apa yang dimaksud komplikasi

 Secara umum, komplikasi merujuk pada keadaan tak terduga yang timbul akibat penyakit tertentu. Lalu, apakah komplikasi ada jenis-jenisnya? Sebenarnya apa yang dimaksud komplikasi? Yuk, simak penjelasan lengkapnya di artikel ini!

Apa yang dimaksud komplikasi?

Komplikasi biasanya muncul pada orang yang menderita penyakit kronis. Namun, beberapa penyakit menular juga dapat menyebabkan komplikasi, seperti HIV/AIDS, pneumonia (radang paru-paru), atau meningitis (radang selaput otak).

Setelah mengetahui apa itu komplikasi, kamu perlu mengetahui dan mewaspadai beberapa jenis penyakit yang bisa mengakibatkan komplikasi. Apa sajakah itu?

Jenis penyakit komplikasi

Ada beberapa jenis penyakit yang dapat mengakibatkan komplikasi jika tidak ditangani dengan cepat. Komplikasi muncul karena penyakit yang telah mencapai tahap parah dan memengaruhi fungsi organ lainnya.

Berikut beberapa jenis komplikasi penyakit yang umum terjadi:

1. Komplikasi hipertensi

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi kesehatan yang paling umum menyebabkan timbulnya komplikasi. Dampak komplikasi ini tidak hanya terbatas pada pembuluh darah, tetapi juga dapat memengaruhi hampir semua organ penting.

Semakin tinggi tingkat tekanan darah, semakin besar kerusakan yang mungkin timbul pada organ-organ tubuh. Berikut beberapa contoh komplikasi yang dapat diakibatkan oleh hipertensi.

  • Serangan jantung. Hipertensi menyebabkan pembuluh darah mengalami pengerasan. Hal ini dapat menghambat aliran darah menuju jantung yang pada akhirnya mengakibatkan serangan jantung.
  • Gagal jantung. Peningkatan beban kerja pada jantung akibat hipertensi dapat menyebabkan jantung mengalami pembesaran. Pembesaran ini mengurangi kemampuan fungsional jantung dan dapat menyebabkan kondisi gagal jantung.
  • Gangguan ginjal. Tekanan darah tinggi bisa merusak pembuluh darah yang mengalirkan darah ke ginjal. Gangguan pada aliran darah ini mengakibatkan ginjal tidak berfungsi dengan optimal.
  • Masalah penglihatan. Hipertensi mengakibatkan pembuluh darah di mata mengalami pengerasan, penyempitan, dan bahkan kerusakan. Dampaknya, risiko masalah penglihatan, bahkan kebutaan dapat meningkat secara signifikan.
  • Demensia. Gangguan aliran darah ke otak akibat hipertensi bisa menyebabkan terjadinya demensia atau kehilangan daya ingat dan fungsi berpikir. Kondisi ini berdampak pada kemampuan otak dalam memproses informasi, mengingat, dan berkomunikasi.
  • Stroke. Stroke terjadi saat aliran darah menuju otak terhambat. Salah satu faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya stroke adalah hipertensi, terutama jika dikombinasikan dengan kadar kolesterol yang tinggi.

Rekomendasi Makanan Pengencer Darah Untuk Penderita Stroke Dan Jantung

2. Komplikasi penyakit jantung

Penyakit jantung terjadi karena adanya penyumbatan dalam pembuluh darah yang menuju ke jantung. Hal ini mengakibatkan gangguan aliran darah ke organ-organ lain. Jika tidak segera ditangani, penyakit jantung bisa menyebabkan komplikasi berikut:

  • Aneurisma. Komplikasi dari penyakit jantung yang diawali dengan timbulnya benjolan pada pembuluh darah di otak. Jika tonjolan ini pecah, maka dapat terjadi  perdarahan otak yang serius.
  • Arteri perifer. Penyakit ini terjadi ketika aliran darah ke tungkai atau tangan tersumbat karena adanya penyempitan pembuluh darah dan sering menyebabkan gejala, seperti kram, mati rasa, atau nyeri pada panggul, paha, dan, betis.
  • Henti Jantung. Henti jantung disebabkan oleh gangguan dalam sistem kelistrikan jantung. Hal ini menghasilkan gejala, seperti sesak napas, rasa tak nyaman di dada, detak jantung tidak teratur, dan dalam kasus yang parah menyebabkan kematian.

CPR, Pertolongan Pertama Henti Jantung: Ini Cara Melakukannya!

3. Komplikasi diabetes

Diabetes adalah masalah kesehatan yang terjadi ketika kadar gula dalam darah melebihi batas normal. Kelebihan gula dalam darah dapat menyebabkan kerusakan pada organ-organ tubuh. Ada beberapa komplikasi diabetes yang perlu diwaspadai:

  • Masalah gigi dan gusi. Diabetes dapat meningkatkan kandungan gula dalam air liur. Gula ini kemudian diubah menjadi asam oleh bakteri di mulut yang bisa menyebabkan kerusakan pada gusi dan gigi.
  • Gangguan pada kaki. Tingkat gula darah yang tinggi meningkatkan risiko amputasi ketika kaki mengalami luka parah. Hal ini karena diabetes dapat mengganggu sirkulasi darah ke kaki dan memperlambat proses penyembuhan luka.
  • Gangguan pada saraf. Jika dibiarkan terus-menerus dan tidak ditangani sesegera mungkin, kadar gula darah yang tinggi dapat merusak serabut saraf. Jika kondisi ini semakin parah, kemampuan otak dalam mengirimkan sinyal ke seluruh tubuh dapat terganggu.
  • Penyakit jantung dan stroke. Diabetes yang tidak terkontrol dapat merusak pembuluh darah. Kerusakan pembuluh darah ini merupakan faktor awal dalam perkembangan penyakit jantung dan stroke.

Dari penjelasan di atas, kamu mungkin sudah paham apa yang dimaksud komplikasi dan jenis-jenisnya, bukan? Pemahaman saja tidak cukup, kamu harus bisa menjaga kesehatan dengan baik dan mendengarkan saran dokter untuk mencegah komplikasi.


Penulis: Hutri Cika Agustina Berutu

Share artikel ini
Reference