebab radang sendi bisa karena faktor infeksi maupun penumpukkan kristal asam urat. Dosis tertentu dari obat Grathazon mampu meringankan gejala yang muncul.
2. Peradangan
Peradangan terjadi sebagai respon imunitas melindungi tubuh terhadap invasi benda asing, virus, bakteri, maupun cedera. Inflamasi bisa ringan maupun kronis. Pada beberapa kasus peradangan menjadi tanda penyakit kronis, seperti jantung dan diabetes.
3. Sindrom nefrotik
Sindrom nefrotik merujuk pada gejala yang memicu gangguan ginjal. Tanda seseorang mengidap sindrom ini adalah terkandung protein di dalam urine, terjadi pembengkakan, serta kolesterol tinggi dalam darah.
4. Dermatitis alergi
Dermatitis karena alergi menyebabkan penderitanya mengalami kemerahan, gatal, dan kering. Penyakit ini tidak berbahaya, tetapi akan menimbulkan sensasi tidak nyaman jika tidak segera ditangani. Konsumsi grathazon sesuai dosis tepat akan meredakan gejala yang muncul
5. Rhinitis
Rhinitis alergi terjadi karena reaksi tubuh terhadap alergen, seperti, debu, serbuk sari, lateks, jamur, bulu hewan, maupun serbuk gergaji. Peradangan ini terjadi di rongga hidung yang menyebabkan kamu bersin terus-menerus, gatal, dan tersumbat.
6. Rheumatoid arthritis
Peradangan jangka panjang yang terjadi di sendi mampu membuat imunitas menyerang tubuh. Gangguan ini ditandai dengan sensasi nyeri, kaku, dan bengkak di persendian.
Parahnya, rheumatoid arthritis bisa menyerang paru-paru hingga jantung. Kamu dapat mengkonsumsi grathazon setelah konsultasi lebih lanjut dari medis.
7. Radang tenggorokan
Radang tenggorokan adalah penyakit yang terjadi karena infeksi virus, bakteri, atau alergi. Penderita akan kesulitan menelan, mengalami pembengkakan, dan kemerahan di tenggorokan.
8. Asma
Grathazon juga digunakan untuk menangani asma. Penyakit yang menyerang saluran pernapasan ini menyebabkan seseorang sesak napas.
Dosis atau aturan pakai
Setiap pembelian memerlukan resep dokter. Pasien harus berkonsultasi untuk mendapatkan dosis sesuai indikasi penyakit. Sebagai gambaran dosis penggunaan obat grathazon, yaitu:
- Kondisi umum: 2-4 kali sehari 1 kaplet
- Dewasa dosis awal: 0,75-9 mg per hari
Kamu bisa mengonsumsi obat setelah makan dna tidak disarankan mengambil dosis tambahan atau mengurangi dosis yang sudah dianjurkan.
Efek samping obat grathazon yang wajib diwaspadai
Beberapa orang mungkin mengalami efek samping pasca mengonsumsi grathazon, di antaranya:
- Insomnia
- Sakit kepala
- Menstruasi tidak teratur
- Gangguan elektrolit
- Nafsu makan bertambah
- Hipersensitif
Apabila gejala semakin memburuk, segera hubungi dokter atau pergi ke pusat layanan kesehatan terdekat untuk mendapat penanganan. Penggunaan obat harus hati-hati bagi ibu hamil, anak, dan lansia.
Interaksi obat grathazon dengan obat lainnya
Grathazon bisa memicu efek samping apabila diminum bersamaan obat ritonavir, acetazolamide, diuretik, amphotericin B, dan carbenoxolone. Selain itu, obat bisa memicu efek samping pada penderita hipertensi, gagal ginjal, dan gagal jantung.
Setelah memahami obat grathazon untuk apa dan efek sampingnya, kamu bisa mengonsumsi obat ini sesuai petunjuk dokter. Apabila mengalami gejala komplikasi segera hubungi pihak medis.
Penulis: Silvia Wardatul