Perut Kram saat Hamil: Penyebab, Bahaya, dan Penanganannya
Perut kram saat hamil adalah kondisi dimana perut terasa sakit atau nyeri saat periode kehamilan. Kondisi ini juga dikaitkan dengan gejala lain seperti sembelit, peningkatan aliran darah ke rahim, kontraksi palsu, serta nyeri pada struktur otot.
Perut kram saat hamil dapat saja menjadi kondisi yang memerlukan perhatian medis. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui penyebab kram perut saat hamil dan tanda-tanda kram yang berbahaya.
Perut kram saat hamil
Kram perut saat kehamilan adalah hal yang normal sebab selama kehamilan hormon tubuh terus berubah sehingga menyebabkan rasa nyeri di beberapa bagian seperti pinggang, punggung, bahkan perut.
Perut kram saat hamil tidak hanya terjadi pada satu trimester kehamilan, melainkan juga dapat terjadi di beberapa trimester entah itu pertama, kedua, ataupun ketiga. Lantas, apa penyebab kram perut saat hamil?
Penyebab kram perut saat hamil
Tidak hanya disebabkan oleh perubahan ukuran rahim yang membesar, setidaknya ada 10 faktor penyebab perut kram saat hamil.
Berikut adalah penyebab perut kram saat hamil yang wajib kamu ketahui:
1. Peregangan pada ligamen dan otot
Perubahan ukuran rahim yang semakin membesar menyebabkan terjadinya peregangan ligamen dan otot.
Peregangan ini dilakukan agar perut bagian bawah mampu menopang rahim yang semakin berat dan besar. Peregangan pada ligamen dan otot biasanya akan menyebabkan nyeri ligamen.
2. Nyeri round ligament
Round ligament atau ligamen bundar adalah bagian yang membantu menyokong rahim. Struktur ini terhubung mulai dari rahim hingga lipatan paha.
Seiring dengan bertambahnya usia kehamilan, ligamen ini akan ikut meregang dan menimbulkan rasa nyeri.
3. Gas pada perut
Gas pada perut juga dapat menyebabkan kram perut pada ibu hamil. Hal ini dipengaruhi oleh perubahan hormon terutama progesteron.
Hormon progesteron akan merilekskan otot di usus dan memperlambat durasi makanan melewati usus dan menyebabkan terbentuknya gas yang lebih banyak.
Disamping itu, rahim ibu hamil yang membesar akan memberi tekanan pada beberapa organ sehingga memperlambat pencernaan dan memicu terjadinya penumpukan gas.
4. Sembelit
Keluhan sembelit yang sering dialami oleh ibu hamil tidak hanya dipicu oleh fluktuasi hormon dan diet yang tidak sehat (menyebabkan tubuh kekurangan serat dan cairan), melainkan juga kurang olahraga dan kecemasan.
Dalam kasus yang lebih serius, sembelit tidak hanya menyebabkan perut kram tetapi juga rasa nyeri yang tajam dan menusuk.
5. Kehamilan ektopik
Penyebab perut kram pada ibu hamil yang lebih serius salah satunya adalah kehamilan ektopik. Kehamilan ektopik dapat menyebabkan kram tajam pada perut ibu hamil diikuti dengan gejala pendarahan, nyeri bahu hingga pucat atau lemas.
Kehamilan ini tidak akan bertahan lama sehingga diperlukan berbagai pengobatan beserta prosedur operasi.
6. Keguguran
Keguguran pada ibu hamil dapat berupa gejala perut kencang yang semakin lama semakin kuat, nyeri perut menjalar hingga ke bagian punggung, dan pendarahan dari vagina yang disertai keluarnya gumpalan darah dan jaringan.
7. Preeklamsia
Preeklamsia ditandai dengan tekanan darah tinggi dan adanya protein dalam urin dapat menyebabkan nyeri di perut bagian atas dan nyeri kepala berat yang semakin memburuk, diikuti dengan sakit kepala, masalah penglihatan, dan pembengkakan pada wajah dan tangan.
8. Persalinan prematur
Persalinan prematur pada usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan diikuti dengan kram perut atau rasa kencang yang teratur dapat menjadi tanda yang perlu diwaspadai.
9. Infeksi saluran kemih
Jika kamu mengalami nyeri saat buang air kecil ataupun sakit perut bagian bawah, besar kemungkinan kamu mengalami infeksi saluran kemih.
Sebuah studi dari The BMJ mengungkap bahwa hingga 6% calon ibu mengalami infeksi saluran kemih selama kehamilan.
10. Solusio plasenta
Solusio plasenta adalah kondisi dimana plasenta terpisah atau terlepas dari rahim sebelum bayi lahir. Gejala ini ditandai dengan perut kram yang tidak kunjung hilang, dan biasanya diikuti dengan pendarahan.
Solusio plasenta dapat mengancam jiwa. Oleh karena itu, segera pergi ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter.
11. Kontraksi palsu
Kontraksi palsu atau Braxton-Hicks adalah bagian normal dari kehamilan. Berbeda dengan kontraksi persalinan, kontraksi Braxton-Hicks tidak teratur, tidak dapat diprediksi, serta kuantitas nyeri tidak bertambah.
