alerfed obat apa

Saat musim hujan atau pancaroba, banyak anak-anak hingga orang dewasa yang mengalami gejala flu sehingga mudah batuk, pilek hingga keluhan flu lainnya.

Ada banyak merek obat yang bisa dimanfaatkan untuk meredakan gejala flu dan juga allergic rhinitis dapat mempengaruhi hidung dengan gejala bersin, gatal hingga hidung tersumbat. 

Alerfed obat apa? Yuk simak deskripsi, manfaat, dosis, penggunaan hingga efek samping dari obat ini.

Deskripsi obat Alerfed

alerfed obat apa

Alerfed merupakan salah satu jenis obat yang tergolong bebas terbatas untuk digunakan sebagai pereda gejala flu dan allergic rhinitis.

Allergic rhinitis sendiri dapat memengaruhi hidung sehingga menimbulkan keluhan seperti bersin, hidung yang gatal hingga tersumbat.

Gejala flu dan alergi ini memang tidak menyenangkan karena dapat mengganggu kenyamanan dalam bernapas dan beraktivitas.

Kandungan dalam Alerfed adalah Pseudoephedrine dan Triprolidine yang merupakan obat amina simpatomimetik atau sediaan obat yang dapat bertindak sebagai nasal dekongestan. 

Obat ini juga dapat mengatasi alergi sebagai golongan antihistamin. Kandungan dalam Alerfed yaitu:

  • 2.5 Mg Triprolidine Hcl 
  • 60 Mg Pseudoephedrine Hcl 

Dengan kandungan yang terdapat dalam Alerfed, obat ini dapat mengatasi gejala yang terjadi karena alergi atau gejala flu. Ada beberapa efek umum yang dapat terdapat sama seperti penggunaan obat untuk mengatasi gejala flu dan alergi.

Dicom Tablet: Obat Ampuh Atasi Flu dan Hidung Tersumbat

Manfaat obat Alerfed

Alerfed mempunyai manfaat untuk dapat mengatasi gejala dan mengobati gangguan yang terjadi pada saluran pernapasan bagian atas. Kondisi yang terjadi pada saluran ini seperti gejala flu, influenza, allergic rhinitis dan sebagainya.

Kandungan pada obat yang bernama Pseudoephedrine dapat membantu bekerja pada bagian hidung yang tersumbat dengan cara menyempitkan pembuluh darah.

Untuk kandungan Triprolidine, zat ini bekerja dengan membantu mengatasi alergi yang terjadi sehingga menyebabkan hidung bersin, mata berair hingga hidung yang tersumbat.

Penggunaan Alerfed dapat aman diberikan pada semua usia seperti anak-anak hingga orang dewasa, akan tetapi ada beberapa aturan khusus yang perlu diketahui sehingga kandungan dalam Alerfed dapat bekerja dengan maksimal melawan berbagai keluhan dan gejala yang ada.

Kenali 7 Ciri-Ciri Sinusitis Dan Cara Mengobatinya

Dosis dan penggunaan

cara menghitung dosis obat

Sebelum mengonsumsi Alerfed sebagai obat flu atau alergi, ada baiknya ketahui berapa dosis yang dapat dikonsumsi sehingga dapat menyembuhkan gejala secara maksimal.

Obat ini memerlukan resep dan rekomendasi dokter karena termasuk dalam obat bebas terbatas atau keras. Adapun dosis aturan umum yang kerap digunakan adalah:

Alerfed sirup

  • Dewasa dan anak di atas 12 tahun dapat minum sirup 3x sehari 2 sendok takar (10 ml).
  • Anak 6-12 tahun dapat minum sirup 3x sehari 1 sendok takar (5 ml).

Alerfed tablet

  • Dewasa dan anak di atas 12 tahun dapat mengonsumsi tablet 3x sehari 1 tablet.
  • Anak 6-12 tahun dapat mengonsumsi tablet 3x sehari 1/2 tablet.

