Maltofer Tablet: Indikasi, Dosis, dan Efek Samping
Maltofer tablet merupakan obat yang digunakan untuk mencegah dan mengatasi defisiensi zat besi. Zat besi sendiri merupakan salah satu mineral yang dibutuhkan dalam metabolisme berbagai organ dalam tubuh seperti pembentukan mioglobin, mendukung sistem imun tubuh, perkembangan otak, pembentukan kolagen dan protein lainnya.
Kekurangan mineral ini akan menyebabkan anemia, kelelahan dan gangguan fungsi kognitif. Tidak hanya itu, anemia defisiensi yang rentan dialami oleh ibu hamil dapat mengganggu kesehatan ibu dan janin yang dikandung. Oleh karena itu, suplemen zat besi tambahan seperti maltofer tablet biasanya diperlukan untuk mencegah terjadinya hal tersebut.
Untuk mengetahui apa itu maltofer tablet, yuk, simak artikel berikut di bawah. Selamat membaca.
Maltofer tablet adalah obat
Maltofer tablet adalah obat yang digunakan untuk mencegah dan mengatasi defisiensi zat besi pada remaja dan orang dewasa. Obat ini digunakan apabila suplemen zat besi tidak cocok ataupun tidak dapat ditoleransi oleh individu.
Maltofer tablet terbukti secara klinis dapat memperbaiki kadar zat besi yang rendah. Selain itu, efek samping pada saluran pencernaan dan konstipasi lebih rendah jika dibandingkan dengan suplemen besi ferrous.
Kandungan maltofer tablet
Maltofer adalah obat yang memiliki kandungan berupa 100 mg zat besi sebagai Iron (III)-Hydroxide Polymaltose Complex. Obat ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan zat besi. Di samping itu, obat ini juga cocok digunakan untuk individu yang menjalani pola diet vegan maupun vegetarian.
Kandungan lain yang juga terdapat dalam maltofer tablet yakni crospovidone, hydroxypropyl cellulose, hypromellose, iron oxide red, iron oxide yellow, macrogol 6000, magnesium stearate, cellulose – microcrystalline dan titanium dioxide.
Indikasi maltofer tablet
Maltofer tablet sebagai dosis terapeutik zat besi hanya digunakan apabila individu tidak cocok atau tidak dapat mentoleransi efek samping dari suplemen besi ferrous. Berikut indikasi penggunaan maltofer tablet:
- Defisiensi zat besi tanpa anemia
- Anemia defisiensi zat besi
- Sebagai profilaksis atau pencegahan defisiensi zat besi selama kehamilan
Namun, obat maltofer tablet tidak dapat secara bebas diberikan. Kamu tidak boleh mengonsumsi maltofer tablet apabila:
- Memiliki alergi terhadap iron polymaltose dan bahan lain yang terkandung di dalam tablet besi maltofer
- Mengalami anemia yang bukan disebabkan karena kekurangan zat besi
- Memiliki kadar zat besi berlebih dalam tubuh atau gangguan metabolisme zat besi
- Berusia di bawah 12 tahun
Dosis maltofer tablet
Dosis maltofer tablet yang diberikan oleh dokter umumnya disesuaikan dengan kondisi kesehatan dan respon tubuh masing-masing individu. Selain itu, panduan pemberian obat ini juga disesuaikan dengan panduan dari organisasi atau pemerintah setempat. Pemberian dosis obat tablet ini tidak boleh diberikan kurang dari 100 mg. Jika individu membutuhkan dosis yang lebih rendah, dokter akan meresepkan obat ini dalam bentuk sirup.
Berikut adalah dosis obat maltofer tablet yang direkomendasikan untuk pengobatan.
Defisiensi zat besi tanpa anemia
- Dewasa: Zat besi elemental: 50 – 100 mg per hari. Wanita hamil: 100 mg 1x sehari. Obat dapat dibagi dalam beberapa dosis atau satu kali pemberian.
- Anak-anak: Zat besi elemental: bayi usia <1 tahun: Drops: 15 – 25 mg per hari; usia 1 – 12 tahun dalam bentuk drops/sirup: 25 – 50 mg per hari; usia >12 tahun dalam bentuk drops/sirup/tablet/tablet kunyah: Sama dengan dosis dewasa. Obat dapat dibagi dalam beberapa dosis atau satu kali pemberian.
