open relationship

Pernahkah kamu mendengar open relationship? Konsep hubungan percintaan ini mungkin belum sepopuler di luar negeri. Singkatnya, tipe hubungan ini adalah kebalikan dari monogami. Alias, setiap pasangan boleh membangun hubungan asmara dengan orang lain.

Apakah perilaku ini termasuk selingkuh? Tentunya tidak, karena hal dilakukan secara konsensual atau persetujuan kedua belah pihak. Masih bingung dengan konsep open relationship? Yuk, simak selengkapnya disini! 

Memahami apa itu open relationship

Open relationship adalah hubungan yang membolehkan kedua belah pihak untuk memiliki pasangan seksual atau romantis lainnya. Asalkan kamu masih menuruti peraturan yang telah ditentukan bersama dengan pasangan. Aturan setiap pasangan berbeda-beda, umumnya mereka mengharuskan komunikasi yang jujur satu sama lain jika memiliki pasangan lain.

Menurut Chris Leeth, PhD, LPC-S, seorang profesor konseling di University of Texas di San Antonio, hubungan terbuka sangat berbeda dengan selingkuh karena dimulai dengan kesepakatan antara semua orang yang terlibat. Sama seperti close relationship yang memiliki aturan, batasan, dan harapan demi kenyamanan setiap pasangan.

Sebuah studi psikologis yang dilakukan oleh University of Guelph, oleh Jessica Wood menunjukkan, bahwa orang-orang yang melakukan open relationship mengalami tingkat kepuasan hubungan, kesejahteraan psikologis, dan kepuasan seksual yang sama dengan mereka yang berada dalam hubungan monogami.

Risiko open relationship

menerima kekurangan pasangan

Open relationship yang dilakukan dengan benar akan memberikan keuntungan kepada masing-masing pasangan. Namun jika dilakukan dengan cara yang kurang tepat, maka akan muncul beberapa risiko seperti:

1. Stres

Jika kamu melakukan open relationship dengan mental yang tidak siap, maka akan muncul banyak perasaan negatif. Seperti tidak percaya diri, khawatir, merasa tidak berharga, dan perasaan lainnya. Jika terjadi terus menerus, kamu hanya akan terkena stress karena memikirkan pasangan yang berhubungan dengan orang lain.

2. Penyakit menular seksual

Risiko infeksi penyakit menular seksual akan terjadi jika kamu dan pasangan menjalin hubungan yang lebih dalam saat open relationship. Mungkin tidak masalah jika hanya menjalin dengan satu orang selain pasangan. Namun jika sudah berhubungan seksual dengan banyak orang, maka risiko penyakit akan semakin tinggi.

3. Berakhirnya hubungan

Open relationship yang dilakukan dengan tidak benar hanya akan membuat hubungan kandas. Konsep hubungan ini memang membutuhkan kepercayaan, kejujuran, dan kekuatan mental. Jangan sampai menjadikan open relationship sebagai alasan untuk selingkuh karena sudah tidak mencintai pasangan.

Masalah yang muncul pada open relationship 

Open relationship yang dilakukan dengan kurang tepat akan menimbulkan masalah antara kamu dan pasangan. Berikut adalah masalah yang muncul pada hubungan ini:

Ciri ciri pria sudah bosan dengan pasangannya

1. Kecemburuan

Kecemburuan adalah emosi manusia yang normal, dan salah satu yang dapat menyebabkan perselisihan bagi para pasangan. Dalam hubungan ini, salah satu pasangan sangat rawan mengalami cemburu dengan berpikir bahwa rasa sayangnya lebih besar pada pasangan lain.

2. Harga diri

Jenis hubungan ini dapat mendatangkan malapetaka pada kepercayaan diri dan harga diri. Hal ini seakan menjadi ajang untuk membandingkan diri dengan pasangan yang lain. Sangat mudah untuk takut bahwa pasangan lain lebih cantik, lebih pintar, lebih sukses, atau lebih baik secara seksual.

3. Tidak adil

Saat melakukan open relationship, salah satu pasangan mungkin akan memiliki lebih dari satu pasangan tambahan sehingga banyak melakukan kesenangan. Hal ini tentu akan menjadi masalah bagi pasangan utama, karena kebahagiaan yang didapat terasa tidak adil.

4. Emosi tidak terkendali

Sebagian besar pasangan dalam hubungan ini percaya bahwa mereka akan dapat mengendalikan emosi. Namun, emosi itu akhirnya malah jadi berantakan dan tidak dapat diprediksi. Emosi bisa muncul karena rasa cemburu, iri, curiga, atau merasa diperlakukan tidak adil.

5. Berkurangnya kejujuran

Dalam sebagian besar hubungan macam ini, ada beberapa jenis kesepakatan untuk menahan diri dan tidak terlalu banyak bicara tentang pengalaman seksual mereka. Kerahasiaan ini dapat dengan cepat merusak komunikasi yang jujur ​​dan terbuka antara pasangan. Ketika kejujuran menghilang, kepercayaan biasanya mengikuti tepat di belakangnya.

Open relationship dilakukan karena adanya ketidakpuasan dalam hubungan baik itu dari segi seksual maupun yang lainnya. Meskipun terlihat menyenangkan, hubungan macam ini dapat menyebabkan masalah yang rumit dan emosi yang intens. 

photo: pexels

Share artikel ini
Reference