An Asian woman in a white blouse is sitting on the couch and feels a strong abdominal pain, which is called female pain or menstrual syndrome. She holds her stomach and twists in convulsions

Hai ladies, tahukah kamu bahwa pertumbuhan kista di dalam rahim terkadang tidak disadari sampai kamu merasakan gejalanya sendiri, lho. Namun, dengan gejala awal tersebut, kamu bisa mendapatkan penanganan yang lebih cepat dan tepat.

Apa yang menjadi gejala kista rahim dan bagaimana tindakan yang tepat untuk menghilangkannya? Yuk simak agar gejala tidak semakin parah!

Apa itu kista pada rahim

Kista ovarium atau kista rahim adalah kantong padat berisi cairan yang terdapat di dalam atau di ovarium. Kista ini terjadi pada wanita, utamanya mereka yang sedang hamil atau belum memasuki masa menopause. Wanita mungkin mendapatkan kista setiap bulannya sebagai bagian dari siklus namun terkadang tidak menyadarinya. Biasanya kista akan menghilang sendiri tanpa pengobatan.

Kista ovarium akan menjadi masalah ketika membesar dan tidak kunjung menghilang. Kista juga dapat terasa menyakitkan sampai mengganggu aktivitas. Meskipun dalam beberapa kondisi kista dapat menghilang dengan sendirinya, namun tetap amati perubahan pada tubuhmu sendiri ya ladies. Ketahui beberapa gejala kista rahim agar tetap aman dan sehat.

Gejala kista rahim

Kista ovarium umumnya memiliki ukuran yang kecil dan tidak menimbulkan masalah. Namun jika ternyata semakin parah atau membesar, kista dapat menyebabkan penderitanya mengalami tekanan, bengkak, nyeri, kembung dan rasa sakit yang terkadang datang pergi. Segera temui dokter jika mengalami gejala kista ovarium berikut ini:

  • Sakit perut tiba-tiba parah
  • Perut kembung atau bengkak
  • Buang air besar menyakitkan
  • Nyeri panggul sebelum atau selama menstruasi
  • Hubungan intim menyakitkan
  • Nyeri punggung
  • Demam dan muntah
  • Pusing
  • Lemah
  • Pingsan
  • Napas cepat

Gejala kista rahim ini terjadi jika kista telah menyebabkan ovarium terpuntir sehingga menimbulkan beberapa keluhan yang serius dan membutuhkan penanganan. Pada beberapa kasus, kista dapat mempengaruhi kesuburan pada wanita. Lalu apa yang menjadi penyebab dari kista ovarium?

Penyebab kista di rahim

Penyebab kista ovarium kebanyakan kista ‘fungsional’ di mana mereka adalah bagian dari siklus bulanan. Penyebab kista antara lain:

Kista folikel

Indung telur melepaskan satu sel telur setiap bulannya yang tumbuh di dalam kantung kecil bernama folikel. Jika telur sudah siap, maka folikel bisa pecah dan melepaskannya. Jika kantung tidak terbuka, hal ini dapat menyebabkan kista. Kista folikel sering hilang dalam 1 hingga 3 bulan.

Kista korpus luteum

Setelah telur dilepaskan, folikel kosong biasanya menyusut dan membantu mempersiapkan telur berikutnya. Folikel bisa menjadi kista kembali ketika menutup dan cairan terkumpul di dalamnya. Kista dapat hilang sendiri selama beberapa minggu namun dapat menyebabkan rasa sakit saat tumbuh dan berdarah.

Selain kedua jenis kista fungsional tersebut, masih terdapat kista non-fungsional. Pada beberapa wanita indung telur akan membuat banyak kista kecil dan menyebabkan sindrom ovarium polikistik atau polycystic ovary syndrome (PCOS). Kista ini dapat menyebabkan sulit hamil.

Faktor risiko kista rahim

Gejala kista rahim yang dirasakan wanita setiap bulannya. Hal yang membuat wanita lebih mungkin terkena kista ovarium antara lain:

  • Masalah hormonal
  • Mengonsumsi obat kesuburan clomiphene (clomid) untuk membantu berovulasi namun meningkatkan risiko kista.
  • Kehamilan. Kista yang terbentuk selama ovulasi bisa jadi akan tetap berapa di ovarium setelah hamil.
  • Endometriosis. Sel-sel yang biasanya melapisi bagian rahim dapat tumbuh di luar rahim. Sel bandel akan menempel pada ovarium sehingga menyebabkan kista tumbuh. Infeksi dapat menyerang panggul dan semakin parah. Jika sudah menyebar ke ovarium, maka dapat menyebabkan kista di sana.
  • Riwayat kista sebelumnya. Jika sudah pernah memiliki satu kista, maka kemungkinan besar akan terkena kista lainnya.

