Gejala Anemia pada Wanita

Anemia atau kurang darah merupakan kondisi di mana tubuh kekurangan sel darah merah atau keadaan di mana sel darah merah tidak berfungsi dengan baik, Akibatnya, organ tubuh tidak mendapatkan oksigen yang cukup. Sehingga, dapat dengan mudah membuat penderita anemia terlihat pucat dan lelah.

Anemia bisa bersifat sementara atau jangka panjang dan bisa saja dengan kondisi ringan hingga berat. Kondisi ini paling banyak terjadi pada wanita. Nah, di artikel ini, yuk kita bahas soal gejala anemia pada wanita, penyebab, hingga cara menghindarinya.

Apa itu anemia?

Anemia adalah masalah kesehatan yang terjadi ketika jumlah sel darah merah dalam tubuh turun di bawah angka normal. Tidak hanya itu, anemia juga bisa terjadi ketika hemoglobin yang terkandung dalam sel darah merah tidak mencukupi kebutuhan tubuh, seperti protein yang membuat darah berwarna merah.

Protein tersebut akan membantu sel darah merah membawa oksigen ke seluruh tubuh. Inilah alasan mengapa tubuh yang tidak mendapatkan cukup asupan darah yang tinggi oksigen akan rentan mengalami anemia. Kondisi tersebut mengakibatkan tubuh mudah lelah.

Penyebab anemia pada wanita

Kemungkinan penyebab anemia pada wanita meliputi:

  • Konsumsi obat-obatan tertentu
  • Masalah kekebalan tubuh
  • Memiliki riwayat kondisi medis kronis seperti ginjal, kanker, rheumatoid arthritis, atau kolitis ulserativa.
  • Riwayat keluarga yang mengalami anemia
  • Gangguan pada sumsum tulang seperti leukemia, anemia aplastik atau mielodisplasia, limfoma, dan mieloma multipel.

Anemia lebih sering terjadi pada wanita karena wanita biasanya mengalami beberapa kondisi tertentu seperti, menstruasi dan melahirkan.

Wanita banyak kehilangan darah karena menstruasi, terutama saat menstruasi panjang. Dengan keluarnya darah, zat besi yang terkandung dalam darah juga ikut hilang. Jika kondisi ini berlangsung lama, sangat mungkin terjadi anemia.

Anemia juga dapat terjadi pada ibu hamil karena peningkatan volume plasma lebih besar daripada peningkatan hemoglobin dan sel darah merah. Selain itu, konsumsi zat besi dan nutrisi yang tidak bertahan di tubuh ibu hamil akibat mual dan muntah pada tahap awal kehamilan dapat menyebabkan anemia.

Gejala anemia pada wanita

Pada dasarnya, gejala anemia pada wanita berbeda-beda satu sama lain, tergantung bagaimana kondisi penderitanya. Namun, secara umum berikut gejala anemia yang sering terjadi pada wanita:

  • Wajah pucat
  • Ujung jari tangan pucat
  • Cepat lelah meskipun hanya beraktivitas ringan
  • Denyut jantung tidak teratur
  • Sering mual
  • Sakit kepala berat
  • Sesak nafas
  • Sistem imun terasa menurun
  • Volume darah haid berkurang

Bahaya anemia pada wanita

Anemia bukanlah penyakit yang bisa sembuh sendiri. Berbagai studi diperlukan untuk menentukan akar penyebabnya. Jika anemia berlanjut tanpa pengobatan, ada beberapa risiko potensial, termasuk:

Gangguan perkembangan pada anak

Anemia akibat kekurangan zat besi dapat menyebabkan gangguan kognitif yang dapat mengganggu perkembangan anak. Ini karena zat besi terlibat dalam perkembangan fungsi otak, sehingga kadar zat besi yang lebih rendah tidak mengoptimalkan perkembangan kognitif.

Selain, gangguan kognitif juga dapat mempengaruhi perkembangan motorik dan intelektual anak. Anak-anak dengan anemia cenderung kurang fokus dan memiliki prestasi akademik yang kurang optimal.

Mudah terinfeksi

Anemia dapat meningkatkan risiko infeksi karena zat besi terlibat dalam sistem kekebalan tubuh. Ketika sel darah putih kehilangan kemampuannya untuk membangun sistem kekebalan melawan bakteri, tubuh menjadi lebih rentan terhadap penyakit.

Kekurangan darah juga dapat mengganggu penyembuhan luka. Kadar hemoglobin yang rendah. Sehingga, membutuhkan waktu lebih lama untuk menyembuhkan luka dan membuatnya lebih rentan terhadap infeksi.

Kelelahan yang berkepanjangan

Penyerapan oksigen berkurang ke seluruh tubuh karena oksigen tidak terikat dengan baik oleh hemoglobin. Akibatnya, jaringan dalam tubuh tidak mampu menghasilkan energi sehingga menyebabkan tubuh mengalami kelelahan yang parah dan mengganggu produktivitas.

Gangguan dalam kehamilan

Ibu hamil rentan terkena anemia karena sumsum tulang bekerja keras untuk memproduksi sel darah merah untuk janin yang sedang berkembang. Oleh karena itu, jika anemia tidak ditangani dengan baik selama kehamilan, ada peningkatan risiko keguguran, kelahiran prematur, berat badan lahir rendah, dan perdarahan postpartum.

Tips mencegah anemia pada wanita

Berikut adalah beberapa tips mencegah anemia pada wanita

1. Konsumsi vitamin prenatal

Vitamin ibu hamil biasanya mengandung zat besi dan asam folat yang baik untuk darah. Mengonsumsi vitamin prenatal sekali sehari adalah cara mudah untuk mendapatkan nutrisi penting yang mendukung eritropoiesis tubuh. Vitamin ini biasanya diberikan pada setiap tes kehamilan oleh dokter atau bidan.

2. Konsumsi suplemen zat besi

Jika tes darah menunjukkan kadar zat besi yang rendah, dokter mungkin akan meresepkan suplemen zat besi selain vitamin prenatal setiap matahari terbit. Saat mengkonsumsi suplemen zat besi, kamu dianjurkan untuk menghindari makanan dan minuman kaya kalsium seperti produk susu, kuning telur, teh, dan teh karena dapat mengurangi penyerapan zat besi di usus.

3. Nutrisi yang tepat

Kebutuhan zat besi, asam folat, dan vitamin B12 selama kehamilan sebenarnya dapat dipenuhi dengan pola makan yang tepat. Beberapa makanan yang bisa kamu konsumsi untuk mencegah anemia saat hamil adalah ikan, unggas, daging merah tanpa lemak, kacang-kacangan, biji-bijian, sayuran berdaun hijau, dan buah-buahan.

Selain mengonsumsi makanan di atas, kamu juga disarankan mengonsumsi makanan yang kaya vitamin C, seperti tomat, stroberi, kiwi, atau jeruk. Tubuh membutuhkan vitamin C untuk menyerap zat besi dengan lebih baik.

Pencegahan anemia selama kehamilan dapat dimulai pada awal kehamilan atau sebelum kehamilan, karena beberapa wanita beresiko lebih tinggi terkena anemia, bahkan sebelum kehamilan.

Wanita vegetarian juga lebih mungkin mengalami anemia defisiensi vitamin B12 karena vitamin ini biasanya diperoleh dari daging. Oleh karena itu, sebaiknya periksakan kesehatanmu sebelum merencanakan kehamilan. Jika Anda memang mengalami anemia, dokter bisa memberikan pengobatan untuk mengatasinya sebelum kamu hamil. Dengan cara ini, tubuh akan lebih siap menghadapi kehamilan.

Share artikel ini
Reference