Cara Menghilangkan Karang Gigi

Penumpukan karang gigi dapat menyebabkan gigi menjadi coklat atau kuning. Cara menghilangkan karang gigi diperlukan supaya gigi tetap sehat dan kuat untuk jangka waktu yang lama. Selain itu, menghilangkan gigi karang tentunya dapat memperindah senyum kamu.

Beberapa cara mencegahnya adalah dengan menyikat gigi, menggunakan benang gigi, dan obat kumur. Lalu, bagaimana dengan cara menghilangkan karang gigi? Simak penjelasan lengkapnya melalui artikel ini, ya.

Apa itu karang gigi?

Karang gigi adalah plak yang mengeras dan mengalami perubahan warna. Plak terbentuk karena bakteri dan sisa-sisa partikel makanan yang ada di mulut. Jika plak tidak dirawat, lama-kelamaan akan membentuk karang gigi.

Karang gigi bisa memberikan efek buruk terhadap gigi dan gusi. Selain tidak enak dipandang, karang gigi bisa mengakibatkan pembusukan gigi. Sebab, karang gigi akan menumbuhkan bakteri yang merusak email gigi.

Jika plak tidak segera dibersihkan dari gigi untuk waktu yang lama, hal ini bisa menyebabkan terbentuknya karang gigi. Proses pembentukan karang gigi ini biasanya berlangsung dalam waktu dua minggu. Namun, pada beberapa orang bisa terjadi dalam waktu yang lebih singkat.

Nah, untuk mengetahui bagaimana karang gigi, berikut ini ciri-ciri karang gigi.

  • Terbentuknya lapisan keras yang warnanya kuning atau cokelat
  • Permukaan gigi terasa kasar
  • Bau mulut
  • Timbulnya kemerahan dan bengkak di daerah gusi

Penyebab karang gigi

Ada beragam penyebab terbentuknya karang gigi. Berikut ini adalah beberapa penyebab karang muncul pada gigi:

Kebiasaan jarang menggosok gigi

Sikat gigi sebaiknya dilakukan secara teratur dua kali dalam satu hari. Biasanya, sikat gigi dilakukan setelah mandi di pagi hari dan sebelum tidur. Sikat gigi secara rutin dapat membersihkan sisa-sisa makanan di gigi yang jika menumpuk, dapat menimbulkan plak.

Kebiasaan jarang menggosok gigi dapat menyebabkan munculnya karang gigi. Jika kondisi mulut tidak bersih, hal ini dapat menimbulkan banyak bakteri penyebab karang gigi.

Kebiasaan merokok

Kebiasaan merokok ternyata juga bisa menyebabkan karang pada gigi. Rokok mengandung bahan kimia yang bisa mengakibatkan plak. Kebiasaan buruk ini hendaknya dihentikan agar karang gigi tidak menumpuk.

Sering minum minuman yang bersoda

Agar gigi tetap sehat, sebaiknya kurangi konsumsi minuman bersoda. Bahan kimia yang ada pada minuman bersoda bisa menyebabkan karang gigi. Bahan ini biasanya mempunyai sifat yang tajam sehingga bisa merusak enamel gigi.

Sering konsumsi makanan manis

Makanan manis juga dapat memicu timbulnya karang gigi. Sisa makanan manis yang menempel di gigi selama lebih dari empat jam ternyata bisa menumbuhkan bakteri penyebab karang gigi. Bakteri-bakteri ini akan memproduksi zat asam yang bisa merusak enamel gigi dan membentuk plak. Setelah makan makanan yang manis, disarankan untuk menggosok gigi.

Jarang mengonsumsi buah dan sayur

Jarang mengonsumsi buah dan sayur adalah hal yang buruk. Buah dan sayur adalah sumber vitamin dan gizi penting yang bagus untuk kesehatan gigi. Kandungan tersebut dapat melindungi lapisan enamel gigi.

Itulah beberapa hal yang bisa menyebabkan karang gigi. Upayakan untuk menghindari hal-hal tersebut agar gigi tetap sehat.

Efek buruk dari karang gigi

Karang gigi dapat memberi efek buruk karena dapat membuat gusi rusak dan iritasi. Seiring berjalannya waktu, ini dapat menyebabkan penyakit gusi yang progresif. Jadi, tetap perlu hati-hati ya.

Salah satu penyakit gusi disebut gingivitis. Penyakit tersebut adalah suatu kondisi peradangan pada jaringan lunak di sekitar gigi atau jaringan gingiva. Hal ini dapat diatasi dengan menggosok gigi, menggunakan benang gigi, memakai obat kumur, dan melakukan perawatan teratur dengan dokter gigi.

Selain itu, karang gigi dapat memberikan efek buruk lainnya, seperti:

  • Mengakibatkan bau mulut
  • Merusak email gigi
  • Gigi jadi lebih sensitif
  • Gigi berlubang
  • Kehilangan gigi
  • Terkena penyakit gusi

5 Cara menghilangkan karang gigi

Ada banyak cara menghilangkan karang gigi, namun tidak semua cara dapat bekerja dengan baik. Banyak produk pembersih gigi yang diklaim dapat bekerja dengan baik. Namun, sebenarnya beberapa produk tersebut bisa merusak email gigi. Berikut ini beberapa tips dan cara ampuh menghilangkan karang gigi yang bisa kamu coba.

