Dosis, Peringatan, dan Efek Samping Neurodex
Obat neurodex untuk penyakit apa?
Jadi, neurodex adalah obat untuk perawatan kram otot, migrain, kekurangan tiamin, defisiensi yang diinduksi obat, dan kram otot yang disebabkan oleh kurangnya vitamin B di dalam tubuh. Obat ini mengandung komposisi aktif, seperti pyridoxine hydrochloride, riboflavin, and thiamine mononitrate.
Cara bekerjanya yakni dengan bertindak sebagai koenzim dalam metabolisme protein, karbohidrat, dan lemak, lalu mengurangi prostaglandin sehingga membantu pengenceran darah dan mencegah pembekuan, serta meningkatkan kadar asam piruvat dalam darah.
Dengan mengonsumsinya, tubuh kita bisa memenuhi berbagai kebutuhan vitamin B, seperti B1 untuk metabolisme tubuh, B6, hingga B12 untuk menjaga fungsi saraf.
Dosis obat neurodex
Secara umum, dosis yang dianjurkan untuk mengonsumsi neurodex adalah 1 kali dalam sehari. Untuk penjelasan lebih rinci, kamu bisa menanyakannya ke dokter terlebih dahulu atau membaca label yang ada di kemasan.
Jika kamu melewati satu dosis, segeralah minum tepat setelah kamu mengingatnya. Namun, jika sudah mendekati waktu dosis berikutnya, lewati dosis yang terlewat dan lanjutkan jadwal dosis yang selanjutnya.
Jadi, hindari penggunaan dosis ekstra untuk mengganti dosis yang terlewat agar tidak memunculkan efek samping yang berbahaya untuk tubuhmu.
Agar lebih jelas, berikut beberapa pemberitahuan mengenai dosis obat neurodex yang perlu kamu ketahui.
- Jangan menggunakan lebih dari dosis yang ditentukan karena hal tersebut tidak akan memperbaiki gejala, melainkan dapat menyebabkan keracunan atau efek samping yang serius.
- Jangan memberikan obat-obatan kepada orang lain meskipun memiliki kondisi yang sama karena bisa menyebabkan overdosis.
- Berkonsultasi dengan dokter untuk informasi lebih lanjut.
Peringatan obat neurodex
Obat neurodex perlu dikonsumsi berdasarkan saran oleh dokter. Sebelum mengonsumsi obat ini, kamu perlu memberi tahu dokter tentang daftar obat yang sedang dikonsumsi, alergi, penyakit yang sudah ada, dan kondisi kesehatan saat ini.
Sebab, beberapa kondisi kesehatan mungkin membuat kamu jadi lebih rentan terhadap efek samping obat, seperti kondisi di bawah ini.
- Menyusui
- Meminum alkohol
- Masalah hati
- Berencana untuk hamil
- Hamil
Nah, jika kamu mengalami rasa kantuk, pusing, atau hipotensi saat mengonsumsi obat neurodex, maka hindari untuk mengemudi kendaraan atau mengoperasikan alat berat.
Saat mengonsumsinya, pastikan juga jika kamu tidak minum alkohol dengan obat-obatan karena alkohol bisa meningkatkan efek samping kantuk.
Efek samping neurodex
Tentu, setiap obat memiliki efek sampingnya tersendiri. Namun, tidak seluruh efek disebut berbahaya karena biasanya hanya terjadi selama beberapa saat aja.
Berikut ini beberapa efek samping yang bisa saja terjadi setelah mengonsumsi neurodex.
- Kecemasan
- Kelemahan
- Parestesia
- Sifat tidur
- Kadar asam folat serum rendah
- Sulit bernafas
- Pembengkakan wajah
- Perubahan warna urin
- Pembengkakan bibir & lidah
- Pruritus atau gatal-gatal
- Urtikaria
- Kelemahan
- Berkeringat
- Mual
- Kegelisahan
- Sesak tenggorokan
- Pendarahan
Jika efek samping di atas berlangsung dalam jangka waktu yang lama, kamu bisa segera mengonsultasikannya dengan dokter untuk penanganan lebih lanjut.
Selain itu, obat neurodex juga bisa memiliki efek yang berbeda jika dikonsumsi bersamaan dengan beberapa jenis obat lainnya yang memiliki kandungan di bawah ini.
- Atropin
- Klorpromazin
- Klortalidon
- Doksorubisin
- Glikopirolat
- Hidroklorotiazid
- Levodopa
- metotreksat
- fenobarbital
- Fenotiazin
Nah, itu dia beberapa rincian mengenai dosis, pencegahan, hingga efek samping neurodex. Dengan begitu, semoga kamu bisa mengetahui lebih lanjut apakah obat ini cocok untuk dikonsumsi atau tidak.
Tak lupa, selalu utamakan saran dari dokter sebagai nasihat medis utama untuk mengatasi rasa sakit atau kondisi yang sedang kamu alami saat ini.