Nafsu Makan Anak Menurun? Atasi dengan Sarapan
Sebagai orang tua, salah satu hal yang paling mengkhawatirkan adalah ketika anak menolak untuk makan. Selain memengaruhi pertumbuhan, penurunan nafsu makan bisa saja memicu masalah kesehatan lain seperti kekurangan gizi.
Secara umum, penurunan nafsu makan anak disebabkan oleh beberapa hal. Untungnya, ada berbagai cara yang dinilai bisa membantu meningkatkan nafsu makan pada anak. Berikut adalah ulasannya.
Nafsu makan anak
Nafsu makan anak adalah salah satu faktor penting yang mampu mendukung tumbuh kembang si kecil. Nafsu makan atau selera makan akan memengaruhi semangat dan keinginan anak untuk menyantap suatu makanan.
Tidak hanya dialami oleh anak berusia 2 tahun, masalah nafsu makan umumnya juga dialami oleh anak berusia 5 tahun. Tentu saja penurunan nafsu makan di tengah masa pertumbuhan terasa sangat mengkhawatirkan.
Biasanya, ada beberapa faktor yang memengaruhi tingkat nafsu makan pada anak. Di bawah ini adalah penjelasannya.
Faktor yang mempengaruhi nafsu makan anak
Nafsu makan anak sebenarnya diatur oleh hormon yang disebut ghrelin dan leptin. Hormon ghrelin bekerja dengan cara meningkatkan nafsu makan anak. Hormon ini dilepaskan pada perut dan memberi sinyal berupa rasa lapar pada otak. Sementara, hormon leptin berperan dalam menurunkan nafsu makan dan menghambat anak merasa lapar.
Pada studi lain, nafsu makan anak juga dipengaruhi dengan indra mereka yang lebih tinggi dan sensitif. Maksudnya, anak dilahirkan dengan indra perasa, pengecap tekstur makanan, serta penciuman yang lebih tinggi.
Akibatnya, si kecil mungkin saja menjauhkan beberapa makanan tertentu sehingga terlihat pilih-pilih makanan atau mengalami penurunan nafsu makan. Selain kedua faktor tersebut, ada beberapa hal lain yang menyebabkan nafsu makan si kecil menurun. Berikut adalah berbagai penyebabnya.
Penyebab nafsu makan anak menurun
Penurunan nafsu makan anak terjadi karena berbagai hal, salah satunya adalah kebiasaan orang tua yang memaksa anak untuk menyantap makanan tertentu. Dalam kasus lain, penurunan nafsu makan pada anak juga bisa disebabkan karena sering mencoba berbagai makanan baru.
Berikut adalah berbagai penyebab nafsu makan anak menurun mulai dari tingkat pertumbuhan hingga minum minuman tertentu:
Tingkat pertumbuhan berjalan lambat
Meskipun tahun pertama anak tumbuh dengan cepat, pertumbuhan anak akan melambat setelah tahun berikutnya. Periode ini sebenarnya adalah hal yang normal sebab suatu studi menunjukan fakta bahwa anak hanya perlu menambah 2,3 kilogram setelah tahun pertama.
Memiliki masalah kesehatan
Penurunan nafsu makan pada anak berikutnya tidak lain disebabkan karena anak sedang sakit. Beberapa penyakit seperti sakit tenggorokan, diare, demam, bisa menurunkan nafsu makan yang signifikan pada anak. Untungnya, setelah sembuh, nafsu makan anak akan kembali meningkat.
Stres atau tertekan
Bukan hanya dialami oleh orang dewasa, stres bisa dialami oleh anak yang memengaruhi nafsu makan. Ditandai dengan kehilangan selera makan atau sulit tidur, sebagai orang tua, kamu bisa membantu mengamati penyebab anak mengalami stres.
Depresi
Sama seperti stres, depresi yang sering kali disalah artikan sebagai kesedihan bisa mengganggu minat makan si kecil. Biasanya depresi ditandai dengan perubahan minat pada anak.
Anemia
Kemungkinan penyebab lain dari penurunan nafsu makan pada anak adalah anemia. Anemia pada anak umumnya ditandai dengan kelesuan pada anak. Lakukanlah upaya lebih lanjut agar anemia tidak mengganggu tumbuh kembang si kecil.
Cacing usus
Anak-anak yang sering beraktivitas di luar dan lupa dengan kebersihan memiliki risiko yang lebih besar untuk mengalami cacingan. Cacing masuk ke dalam sistem pencernaan dan hidup sebagai parasit akan menyebabkan anak kehilangan atau mengalami penurunan nafsu makan.
Anoreksia nervosa
Siapa yang bilang anak tidak bisa mengalami gangguan psikologis? Faktanya, nafsu makan anak yang kian menurun mungkin saja disebabkan karena anak terobsesi untuk menurunkan berat badan.
Kurang aktivitas dan olahraga
Apabila anak jarang pergi keluar untuk bermain dan tidak banyak bergerak maka kemungkinan anak tidak akan merasa terlalu lapar. Hal ini biasanya disebabkan karena kalori dalam tubuh tidak banyak digunakan.
Kebiasaan ngemil diantara waktu makan
Kebiasaan mengonsumsi camilan sebenarnya bukan hal yang buruk. Tapi, kebanyakan anak mengonsumsi camilan yang tidak sehat. Akibatnya, anak merasa kenyang bahkan sebelum waktunya makan.
Banyak minum cairan
Minum cairan terutama air putih memang penting bagi tubuh. Tapi kalau anak sering minum di sela-sela saat menyantap makanan maka kemungkinan besar anak akan segera merasa kenyang.