Kontraksi ini sering terjadi pada trimester ketiga dari kehamilan dan menyebabkan rasa sakit, tekanan pada perut yang tidak nyaman, serta kram.
12. Sindrom HELLP
HELLP (hemolisis, pengangkatan enzim hati, dan trombosit rendah) adalah komplikasi kehamilan yang mengancam jiwa. Penderita preeklampsia memiliki risiko sindrom yang lebih tinggi namun, ibu hamil tanpa preeklampsia juga dapat mengalami sindrom HELLP.
Sering terjadi pada kehamilan pertama kali, sindrom HELLP ditandai dengan gejala seperti:
- Perut terasa sakit
- Mengalami pusing atau sakit kepala
- Merasa lelah atau kelelahan
- Merasa mual dengan atau tanpa muntah-muntah
- Gangguan penglihatan
- Mengalami tekanan darah tinggi
- Pembengkakan pada tubuh
- Pendarahan
Jika kamu mengalami sakit perut yang disertai salah satu dari gejala HELLP tambahan ini, segera hubungi dokter sebelum terjadi komplikasi lain yang menyebabkan kematian.
Tanda bahaya kram perut saat hamil
Tidak semua perut kram saat hamil berhubungan dengan kehamilan. Beberapa diantaranya berhubungan dengan batu ginjal, batu empedu, pankreatitis, virus, alergi, dan penyakit lainnya. Berikut adalah tanda perut kram yang berbahaya saat kehamilan:
- Rasa sakit parah yang tidak hilang setelah beristirahat 30-60 menit
- Muncul darah atau bercak-bercak dari vagina
- Keluarnya cairan vagina yang tidak normal
- Punggung bawah terasa nyeri
- Rasa sakit atau sensasi terbakar saat buang air kecil
- Perut kram dibarengi nyeri pada bahu atau leher
- Sering merasa pusing
- Mengalami demam atau kedinginan
- Mual disertai atau tanpa muntah
- Sakit perut bagian bawah disertai kontraksi
- Kontraksi berulang
Biasanya kram selama hamil adalah kondisi yang normal. Namun, ibu perlu mengetahui dan mewaspadai kondisi serius yang berpotensi mengancam kehamilan agar tidak terlambat mendapatkan penanganan.
Penanganan kram perut saat hamil
Untuk meringankan perut kram saat hamil, kamu dapat mengatasinya dengan melakukan beberapa hal seperti:
1. Duduk ketika perut kram terjadi
Apabila perut kram terjadi saat kamu berdiri, kamu dapat duduk terlebih dahulu untuk merilekskan kram perut.
Duduk dengan postur yang baik tidak hanya membantu mengurangi kram, tetapi juga rasa sakit di pinggang dan punggung.
2. Berbaring
Ketika perut kram saat hamil terjadi, berbaringlah untuk merilekskan tubuh. Berbaring dapat meredakan rasa kram yang disebabkan oleh implantasi, orgasme, peningkatan aliran darah ke rahim, serta nyeri ligamen bulat.
3. Lakukan latihan relaksasi
Terkadang perut kram saat hamil dapat dipicu oleh kecemasan dan stress. Oleh karena itu, selama perut kram terjadi, cobalah untuk mengatur napas dengan baik dan tetap tenang.
4. Mandi air hangat
Perut kram saat hamil yang berhubungan dengan peningkatan aliran darah rahim dapat dikurangi dengan mandi atau berendam air hangat.
Selain itu, air hangat juga dapat merilekskan otot-otot tubuh yang tegang termasuk sakit pinggang.
5. Kompres air hangat dengan botol atau handuk
Sama seperti mandi air hangat, kamu dapat mengompres perut kram saat hamil dengan botol berisi air hangat ataupun handuk hangat. Cukup letakkan kompres di daerah perut yang kram, dan lakukan latihan relaksasi.
6. Minum banyak cairan
Selain dapat menyebabkan kontraksi palsu atau Braxton-Hicks, dehidrasi ternyata berpotensi meningkatkan risiko persalinan prematur.
Cara mudah untuk mengetahui apakah tubuh sudah terhidrasi dengan baik adalah dengan melihat warna urin.
Urin berwarna kuning pucat atau bening menandakan bahwa tubuh telah terhidrasi dengan baik.
Apabila urin berwarna kuning pekat hingga coklat tua, kamu dapat minum lebih banyak cairan sekitar 8 hingga 10 gelas per hari.
7. Gunakan alat penyangga kehamilan
Alat penyangga perut dapat membantu meredakan kram perut yang berkaitan dengan nyeri ligamen.
Disamping itu, alat penyangga perut dapat membantu tubuh menopang rahim sehingga mengurangi sakit punggung bagian bawah.
Selain penanganan tersebut, kamu dapat meringankan perut kram saat hamil dengan menggerakkan tubuh secara perlahan dan bertahap.
Dalam beberapa kondisi, kamu dapat berkonsultasi dengan dokter untuk meminta saran terkait olahraga saat hamil seperti berjalan, berenang, ataupun senam hamil lainnya.
Penulis: Joselyn Gomulya