Komplikasi Kista Ovarium

Komplikasi kista ovarium bisa terjadi pada beberapa wanita. Jika mengalami ini, maka pemeriksaan panggul bisa segera dilakukan untuk mengetahui jenis komplikasi kista ya, ladies. Sangat penting melakukan pemeriksaan rutin untuk mencegah komplikasi berikut ini:

  • Toris ovarium. Kista yang membesar dapat membuat ovarium bergerak dan memutar yang menyebabkan nyeri yang tidak tertahankan atau punter ovarium.
  • Kista pecah. Kista besar yang pecah dapat menyebabkan nyeri hebat. Aktivitas seks vagina bisa membuat kista pecah namun terkadang kista yang pecah dapat sembuh dengan sendirinya. Namun jika gejala kista rahim yang dirasakan parah, maka perlu bantuan medis.
  • Kista ovarium terinfeksi. Kista ovarium dapat berkembang sebagai respon terhadap infeksi panggul sehingga menyebabkan abses atau massa lunak berwarna merah yang disebabkan karena infeksi tubuh. Jika abses pecah, maka bakteri dapat menyebar ke seluruh tubuh dan membahayakan.

Diagnosis Kista Ovarium

Gejala kista rahim jika sudah parah, maka dokter akan melakukan pemeriksaan panggul sehingga dapat mendiagnosis jenis kista yang dimiliki. Ada beberapa tes yang mungkin bisa dilakukan seperti:
Tes kehamilan. Jika tes kehamilan positif, berarti wanita mungkin memiliki kista korpus luteum.

  • USG panggul. USG akan dilakukan dengan menggunakan gelombang suara untuk membuat gambar rahim dan ovarium. Dokter akan memastikan bahwa pasien memiliki kista, menentukan lokasi dan mencari tahu jenisnya.
  • Laparoskopi. Dokter akan melakukan sayatan kecil di perut dan memasukkan instrument tipis dengan lampu dan serta mengetahui dan menghilangkan kista ovariumnya.
  • Tes darah. Jika wanita memiliki kista ovarium, maka dokter akan melakukan penguji darah untuk mengetahui kadar protein yang disebut CA 125 atau antigen kanker 125. Penyakit ini lebih sering terjadi pada wanita yang memiliki kanker ovarium dan kondisi seperti fibroid rahim, radang panggul, dan endometriosis.

Cara mencegah dan menghilangkan kista di rahim

Pada prinsipnya, gejala kista rahim dapat hilang dengan sendirinya. Namun ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan di rumah untuk membantu menghilangkan gejala kista menjadi lebih ringan, yaitu:
Peregangan atau olahraga. Olahraga ringan dapat menghilangkan gejala kista yang tidak nyaman. Jenis peregangan atau olahraga yang dapat dilakukan antara lain peregangan otot, berlari atau yoga.

  • Kompres hangat. Kompres hangat di area perut dapat membuat aliran darah di sekitarnya lancar. Berikan kompres ke perut selama 20 menit dan lakukan dengan hati-hati agar perut tidak terasa terbakar.
  • Ubah pola makan. Menjaga pola makan sehat bisa mengurangi gejala kista. Kurangi asupan gula dan pilih makanan dengan kandungan nutrisi yang lengkap.
  • Mengurangi berat badan. Berat badan yang stabil bisa mencegah kista tumbuh membesar. Lakukan diet sehat dan ringan agar kista tidak membesar.
  • Mengonsumsi teh chamomile. Teh chamomile bisa membuat pikiran tenang dan meredakan kram perut. Gunakan 3-4 sendok teh bunga chamomile dalam satu cangkir air mendidih. Setelah semua bahan siap, maka teh dapat segera disajikan.

Satu-satunya jalan untuk dapat melakukan pencegahan kista ovarium adalah dengan pemeriksaan panggul secara teratur. Pemeriksaan ini dapat memastikan bahwa perubahan pada ovarium dapat dideteksi sedini mungkin. Waspadai gejala kista rahim yang dirasakan, alami perubahan siklus bulanan dan berkonsultasi dengan dokter kesehatan ya, ladies.

Share artikel ini
Reference