Banyak minum jus
Mirip seperti kebiasaan minum air putih, minum jus atau minuman manis lainnya tentu mengandung kalori. Asupan kalori yang mengenyangkan tubuh menyebabkan turunnya nafsu makan.
Di samping itu, turunnya nafsu makan anak bisa saja disebabkan oleh penggunaan obat-obatan seperti antibiotik, sembelit, pola asuh yang otoritatif, serta gangguan. Gangguan yang dimaksud adalah menonton TV ataupun main game yang bisa mengalihkan perhatian anak dengan makanan yang ada di depannya.
Untungnya, ada beberapa cara yang bisa orang tua lakukan untuk mengembalikan atau meningkatkan nafsu makan pada anak.
Cara meningkatkan nafsu makan anak
Agar anak bisa tumbuh, berkembang dengan baik, serta terhindar dari kekurangan gizi, orang tua sebenarnya bisa-bisa saja meningkatkan nafsu makan anak. Artinya, orang tua bisa membantu memancing nafsu makan anak dengan melakukan beberapa cara seperti:
Buatlah makanan yang terlihat menarik
Sama halnya orang dewasa, anak juga akan tergiur untuk mencoba makanan saat tampilan makanan terlihat menarik. Kamu sebaiknya tidak hanya menyuguhi sayuran hijau tetapi juga sayuran dengan warna lain seperti wortel.
Perhatikan porsi makan anak
Nafsu makan anak mungkin akan turun ketika melihat makanan dalam porsi besar. Sebagai orang tua, kamu bisa mengurangi porsi makan anak dan memberikan makanan secara berkala.
Ajak anak untuk beraktivitas secara fisik
Semakin banyak aktivitas yang dilakukan maka semakin banyak kalori yang digunakan oleh tubuh. Akibatnya, tidak jarang anak sering merasa lapar setelah bermain ataupun olahraga.
Mengubah menu
Meskipun sering mengganti makanan atau memberikan makanan baru bisa menurunkan nafsu makan anak. Kebiasaan mengonsumsi menu makanan yang itu-itu saja dapat membuat anak jenuh dan bosan.
Ajak anak membantu mempersiapkan makanan
Ketika kamu mengajak si kecil dan mengajari mereka tentang berbagai nutrisi pada makanan, anak mungkin saja akan lebih tertarik dengan makanan tersebut. Jadi, mintalah anak untuk membantu kamu memasak dan mempersiapkan makanan.
Jauhkan gangguan
Selama makan, ada baiknya jika kamu dengan tegas melarang anak untuk tidak nonton TV dan bermain game. Apabila sulit untuk mengajak anak makan bersama keluarga, kamu bisa mengajak anak mulai dari proses mempersiapkan makanan ya.
Biarkan anak berkreasi dengan makanannya
Jika anak menyukai makanannya maka anak akan tetap memakan makanan yang telah mereka buat. Tidak masalah bila anak bermain dengan tata letak peralatan makan ataupun susunan makanan di atas piring.
Rutinlah sarapan
Dapat memengaruhi tingkat nafsu makan, rutin melakukan sarapan sebelum anak beraktivitas ternyata bisa meningkatkan minat makan. Pilihlah karbohidrat sehat yang lengkap dengan protein dan lemak.
Ganti camilan menjadi snack menyehatkan
Daripada anak mengonsumsi keripik, kamu bisa mengakalinya dengan memberikan kacang panggang. Jika anak tidak tertarik, buatlah sandwich yang kaya nutrisi dengan sayuran dan daging.
Tawari berbagai makanan
Meskipun membutuhkan kesabaran ekstra, kamu bisa terus menawarkan berbagai makanan pada anak. Biarpun si kecil tidak tertarik, semakin banyak makanan yang dilihat maka semakin besar kemungkinan bagi anak untuk mencobanya.
Beri waktu ketika anak menerima makanan baru
Daripada kamu menghabiskan energi untuk marah, lebih baik kamu memberikan waktu pada anak untuk beradaptasi dengan makanan baru. Bujuklah anak dengan lembut sampai anak menerima makanan dengan kemauannya sendiri dan bukan karena paksaan.
Selain beberapa cara tersebut, hindarilah berdebat dan memaksa anak untuk makan. Tidak lupa, sajikanlah air minum 30 menit sebelum waktu makan atau setelah makan selesai. Minum terlalu banyak air di sela-sela makan bisa membuat anak cepat kenyang.
Obat tradisional untuk menambah nafsu makan anak
Penurunan nafsu makan pada anak sebenarnya bisa kembali ditingkatkan dengan penggunaan obat-obatan tertentu seperti suplemen. Tapi, akan lebih baik jika kamu bisa memberikan obat tradisional dengan kandungan atau bahan yang aman bagi anak.
Berikut ini adalah berbagai bahan pada obat tradisional untuk menambah nafsu makan pada anak yang bisa kamu coba:
- Kacang
- Yogurt
- Teh hijau
- Alpukat
- Selai kacang
- Biji-bijian
- Kacang-kacangan
- Ajwain
- Daun kemangi
- Air kelabat (fenugreek)
- Daun mint
- Buah persik
- Buah plum
Selain beberapa kandungan tersebut, kamu bisa membantu meningkatkan nafsu makan anak dengan menggunakan jahe. Campurkanlah jahe ke dalam salad atau sup untuk meningkatkan nafsu makan. Jika si kecil gemar menyantap sandwich, hancurkan dan haluskan jahe untuk campuran sandwich.