8 Masalah Kesehatan Reproduksi Wanita yang Perlu Kamu Ketahui!
Menjaga kesehatan reproduksi wanita merupakan hal yang penting dilakukan, apalagi jika kamu dan pasangan tengah merencanakan kehamilan ya, ladies. Gangguan reproduksi bisa fatal karena berpengaruh pada gangguan seksual hingga sulit hamil.
Jenis gangguan reproduksi juga tentu menjadi pembelajaran yang baik agar kamu bisa mengenal dan memahami tanda masalah reproduksi sehingga bisa segera berkonsultasi pada ahlinya. Apa saja jenis masalah reproduksi pada wanita? Yuk simak!
Mengenal kesehatan reproduksi wanita
Masalah kesehatan reproduksi wanita sebaiknya menjadi hal yang kamu ketahui. Masalah reproduksi bisa menyebabkan yang berkaitan dengan organ dalam wanita. Tentunya peranan organ reproduksi memang sepenting itu mulai dari hubungan seksual, produksi dan perkembangan, kehamilan, menstruasi, hingga proses melahirkan.
Jika terdapat masalah pada organ reproduksi, bisa jadi hal ini menghambat rencana kamu dan pasangan untuk segera memiliki momongan. Apa saja jenis pemeriksaan yang biasanya terkait dengan reproduksi wanita?
Pemeriksaan kesehatan reproduksi wanita
Jika kamu mendatangi dokter spesialis untuk melakukan pemeriksaan pada organ reproduksi guna mengetahui suatu gejala penyakit, maka ada beberapa pelayanan kesehatan yang berkaitan dengan organ dan sistem reproduksi seperti ultrasound dan pap smear (prosedur deteksi kanker leher serviks).
Beberapa daftar prosedur yang dilakukan oleh obgyn (dokter spesialis kandungan dan ginekologi) jika mengalami masalah pada organ reproduksi wanita antara lain:
- Membantu proses melahirkan, baik itu lahiran normal atau caesar.
- Melakukan prosedur operasi untuk cedera panggul (biasanya dialami ibu hamil)
- Pengangkatan rahim (histerektomi)
- Operasi pengangkatan tumor pada rahim dan kista ovarium
Selain itu ada prosedur sederhana lain yang dapat dilakukan oleh obgyn seperti tes kesehatan kanker serviks, penyakit menular seksual, pap smear, program bayi tabung dan pemeriksaan panggul dengan prosedur ultrasound, masalah infertilitas, pemeriksaan kanker payudara dan masalah saluran organ reproduksi.
Apa perbedaan dokter kandungan dan kesehatan reproduksi? Dan kemana sebaiknya wanita memeriksakan diri saat ada masalah organ reproduksi?
Macam macam dokter kesehatan reproduksi wanita dan perbedaannya
Banyak wanita yang terkadang masih bingung harus berkonsultasi kemana ya jika mengalami masalah pada organ reproduksi? Berikut ini merupakan macam-macam dokter untuk kesehatan reproduksi wanita:
Dokter spesialis kulit dan kelamin
Dokter spesialis kulit dan kelamin atau yang mempunyai gelar Sp.KK ini merupakan dokter khusus yang akan mendiagnosis serta menangani masalah pada kesehatan kulit dan juga kelamin yang dialami baik wanita atau pria.
Terdapat banyak penyakit yang bisa ditindaklanjuti oleh dokter ini, antara lain:
- Kanker kulit
- Infeksi menular seksual
- Infeksi jamur
- Herpes
- Kanker kulit
- Alergi kulit
Dokter spesialis kandungan dan ginekologi
Sp.OG atau dokter spesialis kandungan dan ginekologi disebut dengan obgyn memiliki keahlian seputar kehamilan dna proses melahirkan atau obstetri serta keahlian dalam bidang kesehatan reproduksi atau ginekologi.
Bidang obstetri ini dapat melayani seputar kehamilan dan melahirkan baik itu normal atau bermasalah. Sementara untuk bidang ginekologi, dokter spesialis akan melayani dalam bidang kesehatan reproduksi seperti menopause atau menstruasi.
Apa saja jenis masalah kesehatan pada organ reproduksi wanita?
Masalah kesehatan reproduksi wanita
Masalah kesehatan seputar reproduksi wanita bisa disebabkan karena kondisi berikut ini:
1. Tumor rahim
Tumor rahim bisa terjadi tanpa gejala apapun. Kondisi ini bisa dikonsultasikan kepada dokter apakah harus diangkat atau tidak. Tumor rahim sering kali tidak memiliki pengaruh pada kemungkinan kehamilan.
