Gejala Penyakit Lupus Pada Wanita, Cek Di Sini!
Mungkin kamu sudah tidak asing lagi dengan penyakit bernama lupus. Ya, lupus adalah penyakit autoimun yang sering terjadi pada wanita.
Pada lupus, sistem kekebalan tubuh menjadi hiperaktif dan menyerang jaringan sehat dalam tubuh, termasuk kulit, sendi, organ dalam, dan sistem saraf.
Meskipun lupus dapat mempengaruhi siapa saja, sekitar 90% dari kasus lupus terjadi pada wanita, terutama pada usia reproduksi di 15-44 tahun.
Sebenarnya, penyebab lupus belum diketahui secara pasti. Namun, faktor genetik, hormonal, dan lingkungan diyakini berperan penting dalam perkembangan penyakit ini.
Selain itu, wanita yang riwayat keluarganya mengidap lupus juga punya risiko lebih tinggi untuk terkena.
Agar kamu bisa semakin waspada, berikut ini ulasan tentang gejala penyakit lupus pada wanita, cara pemeriksaan, hingga pengobatannya.
Gejala penyakit lupus pada wanita
Tidak semua penderita lupus memiliki gejala yang sama. Namun, secara umum, kamu akan merasakan gejala berikut ini jika terkena lupus.
- Nyeri sendi
- Nyeri otot
- Ruam
- Demam
- Kepekaan terhadap sinar matahari
- Rambut rontok
- Luka pada mulut
- Mata kering
- Kelelahan
- Nyeri dada
- Sakit perut
- Sesak napas
- Kelenjar bengkak
- Sakit kepala
- Gangguan kesadaran
- Depresi
- Masalah dengan ginjal, jantung, atau paru-paru
- Kejang
- Pembekuan darah
- Anemia
Gejala penyakit lupus pada wanita tersebut masih bisa berkembang, tergantung seberapa parahnya kondisi yang kamu alami.
Pemeriksaan lupus
Lupus sulit didiagnosis karena memiliki banyak gejala yang sering disalah artikan sebagai gejala penyakit lain.
Selain itu, belum ada pemeriksaan terbaik yang bisa dipastikan untuk penderita penyakit lupus. Untuk itu, pemeriksaan lupus memang sebaiknya langsung dicek oleh dokter.
Nantinya, dokter akan melakukan beberapa pengecekan berikut ini.
- Pemeriksaan fisik lengkap di mana dokter akan mencari ruam dan tanda lainnya.
- Tes darah dan urin untuk menunjukkan apakah sistem kekebalan membuat auto antibodi lupus.
- Biopsi kulit atau ginjal untuk mengambil sampel jaringan. Jaringan tersebut akan dilihat di bawah mikroskop untuk menunjukkan tanda-tanda penyakit autoimun.
Pengobatan lupus pada wanita
Lupus adalah masalah kesehatan seumur hidup yang tidak bisa disembuhkan dan perlu diobati secara teratur.
Tujuan pengobatan adalah untuk membuat gejalanya menjadi tidak aktif dan membatasi jumlah kerusakan yang diakibatkan lupus pada organ tubuh.
Biasanya, cara pengobatan lupus pada wanita adalah melalui konsumsi obat-obatan, seperti jenis pengobatan berikut ini.
- Steroid: Krim steroid untuk dioleskan langsung pada ruam.
- Hydroxychloroquine: Obat ini digunakan untuk membantu mengatasi masalah terkait lupus ringan, seperti penyakit kulit, sariawan, dan persendian.
- Methotrexate: Obat kemoterapi untuk menekan sistem kekebalan tubuh.
- Cyclophosphamide dan mycophenolate mofetil: Obat kemoterapi untuk mengobati bentuk lupus yang lebih parah, terutama jika sudah memengaruhi ginjal.
- Belimumab: Obat antibodi monoklonal yang mengurangi aktivitas sel darah putih (limfosit) untuk membuat auto antibodi.
Lantas, apakah wanita dengan lupus bisa hamil?
Meskipun penyakit satu ini tidak dapat diobati, wanita dengan lupus tetap bisa hamil dengan aman serta memiliki bayi sehat dan normal.
Namun, wanita yang hamil dalam kondisi lupus memiliki risiko kehamilan cukup tinggi, sehingga harus selalu diawasi.
Jadi, pastikan kamu perlu mencari dokter kandungan yang mengelola kehamilan berisiko tinggi untuk menjadi tempat berkonsultasi nantinya.
Selain itu, ibu yang mengidap lupus juga tetap bisa menyusui bayi dengan aman. Namun, beberapa jenis obat untuk pengidap lupus bisa berpengaruh kepada bayi, sehingga harus kamu konsultasikan kembali dengan dokter terkait.
Penulis: Nabila Ramadhani