Anelat Obat Apa? Perhatikan Dosis dan Efek Sampingnya
Bayi yang mendapatkan cukup asam folat dapat terlindungi dari cacat tabung saraf setidaknya 50%. Untuk melindungi janin, salah satu suplemen yang bisa ibu hamil konsumsi, yaitu anelat. Bagi kamu yang belum tahu anelat obat apa, wajib simak penjelasannya.
Ibu hamil tentu sudah tak asing lagi dengan asam folat. Untuk mendukung perkembangan janin, Moms bisa mengonsumsi makanan dan suplemen tinggi folat, salah satunya suplemen anelat 10 kaplet agar bayi terhindar dari risiko cacat bawaan.
Anelat obat apa?
Anelat adalah suplemen asam folat yang diminum ibu hamil atau yang ingin merencanakan kehamilan. Asam folat berfungsi untuk mengoptimalkan produksi sel darah merah dan mempersiapkan tabung saraf bayi menjadi otak dan sumsum tulang belakang.
Apabila Moms mengalami anemia, tinggi kemungkinan bayi lahir dengan berat badan rendah hingga terjadi perdarahan hebat saat persalinan. Dengan mencukupi kebutuhan asam folat, Moms terhindar risiko preeklampsia dan kekurangan sel darah merah.
Suplemen ini dijual bebas di apotek, ibu hamil bisa rutin mengonsumsinya untuk memenuhi kebutuhan folat selain dari sayuran dan buah-buahan.
Kandungan suplemen anelat
Zat aktif dalam anelat adalah asam folat alias folic acid. Perempuan usia produktif memerlukan 400 mcg folat setiap hari, begitu pula ketika hamil di bulan pertama hingga ketiga. Memasuki usia 4-9 bulan jumlahnya bertambah menjadi 600 mcg dan ketika menyusui dosis folat harian menjadi 500 mcg.
Suplemen mengandung asam folat akan membantu mengoptimalkan sel darah merah dan defisiensi asam folat sehingga kamu terhindar dari risiko kesehatan pada janin, seperti risiko terkena penyakit jantung bawaan, membantu pembentukan plasenta, serta mencegah komplikasi.
Manfaat suplemen anelat
Anelat adalah suplemen untuk ibu hamil, perempuan di masa subur, dan ibu menyusui. Adapun manfaat mengonsumsi suplemen ini di antaranya:
1. Mendukung pertumbuhan janin dalam kandungan
Selama masa kehamilan janin butuh asam folat untuk pembentukan otak, saraf, dan tulang. Selain itu, folat juga berguna untuk membentuk plasenta yang digunakan untuk menyalurkan nutrisi dari makanan yang Moms makan ke janin.
2. Mencegah preeklamsia
Preeklamsia ditandai dengan peningkatan protein dalam urine, tekanan darah meningkat, dan terjadi pembengkakan di bagian tubuh. Dengan asam folat yang cukup, ibu hamil risiko terkena preeklamsia lebih kecil.
3. Mengurangi risiko sakit jantung bawaan
Cacat tabung saraf meningkatkan risiko penyakit jantung bawaan. Inilah alasan ibu hamil perlu minum suplemen tambahan demi menjamin janin tercukupi kebutuhan folatnya.
4. Mencegah anencephaly
Pencegahan anensefali adalah dengan rutin minum asam folat. Anensefali merupakan kondisi di mana otak dan tulang tengkorak tidak berkembang secara sempurna.
Dosis obat anelat
Aturan pakai asam folat adalah 1 tablet 1 kali sehari. Namun, dosis bisa disesuaikan kembali sesuai kebutuhan dengan catatan ibu hamil melakukan konsultasi lebih dulu dengan dokter kandungan. Anelat suplemen bisa diminum sebelum maupun sesudah makan.
Efek samping anelat
Termasuk obat bebas, anelat tidak menimbulkan efek samping yang parah apabila diminum sesuai petunjuk penggunaan. Beberapa ibu hamil mungkin merasakan mual dan muntah ketika pertama kali mengonsumsi suplemen asam folat, sedangkan yang lainnya mengalami gangguan tidur dan kehilangan nafsu makan.
Indikasi yang memerlukan anelat
Orang yang mengalami defisiensi atau kekurangan asam folat bisa mengomsumsi anelat rutin demi mencegah kelelahan, lemas, lesu akibat anemia, risiko terkena masalah jantung, masalah gusi, gangguan kognitif, kanker, hingga depresi.
Interaksi anelat dengan obat lainnya
Suplemen mengandung asam folat dari anelat bisa kurang efektif apabila dikonsumsi berbarengan dengan triamterene atau sulfasalazine. Obat lain yang berinteraksi jika diminum bersamaan dengan Anelat yakni:
- Capecitabine atau fluorouracil
- Kloramfenikol
- Pyrimethamine
- Phenytoin
Jadi, sekarang sudah tahukan anelat obat apa? Kini kamu bisa rutin konsumsi suplemen ini demi mendukung pertumbuhan janin dan mencegah risiko cacat bawaan pada bayi.
Penulis: Silvia Wardatul