2. Endometriosis
Masalah reproduksi wanita ini terjadi pada rahim. Jaringan bernama endometrium tumbuh tidak terkontrol dan menonjol ke luar dari rahim sehingga menyebabkan sakit pada pinggul. Endometriosis dapat dialami oleh wanita yang memiliki masalah pembuahan 8 kali lebih besar dari wanita tanpa masalah pembuahan.
3. Polycystic Ovary Syndrome (PCOS)
PCOS merupakan masalah reproduksi wanita yang menyebabkan sulit hamil. Ketidakseimbangan hormone dan masalah metabolisme dapat mempengaruhi prose ovulasi dan dan menyebabkan kista, jerawat, menstruasi tidak teratur, kenaikan berat badan hingga menyebabkan pertumbuhan rambut atau bulu pada wajah dan anggota badan lain.
4. Klamidia
Klamidia merupakan penyakit pada reproduksi wanita yang menular dan dapat menyebabkan infeksi pada leher rahim/serviks, mata, saluran kencing dan tenggorokan. Penyakit disebabkan chlamydia trachomatis yang dapat menyerang wanita dan pria karena kontak seksual.
5. Kanker serviks
Kanker yang hanya dialami oleh wanita ini disebabkan virus hpv. Virus menyebabkan infeksi kulit kelamin sehingga menyebabkan kanker serviks. Virus bisa menyebabkan kanker vagina, anus, vulva hingga tenggorokan.
6. Disfungsi seksual wanita
Masalah disfungsi seksual pada wanita bisa memicu seks yang menyakitkan, kurangnya minat terhadap seks dan tentunya berpengaruh pada infertilitas atau sulit hamil. Jika kondisi ini terjadi, kamu bisa segera berkonsultasi dengan dokter ahli, ya ladies.
7. HIV
HIV dapat mempengaruhi kesuburan baik untuk pria dan wanita. Jika terjadi gejala penyakit reproduksi ini, segera konsultasi dokter untuk mendapatkan perawatan segera.
8. Insufisiensi Ovarium Primer/ Primary Ovarian Insufficiency (POI)
Masalah organ reproduksi ini berhubungan dengan indung telur yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Kondisi ini dapat menyebabkan menstruasi berhenti atau tidak teratur. Wanita yang mengalami POI bisa merasakan seks yang menyakitkan, suasana hati yang tidak stabil, dan sulit berkonsentrasi.
Kapan kamu harus mulai pemeriksaan kesehatan reproduksi?
Kapan harus melakukan pemeriksaan kesehatan reproduksi wanita
Masalah reproduksi wanita umumnya menunjukkan gejala pada organ reproduksi. Jika terjadi masalah pada organ reproduksi, obgyn bisa menjadi solusi untuk kamu segera berkonsultasi serta melakukan tindak lanjut jika terdapat masalah.
Gejala yang timbul saat ada masalah reproduksi ditandai dengan ini:
- Pendarahan pada vagina. Masalah pada organ reproduksi bisa terjadi jika ada tanda pendarahan pada vagina padahal itu bukan periode menstruasi kamu. Pendarahan bisa terjadi lama bahkan berhari-hari.
- Siklus haid berantakan. Perhatikan siklus bulanan, jika siklus terlihat tidak normal segera hubungi obgyn agar segera dapat menemukan penyebabnya.
- Keputihan berwarna pekat. Keputihan yang abnormal, berwarna pekat seperti hitam, abu-abu, cokelat dengan bau menyengat bisa menjadi tanda masalah reproduksi wanita.
- Nyeri saat berhubungan seksual. Organ reproduksi mungkin mengalami masalah jika kamu merasa nyeri saat berhubungan seksual.
- Nyeri pada bagian perut dan panggul. Rasa nyeri pada bagian panggul dan perut, dari mulai sedang hingga parah dan lama.
- Sulit buang air kecil. Buang air kecil menjadi sakit dan terasa sulit.
Kesehatan reproduksi wanita merupakan hal yang cukup serius dan harus kamu perhatikan ya, ladies. Jika terdapat masalah atau gejala sakit pada organ yang cukup serius, kamu bisa segera menghubungi obgyn untuk segera dilakukan tindakan yang tepat