Kretinisme: Pengertian, Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya
Kelenjar tiroid adalah kelenjar yang letaknya di bawah leher berfungsi untuk menghasilkan hormon tiroid. Nah, keberadaan kelenjar yang satu ini sangat penting untuk tumbuh kembang seseorang, lho.
Apakah ada akibat tertentu jika kelenjar ini tidak berkembang? Yap! Bayi tersebut bisa mengalami kelambatan dalam pertumbuhannya.
Jadi, cukup terbayang kan, sepenting apa keberadaan tiroid tersebut? Namun, apakah kretinisme ini sangat berbahaya atau mengancam jiwa sang bayi?
Nah, di artikel kali ini, kita akan membahas mengenai kretinisme hingga cara pengobatannya. Yuk, disimak!
Apa itu kretinisme?
Lantas, apa itu kretinisme secara umum? Mengutip dari Medline Plus, kretinisme atau congenital hypothyroidism adalah hilangnya sebagian atau keseluruhan kelenjar tiroid yang memengaruhi bayi sejak lahir.
Hormon yang satu ini berfungsi untuk mengatur pertumbuhan di otak. Namun jika bermasalah, maka perkembangan otak pun ikut mengalami masalah juga.
Pada 80-85% kasus yang ada, kelenjar ini bahkan tidak ditemukan sama sekali, ukurannya tidak normal, atau memang sangat mengecil dari biasanya.
Nah, ada juga ukuran tiroid yang normal atau membesar, tetapi produksi hormonnya tetap menurun atau tidak ada sama sekali.
Bayi baru lahir yang terkena mungkin tidak menunjukkan gejala sama sekali pada awalnya, tetapi lama-kelamaan bayi tersebut akan terlihat bahwa ia kurang aktif dan memiliki waktu tidur lebih panjang dari biasanya.
Jika tidak diobati, penyakit yang satu ini bisa menyebabkan kecacatan intelektual dan tumbuh kembang anak menjadi sangat lambat.
Nah, jika pengobatan dimulai pada 2 minggu awal tepat setelah bayi dilahirkan, maka bayi biasanya bisa berkembang dengan normal.
Penyebab kretinisme
Lantas, apa saja yang menjadi penyebab kretinisme?
Secara umum, penyakit yang satu ini disebabkan oleh berbagai faktor, hanya beberapa saja yang bersifat genetik. Mengutip dari Healthline, berikut ini penyebab utamanya.
- Kelenjar tiroid yang hilang
- Kelenjar tiroid yang mengalami cacat genetik sehingga memengaruhi produksi hormon
- Terlalu sedikit yodium yang dikonsumsi sang ibu saat masa kehamilan
- Pengobatan antitiroid untuk ibu yang menderita kanker tiroid selama berbulan-bulan sebelum kehamilan
- Mengonsumsi obat-obatan yang mengganggu kerjanya hormon tiroid selama proses kehamilan
Nah, yodium memiliki peranan penting saat ibu dalam proses kehamilan karena bisa memproduksi hormon tiroid.
Maka dari itu, sang ibu bisa membiasakan untuk konsumsi yodium selama masa kehamilan agar bisa meminimalisir kemungkinan terjadinya kretinisme pada bayi.
Gejala kretinisme
Melansir dari Healthline, berikut ini gejala kretinisme yang bisa terlihat pada bayi yang baru lahir.
- Berat badan yang berada jauh di ambang batas normal
- Pertumbuhan sangat lambat
- Mudah lelah
- Nafsu makan yang buruk
- Fitur wajah menebal
- Pertumbuhan tulang tidak normal
- Keterbelakangan mental
- Jarang menangis
- Kulit dan bagian mata yang agak menguning
- Suara serak
- Ukuran lidah membesar
- Pembengkakan di dekat pusar
- Kulit yang kering
- Kulit berwarna pucat
- Pembengkakan kulit
- Pembengkakan di leher akibat pembesaran kelenjar tiroid atau gondokan
Pengobatan kretinisme
Mengutip dari American Thyroid Association, pengobatan utama yang bisa dilakukan adalah penggantian tiroid yang hilang agar bisa mengembalikan hormon yang seharusnya diproduksi.
Kamu bisa mengonsultasikannya lebih lanjut kepada dokter, tetapi saat ini ada obat bernama levothyroxine yang tersedia dalam bentuk tablet.
Obat tersebut bisa digerus, lalu dicampurkan ke ASI, makanan, atau minuman sang bayi agar bisa dikonsumsi secara rutin.
Namun, jika kamu sudah berkonsultasi ke dokter dan disarankan agar sang bayi mengonsumsi obat ini, usahakan untuk menghindari formula protein kedelai karena bisa mengikat hormon tiroid sehingga mengurangi penyerapannya dari usus.
Tentu, bagian yang cukup penting dalam pengobatannya ini adalah pemantauan kadar hormon tiroid di dalam darah.
Tujuannya, untuk memastikan jika jumlah obat sudah sesuai dengan kecepatan pertumbuhan sang bayi.
Untuk beberapa kasus, pemantauan dalam jangka panjang sangat diperlukan agar tumbuh kembangnya bisa kembali menjadi normal.
Namun, ada juga bayi yang tidak memiliki penanganan dalam jangka panjang karena sifat kretinisme yang hanya sementara.
Jadi, jika bayimu memiliki kretinisme, sebaiknya segera berkonsultasi kepada dokter untuk mengetahui penanganan yang paling tepat.
Itu dia beberapa penjelasan, penyebab, gejala, hingga pengobatan kretinisme yang bisa dilakukan. Selalu usahakan untuk berkonsultasi dengan dokter jika bayimu mengalami beberapa gejala yang disebutkan di atas, ya.