Apa Itu Obat Divalproex Sodium? Ini Manfaat dan Dosisnya!
Epilepsi dan gangguan bipolar adalah dua kondisi medis yang membutuhkan jangka panjang.
Obat-obatan tertentu dapat digunakan untuk mengobati kedua kondisi ini dan salah satunya adalah Divalproex sodium.
Simak apa itu obat Divalproex sodium, mulai dari manfaat, dosis, hingga efek sampingnya di sini!
Apa itu obat Divalproex sodium?
Divalproex sodium adalah obat yang digunakan untuk mengobati kejang pada epilepsi dan mengatasi episode manik pada gangguan bipolar.
Selain itu, obat ini juga dapat mencegah terjadinya migrain. Divalproex sodium tersedia dalam bentuk obat minum dan termasuk dalam golongan antikonvulsan turunan asam lemak valproate.
Cara kerja Divalproex sodium ini adalah dengan menyeimbangkan zat kimia alami di otak yang mengatur aktivitas listrik.
Alhasil, aktivitas listrik berlebihan yang menyebabkan kejang dapat terkontrol. Obat ini tersedia dalam beberapa bentuk, yaitu kaplet salut enterik, kaplet pelepasan lambat, tablet salut enterik, dan tablet pelepasan lambat.
Manfaat obat Divalproex sodium
Setelah mengetahui apa itu obat Divalproex sodium, kenali pula manfaat yang diberikan oleh obat ini. Berikut manfaat yang ditawarkan dari Divalproex sodium.
- Mengurangi frekuensi dan keparahan kejang epilepsi dengan menstabilkan aktivitas listrik di otak.
- Mengatasi episode manik atau depresi penderita gangguan bipolar dengan menyeimbangkan kadar neurotransmitter di otak.
- Membantu mengurangi frekuensi dan keparahan migrain.
Dosis dan aturan pakai Divalproex sodium
Dosis dan jangka waktu pemakaian obat Divalproex sodium harus ditentukan oleh dokter. Hal ini dilihat berdasarkan tujuan pengobatan, usia, kondisi kesehatan, dan berat badan pasien. Berikut ini dosis umum obat Divalproex sodium yang biasanya diresepkan dokter.
Mengatasi kejang akibat epilepsi
Dewasa dan anak-anak >10 tahun: dosis awal 10-15 mg/kgBB/hari. Dosis bisa ditambah 5-10 mg/kgBB/minggu. Maksimal dosis 60 mg/kgBB/hari.
Mengobati episode manik dari gangguan bipolar
Dewasa: 750 mg/hari yang dibagi menjadi beberapa jadwal konsumsi. Maksimal dosis 60 mg/kgBB/hari.
Mencegah migrain
Dewasa: 250 mg untuk dua kali sehari selama satu minggu. Dosis awal tablet 500 mg, sekali sehari selama satu minggu. Dosis bisa ditambah hingga 1.000 mg untuk satu kali sehari.
Perhatian dan peringatan pemakaian Divalproex sodium
Sebelum mengonsumsi Divalproex sodium, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Apa saja perhatian dan peringatan sebelum menggunakan obat Divalproex sodium?
- Jangan menggunakan sodium divalproex jika memiliki alergi terhadap obat ini atau asam valproat atau natrium valproat.
- Beritahu dokter jika memiliki riwayat penyakit tertentu, seperti penyakit hati, ginjal, atau metabolisme urea, Alpers-Huttenlocher syndrome, kecanduan alkohol, pankreatitis, gangguan pembekuan darah, demensia, depresi, atau malnutrisi.
- Beritahu dokter jika sedang menggunakan obat, suplemen, atau produk herbal lain, karena dapat terjadi interaksi antarobat yang mungkin berbahaya.
- Jika akan menjalani operasi atau tes laboratorium, terutama tes urine, beritahu dokter bahwa kamu sedang menggunakan sodium divalproex.
- Hindari minuman beralkohol dan aktivitas yang membutuhkan kewaspadaan setelah menggunakan sodium divalproex.
- Gunakan alat kontrasepsi yang efektif selama menggunakan sodium divalproex dan konsultasikan dengan dokter mengenai jenis kontrasepsi yang cocok untuk kamu.
- Jika sedang hamil atau menyusui, beritahu dokter sebelum menggunakan sodium divalproex dan diskusikan kemungkinan risiko dan manfaatnya.
- Hindari aktivitas dengan risiko perdarahan, seperti menggunting kuku atau bercukur.
Efek samping obat
Sama seperti obat-obatan lainnya, obat ini memiliki risiko efek samping, baik yang umum maupun serius. Ini daftar kondisi yang mungkin terjadi ketika menggunakan Divalproex sodium.
Efek samping umum
- Mual, muntah, diare, sembelit
- Kehilangan nafsu makan
- Kelelahan, sakit kepala, dan pusing
- Perubahan berat badan
- Perubahan suasana hati
- Kehilangan koordinasi dan keseimbangan
- Gemetar atau getaran tangan
- Peningkatan sensitivitas terhadap cahaya atau suara
Efek samping serius
- Perubahan fungsi hati atau pankreas
- Demam, menggigil, sakit tenggorokan, dan gejala flu lainnya
- Ruam kulit atau kulit melepuh
- Pembengkakan wajah, bibir, lidah, dan tenggorokan
- Gejala penyakit mental, seperti kebingungan atau depresi
- Pembekuan darah atau masalah dengan jumlah sel darah
- Masalah pernapasan atau napas pendek
- Masalah pada mata, seperti penglihatan ganda atau penglihatan kabur
Jika mengalami salah satu dari efek samping di atas, segera hubungi dokter atau tenaga medis yang kompeten untuk mendapatkan perawatan dan penanganan yang tepat.
Interaksi dengan obat lain
Interaksi obat terjadi ketika dua atau lebih obat yang dikonsumsi secara bersamaan memengaruhi cara kerja satu sama lain di dalam tubuh.
Hal ini juga berlaku ketika kamu mengonsumsi obat ini. Lantas, apa saja interaksi obat yang bisa terjadi dengan Divalproex sodium?
- Obat yang meningkatkan risiko perdarahan, misalnya antikoagulan, antiplatelet, atau obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAID).
- Obat yang menurunkan efektivitas Divalproex sodium, seperti arbamazepin, fenobarbital, dan fenitoin.
- Obat yang menghambat metabolisme Divalproex sodium, contohnya eritromisin, cimetidin, atau felbamat.
- Obat yang memengaruhi fungsi otak, misalnya antipsikotik, benzodiazepin, dan opioid.
- Obat yang memicu penurunan kadar natrium dalam darah, seperti diuretik.
- Obat yang dapat meningkatkan risiko gangguan hati, contohnya antibiotik atau antiepilepsi.
Itu sebabnya, penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter atau apoteker terkait semua obat, suplemen, atau produk herbal yang tengah digunakan. Dengan begitu, dokter bisa membantu menghindari apa saja interaksi obat Divalproex sodium dan mengurangi risiko efek samping yang mungkin terjadi.
https://yoona.id/blog/apa-itu-obat-divalproex-sodium-ini-manfaat-dan-dosisnya/
Penulis: Nabila Azmi