Apa Itu Hipokondria? Berikut Gejala dan Cara Mengatasinya!
Apakah kamu pernah merasakan tanda atau gejala suatu penyakit dan kamu cemas telah menderita penyakit tertentu? Kondisi gangguan kecemasan ini disebut dengan hipokondria. Banyak penderita yang mengalami gangguan kecemasan namun tidak sadar telah mengalaminya.
Apa itu hipokondria? Apakah ini gangguan kecemasan yang berbahaya? Yuk simak dan kenali tanda-tandanya! Check it out!
Apa itu hipokondria?
Hipokondria adalah suatu gangguan kecemasan terhadap suatu penyakit. Ini termasuk dalam penyakit mental kronis yang menyebabkan penderitanya khawatir atau cemas karena sedang apa mungkin sakit parah. Meskipun tanpa gejala, orang yang mengalami hipokondria akan merasa takut terus menerus bahwa telah memiliki penyakit yang serius.
Terkadang, orang dengan hipokondria atau hipokondriasis akan salah mengartikan fungsi tubuh sehingga diartikan sebagai tanda-tanda penyakit. Penderita hipokondriasis akan tetap merasa sakit parah meskipun sudah ada hasil tes medis yang menunjukkan bahwa mereka tidak memiliki masalah.
Tentunya kekhawatiran dan kecemasan ini akan berdampak pada kehidupannya dan mengganggu karir, hubungan asmara dan berbagai aspek kehidupan mereka. Penyakit gangguan kecemasan ini mempunyai 2 kategori, yaitu:
- Mencari perawatan. Penderita akan sibuk dan menghabiskan banyak waktu di lingkungan kesehatan. Penderita juga akan meminta saran dan tes medis utnuk membuktikan kecemasannya terhadap suatu penyakit.
- Menghindari perawatan. Penderita malah menghindari perawatan dan dokter. Penderita jenis ini malah cenderung akan memperbanyak ketakutan dan kecemasan karena tidak mempercayai dokter dan mengira bahwa dokter tidak mengganggao serius terhadap ketakutan akan menderita suatu penyakit.
Apa saja tanda dan gejala dari hipokondriasis ini?
Tanda dan gejala hipokondria?
Orang yang menderita hipokondriasis memiliki ketakutan yang berkelanjutan. Namun ketakutan akan sakit parah ini tidak realistis dan sering terjadi perubahan penyakit spesifik yang mereka khawatirkan.
Ada orang yang menderita gangguan kecemasan yang sebenarnya memiliki penyakit fisik, namun karena menderita kecemasan, mereka akan merasa bahwa sakitnya lebih parah. Gejala dari hipokondriasis bisa bervariasi antara satu orang dengan orang lain, namun tanda yang umum antara lain:
- Sering menghindari suatu tempat atau seseorang karena cemas tertular penyakit.
- Terus mencari informasi tentang gejala suatu penyakit.
- Kecemasan yang tinggi akan kesehatan pribadi.
- Mempunyai obsesi terhadap fungsi tubuh yang normal.
- Sering membagikan status kesehatan dan gejala secara berlebihan kepada orang lain.
- Sering memeriksa tanda penyakit, contohnya mengukur suhu tubuh, tekanan darah, detak jantung dan sebagainya.
- Gelisah dengan fungsi tubuh yang wajar dan sehat, seperti mengeluarkan gas atau keringat.
- Mencari pembenaran dari orang mengenai gejala kesehatan yang dialami.
- Sangat stres terhadap kemungkinan terkena penyakit sehingga cukup mengganggu kehidupan.
- Melakukan konsultasi medis berkali-kali untuk memastikan kondisi penyakit.
- Tidak percaya terhadap hasil tes negatif atau menyatakan bahwa tidak ada penyakit yang dikhawatirkan.
Apa sebenarnya yang menyebabkan hipokondriasis ini?