1. Mengunjungi dokter gigi

Salah satu cara menghilangkan karang gigi yang paling tepat adalah mendatangi dokter gigi dua kali dalam satu tahun. Mengunjungi dokter gigi secara teratur adalah hal yang penting. Melakukan pembersihan gigi, gusi, dan mulut enam bulan sekali sangat bagus untuk kesehatan mulut.

Periksakan juga apakah ada gigi yang berlubang. Apakah ada kemungkinan terjadinya penyakit gusi yang serius. Karang gigi dapat dihilangkan dengan alat khusus di dokter gigi. Jadi, datangi dokter gigi setiap enam bulan untuk mengatasi plak dan karang gigi. Tujuannya, untuk mencegah masalah kesehatan yang lebih lanjut.

2. Cara menghilangkan karang gigi secara alami

Ada banyak metode alami yang diklaim mampu menghilangkan karang gigi. Namun, masih ada cara menghilangkan karang gigi lainnya. Berikut ini adalah beberapa metode alami yang menggunakan bahan-bahan yang ada di rumah dan mudah didapat.

3. Menggunakan baking soda

Aplikasikan baking soda ke sikat gigi, kemudian gosok gigi dan gusi secara menyeluruh. Tunggu lima belas menit sebelum dibilas. Soda kue dapat menetralkan asam, membunuh bakteri, dan memutihkan gigi secara alami.

4. Menggunakan cuka putih

Cara menghilangkan karang gigi lainnya adalah menggunakan cuka putih. Campur dua sendok makan cuka putih dengan segelas air hangat yang sudah diberi garam. Kumur larutan ini satu kali dalam sehari untuk menghilangkan karang gigi. Cuka putih memiliki sifat asam yang efektif untuk membunuh bakteri dan mencegah infeksi.

5. Menggunakan kulit jeruk

Menggunakan kulit jeruk adalah salah satu cara untuk menghilangkan karang gigi. Cara ini dapat dilakukan dengan cara, mengambil bagian dalam kulit jeruk dan mengaplikasikannya di area gigi dan gusi.

Membuat bagian dalam kulit jeruk menjadi pasta. Caranya, kulitnya dihaluskan dan dicampurkan dengan air. Kemudian, aplikasikan pada gigi kamu menggunakan sikat gigi. Kulit jeruk memiliki kandungan vitamin C dan sifar antimikroba yang dapat mengatasi plak dan karang gigi.

Apakah ibu hamil boleh membersihkan karang gigi?

Kebersihan gigi dan mulut pada ibu hamil adalah hal penting. Namun, ibu hamil terkadang tidak menyadari adanya karang di gigi mereka. Lantas, bagaimana cara menghilangkan karang gigi pada ibu hamil? Berikut ini penjelasannya.

Sisa makanan dan minuman yang menempel pada gigi dapat menjadi plak dan menyebabkan karang gigi. Jika perawatan gigi tidak segera dilakukan, akan muncul penyakit pada gigi. Selama hamil, seorang ibu rentan terkena penyakit gingivitis. Situasi ini sering terjadi ketika usia kandungan 2 bulan sampai 8 bulan.

Jika tidak ditangani, gingivitis dapat menyebabkan periodontitis atau bisa kehilangan gigi. Apabila hal ini terjadi, bakteri dan infeksi tersebut dapat menyebar melalui darah. Kondisi ini bisa mempengaruhi janin.

Selain memberi efek buruk pada janin, hal ini juga dapat berpengaruh pada bayi setelah lahir. Sesudah proses persalinan, seorang ibu yang memiliki kesehatan gigi yang buruk bisa menyebarkan bakteri melalui air ludah kepada bayinya. Jika terjadi seperti ini, maka bayinya bisa terkena karies sejak dini.

Dengan demikian, ibu hamil bisa membersihkan atau menghilangkan karang gigi ke dokter gigi. Hal ini malah disarankan agar kesehatan mulut ibu hamil tetap terjaga dan tidak memberikan efek buruk pada janinnya.

Perawatan gigi dan mulut tersebut sebaiknya dilakukan saat trimester kedua. Pada trimester pertama, kondisi janin masih sangat rentan. Tetapi, bila kondisinya mengharuskan, perawatan ke dokter gigi pada trimester pertama bisa dilakukan. Perawatan gigi yang dilakukan pada trimester ketiga bisa membuat ibu hamil tidak nyaman sehingga tidak disarankan.

Supaya gigi tetap sehat dan kuat, cara menghilangkan karang gigi yang telah dijabarkan bisa diterapkan. Kita perlu melakukan pemeriksaan secara teratur ke dokter gigi. Jangan lupa untuk terus menerapkan gaya hidup sehat dan menjaga pola makan, ya.

Share artikel ini
Reference