Selain mengetahui dosis yang diperlukan, ada beberapa aturan yang perlu diperhatikan sebelum mengonsumsi Alerfed, yaitu:

  • Alerfed sebaiknya diminum sesuai dengan dosis yang dianjurkan atau direkomendasikan oleh dokter.
  • Konsumsi Alerfed tablet harus dihentikan apabila terdapat gejala atau reaksi alergi seperti demam, pucat, gatal, ruam, arthralgia, sakit tenggorokan dan tanda lain yang lebih parah sehingga menyebabkan fatal.
  • Hati-hati menggunakan Alerfed pada orang dengan risiko stroke atau hipertensi, orang lanjut usia, obesitas atau kelebihan berat badan.
  • Pasien dengan gangguan fungsi hati sebaiknya berhati-hati dna berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan Alerfed.
  • Kandungan dalam Alerfed dapat menjadi stimulan yang berefek pada kepanikan atau kecemasan sehingga perlu berhati-hati digunakan oleh pasien dengan gangguan ini.
  • Tidak mengoperasikan mesin atau mengemudikan kendaraan setelah mengonsumsi Alerfed karena obat ini dapat menyebabkan kantuk.
  • Alerfed tidak diperuntukan untuk anak kurang dari 2 tahun, wanita yang sedang hamil dan menyusui kecuali telah mendapatkan persetujuan dari dokter.
  • Dilarang menggunakan Alerfed bersamaan dengan obat penenang atau minuman dengan kandungan alkohol
  • Hati-hati mengonsumsi Alerfed pada pasien dengan gangguan penyakit gantung, diabetes, hipertensi, hipertiroid hingga pembesaran prostat.
  • Obat disimpan dalam suhu ruang dengan panas dan kelembaban yang normal.
  • Buang semua sisa obat jika tidak dibutuhkan lagi atau obat mendekati masa kadaluarsa.

Adakah efek samping dari penggunaan Alerfed?

Pilek Saat Hamil? Jangan Asal Minum Obat, Atasi dengan Cara yang Tepat

Efek samping obat

Alerfed dengan kandungan zat yang terdapat didalamnya memang dapat membantu mengatasi gejala flu dan alergi.

Hal ini secara umum dapat ditoleransi dengan baik ketika dosis yang dibeirkan sesuai dengan anjuran. Akan tetapi terdapat beberapa efek samping yang mungkin terjadi ketika mengugnakna Alerfed, yaitu:

  • Gangguan tidur
  • Mengantuk
  • Ruam kulit
  • Tenggorokan kering
  • Retensi urine

Alerfed juga dapat menyebabkan halusinasi pada beberapa kasus yang telah dilaporkan. Selain Itu ada efek samping pembesaran prostat, yang mungkin dapat terjadi ketika menggunakan obat ini. Berikut ini gejala yang dapat ditimbulkan saat terjadi over dosis Alerfed:

  • Kulit berubah warna menjadi kebiruan
  • Halusinasi
  • Sulit bernapas
  • Detak jantung tidak teratur
  • Demma
  • Mual
  • Muantah
  • Berkeringat
  • Kejang
  • Tremor

Manfaat Mandi Air Hangat Untuk Kesehatan dan Kebugaran Tubuh

Interaksi dengan obat lainnya

Hampir sama dengan jenis obat lain, Alerfed juga jenis obat yang dapat mengalami interaksi jika digunakan bersama dengan kandungan tertentu. Konsultasikan dengan dokter jika sedang mengonsumsi jenis obat dengan kandungan di bawah ini:

  • Agen Simpatomimetik Lain (Misalnya Dekongestan)
  • Furazolidone
  • Monoamine Oxidase Inhibitor (Maoi)
  • Metildopa
  • Atomoxetine
  • Bromocriptine

Interaksi obat dapat memicu gejala yang lebih parah sehingga jika terjadi segera bawa pasien ke pelayanan kesehatan untuk mendapatkan penanganan. Penggunaan obat ini harus sesuai dengan petunjuk dan resep dokter agar manfaatnya dapat membantu mengatasi gejala flu dan alergi.


Penulid: Nur Azizah

Share artikel ini
Reference