Penyebab Darah Tinggi Setelah Melahirkan
Setelah melahirkan, ada kondisi medis yang disebut postpartum preeklampsia, yang merupakan tekanan darah tinggi setelah melahirkan. Kondisi ini terjadi ketika seorang wanita memiliki tekanan darah tinggi dan kadar protein yang tinggi dalam urin setelah melahirkan.
Yuk cari tahu apa penyebabnya dan bagaimana cara mengatasinya.
Penyebab darah tinggi setelah melahirkan
Selama ini banyak orang berpikir bahwa preeklampsia hanya terjadi selama kehamilan atau sebelum melahirkan. Namun, kenyataannya tidak demikian. Beberapa orang dapat mengalami kondisi ini setelah melahirkan.
Sebagian besar kasus postpartum preeklampsia dapat muncul dalam waktu 48 jam setelah persalinan. Namun, dalam beberapa situasi, gejala hipertensi juga bisa muncul hingga enam minggu setelah melahirkan.
Diterbitkan dalam jurnal Hypertension dari American Heart Association, studi ini juga menemukan bahwa hampir seperempat dari kasus tekanan darah tinggi ini terjadi selama enam minggu atau lebih setelah melahirkan, dan ibu yang berisiko tertinggi adalah mereka yang berusia di atas 35 tahun, perokok aktif atau mantan perokok, atau pasien yang melahirkan bayi mereka melalui operasi Caesar.
Selain itu, beberapa kondisi juga menyebabkan ibu mengalami darah tinggi setelah melahirkan, yakni:
1. Preeklampsia
Sekitar 5,7% kasus preeklampsia atau eklampsia dapat muncul secara tiba-tiba pada periode pasca melahirkan (hingga enam minggu), bahkan tanpa adanya hipertensi selama kehamilan.
Gejala yang sering dirasakan yakni mengalami sakit kepala. Wanita yang mengalami preeklampsia atau eklampsia harus segera dirujuk ke rumah sakit untuk mendapatkan pengobatan, terapi antihipertensi, dan pemantauan.
2. Hipertensi gestasional
Hipertensi gestasional adalah kondisi tekanan darah tinggi yang terjadi pada trimester kedua atau ketiga kehamilan. Umumnya, tekanan darah akan kembali normal setelah melahirkan. Namun, ada juga kasus di mana hipertensi gestasional dapat berlanjut selama beberapa minggu hingga berbulan-bulan setelah persalinan.
3. Riwayat keluarga
Riwayat keluarga, terutama riwayat preeklampsia pada orang tua atau saudara kandung, dapat menjadi faktor risiko tinggi untuk mengalami kondisi ini juga. Jika ada riwayat preeklampsia dalam keluarga, terutama pada ibu atau saudara kandung, maka perlu meningkatkan kewaspadaan selama kehamilan.
Wanita dengan riwayat keluarga preeklampsia harus berkomunikasi secara terbuka dengan dokter kandungan mereka dan mendiskusikan risiko potensial yang dapat mereka hadapi. Dokter dapat memberikan perhatian ekstra dan memantau tekanan darah serta kondisi kesehatan ibu dan bayi dengan lebih cermat.
Normalkah darah tinggi setelah melahirkan
Setelah mengetahui penyebabnya, mungkin muncul pertanyaan dalam benak kamu apakah darah tinggi setelah melahirkan itu normal?
Hipertensi pasca melahirkan biasanya terdeteksi segera setelah persalinan atau saat pemeriksaan terakhir pasca melahirkan seorang wanita, biasanya empat hingga enam minggu setelah bayi lahir.
Perlu diketahui orang yang sebelumnya tidak memiliki riwayat tekanan darah tinggi dapat mengalami juga dapat mengalami kondisi ini.
Sebuah studi dari Boston University School of Public Health (BUSPH) menemukan bahwa 1 dari 10 wanita yang sebelumnya tidak memiliki hipertensi sebelum atau selama kehamilan dapat mengembangkan hipertensi hingga satu tahun setelah melahirkan.
Lantas, apakah kondisi ini normal? Tentu darah tinggi setelah melahirkan memerlukan perawatan dan penanganan. Pasalnya, kondisi ini dapat menyebabkan berbagai risiko komplikasi seperti Eklampsia setelah melahirkan, Edema paru, stroke, hingga Sindrom HELLP (Hemolysis, Elevated Liver Enzimes and Low Platelet Count) yang dapat menyebabkan kematian pada ibu.
Cara mengatasi darah tinggi setelah melahirkan
Setelah melahirkan, penting untuk mengelola kondisi kesehatan yang berkelanjutan, seperti tekanan darah tinggi setelah melahirkan.
Berikut beberapa cara yang dapat membantu menjaga tekanan darah dalam kisaran sehat (di bawah 140/90) dengan:
- Berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemantauan dan penanganan yang tepat.
- Tetap aktif secara fisik.
- Mengonsumsi makanan sehat dan membatasi konsumsi garam.
- Menjaga berat badan yang sehat. Kami memiliki Konseling Kesehatan dan program lain yang dapat membantu.
- Menghindari penggunaan alkohol dan tembakau.
- Mengonsumsi obat tekanan darah sesuai petunjuk dokter.
- Melakukan pemeriksaan kesehatan tahunan.
Itulah ulasan mengenai penyebab darah tinggi setelah melahirkan hingga cara mengatasinya. Jika mengalami kondisi ini, pastikan untuk segera mendapatkan bantuan medis dan profesional untuk membantu mengatasi dan memantau kondisi ibu.
—-
Penulis: Intan Dwiyanti