Anemia defisiensi zat besi
- Dewasa: Zat besi elemental: 100 – 300 mg per hari dalam satu kali pemberian atau dapat dibagi menjadi beberapa dosis selama 3 – 5 bulan hingga mencapai target Hb yang diinginkan. Setelah itu dilanjutkan dengan pemberian 100 mg per hari selama beberapa minggu.
- Wanita hamil: 200 – 300 mg per hari dalam satu kali pemberian atau dapat dibagi menjadi beberapa dosis hingga mencapai target Hb yang diinginkan. Setelah itu dilanjutkan dengan 100 mg per hari sampai akhir masa kehamilan.
- Pencegahan pada pasien berisiko tinggi: usia >12 tahun – dewasa: 100 mg per hari dibagi dalam beberapa dosis atau satu kali pemberian.
- Anak-anak: Zat besi elemental: Bayi usia <1 tahun dalam bentuk drops/sirup: 25 – 50 mg per hari; usia 1 – 12 tahun dalam bentuk drops/sirup: 50 – 100 mg per hari; usia >12 tahun dalam bentuk drops/sirup/tablet/tablet kunyah: Sama dengan dosis dewasa. Obat dapat dibagi dalam beberapa dosis atau satu kali pemberian.
Profilaksis defisiensi zat besi pada kehamilan
- Dewasa: Zat besi elemental: 50 – 100 mg per hari dalam satu kali pemberian atau dapat dibagi menjadi beberapa dosis.
Dosis dan durasi atau lama pemberian obat akan disesuaikan dengan status defisiensi zat besi masing-masing individu. Konsumsilah obat ini sesuai dengan instruksi yang diberikan oleh dokter. Jangan menambah, mengurangi, ataupun menggandakan dosis tanpa persetujuan dari dokter. Obat ini dapat dikonsumsi saat makan ataupun segera sesudah makan.
Efek samping maltofer tablet
Biasanya maltofer jarang menimbulkan efek samping jika dibandingkan dengan suplemen zat besi lain. Namun pada sebagian orang, efek samping yang bisa muncul selama penggunaan obat Maltofer, antara lain:
- Mual
- Muntah
- Iritasi pada saluran pencernaan
- Gastritis
- Diare
- Konstipasi
- Feses berwarna gelap atau kehitaman
- Nyeri perut
- Dispepsia
- Perubahan warna gigi
Segera periksakan diri ke dokter apabila efek samping tersebut tidak membaik atau semakin bertambah parah. Kamu juga perlu menghubungi layanan kesehatan terdekat jika mengalami reaksi alergi. Reaksi alergi obat maltofer tablet dapat berupa:
- Ruam, gatal-gatal, atau biduran pada kulit
- Gangguan sistem pernapasan seperti sesak, mengi, dan sulit bernapas
- Pembengkakan pada wajah, bibir, lidah, dan bagian tubuh lainnya
Baca juga: Lapifed Tablet, Ketahui Dosis dan Kandungannya.
Maltofer tablet untuk ibu hamil
Maltofer tablet untuk ibu hamil termasuk dalam obat kategori A dalam kehamilan.Yang berarti bahwa studi terkontrol pada wanita hamil tidak menunjukkan adanya risiko terhadap janin, dan kecil kemungkinannya untuk membahayakan janin.
Maltofer tablet umumnya diresepkan pada ibu hamil untuk mengurangi risiko kesehatan yang berkaitan dengan defisiensi zat besi seperti preeklamsia, berat badan lahir rendah pada bayi, prematuritas, perkembangan janin yang terhambat dan keterlambatan perkembangan motorik dan neurokognitif pada janin.
Meski demikian, panduan dosis obat ini masih menuai perdebatan di beberapa kalangan. Jadi, kamu perlu berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter mengenai manfaat dan risiko yang ada sebelum menggunakannya ya.
Di sisi lain, penelitian terkait penggunaan maltofer pada ibu menyusui belum diketahui secara pasti, sehingga obat ini hanya diberikan pada ibu menyusui setelah berkonsultasi dengan dokter.