Penyebab hipokondria
Penyebab dari hipokondria cenderung tidak konkret, namun ada penyebab umum dan utama, seperti:
- Keluarga. Riwayat keluarga yang memiliki sakit tertentu dapat menjadi penyebab kamu menderita hipokondria karena khawatir akan mengalami penyakit yang sama.
- Pengalaman. Sensasi sakit fisik yang terasa pada masa lampau atau masa kecil menjadi penyebab kamu menderita hipokondria.
- Kurang pemahaman atau keyakinan. Salah mengartikan kondisi tubuh atau respon akan suatu penyakit. Kamu akan berpikir bahwa semua respon dari tubuh merupakan kondisi yang serius sehingga kamu akan mencari bukti untuk membenarkan keyakinan tersebut.
Faktor risiko gangguan kecemasan ini dapat dimulai pada awal atau pertengahan masa dewasa dan terkadang memburuk dengan bertambahnya usia. Faktor risiko hipokondria ini antara lain:
- Berusia antara 20 hingga 30 tahun.
- Ancaman penyakit yang tidak serius.
- Riwayat kekerasan yang pernah dialami semasa anak-anak.
- Stress berat.
- Gangguan mental seperti gangguan kepribadian, gangguan obsesif-kompulsif, dan depresi.
- Keluarga memiliki penyakit serius atau pada saat anak-anak pernah mengalami penyakit serius.
- Mencari informasi terkait sebuah penyakit di internet secara berlebihan.
- Termasuk pribadi yang khawatir dan cenderung cemas terhadap suatu hal.
Bagaimana cara mengobati gangguan kecemasan ini?
Cara mengobati hipokondria
Untuk mengobati gangguan ini, penyedia layanan kesehatan dapat bekerja sama dengan professional kesehatan mental, psikiater atau psikolog untuk membantu penderita mengelola gangguan tersebut.
Tentunya kamu sebagai penderita juga akan terus menerima perawatan rutin dari tenaga kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup dan meminimalisir gejalanya. Perawatan dari hipokondria antara lain:
- Antidepresan untuk dapat membantu mengurangi depresi atau kecemasan. Obat-obatan ini membantu kegelisahan dan sebelumnya bisa dikonsultasikan dengan dokter mengenai penggunaan dan aturan konsumsinya.
- Terapi perilaku kognitif atau cognitive behavioral therapy (CBT) yang membantu penderita menghadapi hipokondria dan menjalani hidup lebih produktif dengan cara mengidentifikasi rasa takut, menyadarkan penderita akan rasa khawatir berlebihan, mengubah cara pasien dalam merespon gejala, membantu pasien menghadapi kondisi dan situasi baru dan sebagainya.
Gaya hidup dan pengobatan alami juga dapat mengatasi hipokondria dengan cara:
- Aktif dalam melakukan kegiatan fisik.
- Konsultasi rutin dengan dokter untuk diskusi kecemasan dan membangun kepercayaan.
- Melakukan relaksasi dan penanganan stres.
- Mencari kegiatan baru atau bergabung dalam aktivitas tertentu.
- Menghindari obat-obatan terlarang dan konsumsi alkohol.
- Hindari mencari informasi terkait tanda atau gejala suatu penyakit.
Hipondria termasuk dalam kondisi mental yang dapat dicegah. Gangguan kecemasan ini bisa dihindari sehingga tidak terjadi kesekian kali. Cara mencegah kecemasan ini antara lain:
- Belajar peka terhadap respon tubuh dan stres.
- Segera cari bantuan medis jika mengalami kecemasan.
- Cegah gangguan kecemasan dengan mematuhi rencana pengobatan yang sudah disusun bersama dokter.
Jangan lupa untuk selalu peka terhadap diri sendiri ya, apalagi sudah mengalami gangguan kecemasan, segera hubungi dan konsultasi dengan dokter ahli agar hipokondria dapat diatasi dan tidak mengganggu kehidupan sehari-hari.