Tonsilitis: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatannya
Mungkin, kamu sudah tidak asing lagi dengan penyakit radang amandel. Yap, penyakit yang juga disebut tonsilitis ini adalah peradangan pada jaringan kelenjar yang berbentuk oval di bagian belakang tenggorokan.
Sebagian besar kasus radang amandel disebabkan oleh infeksi virus biasa, tetapi infeksi bakteri lain juga dapat menyebabkan radang amandel.
Lantas, apa penyebab tonsilitis? Yuk, cari tahu semuanya di sini!
Penyebab tonsilitis
Pada dasarnya, penyebab tonsilitis adalah adanya infeksi bakteri dan virus. Ada berbagai macam virus dan bakteri yang bisa membuat kamu terjangkit tonsilitis, seperti di bawah ini.
- Streptococcus
- Adenovirus
- Influenza
- Epstein-Barr
- Parainfluenza
- Enterovirus
- Herpes simpleks
Perlu diketahui, anak-anak berusia 5-15 tahun cenderung lebih sering terkena tonsilitis daripada orang dewasa.
Sebab, mereka menghabiskan lebih banyak waktu dengan anak lain seusia mereka di sekolah sehingga dapat dengan mudah terkena infeksi yang menyebabkan radang amandel.
Gejala tonsilitis
Biasanya, tonsilitis paling sering menyerang anak-anak antara usia sebelum sekolah hingga pertengahan remaja. Untuk anak kecil, mereka yang mengalami radang amandel akan lebih rewel dan menolak untuk makan.
Namun, untuk seseorang yang lebih dewasa, ada berbagai gejala umum dari tonsilitis, seperti berikut ini:
- Amandel merah dan bengkak
- Lapisan putih atau kuning dan adanya bercak pada amandel
- Sakit tenggorokan
- Sulit saat menelan
- Demam
- Pembesaran kelenjar getah bening di leher
- Suara serak, teredam, atau serak
- Bau mulut
- Sakit perut
- Sakit leher atau leher kaku
- Sakit kepala
Tonsilitis dapat dibagi menjadi beberapa jenis tergantung dari lamanya perjalanan penyakit. Berikut penjelasannya:
- Tonsilitis akut. Merupakan tonsilitis yang berlangsung antara 3-4 hari, namun dapat berlangsung hingga 2 minggu. Gejala tonsilitis akut biasanya dapat membaik dengan pengobatan rumahan.
- Tonsilitis kronis. Merupakan gejala infeksi pada tonsil yang berlangsung lebih lama dari tonsilitis akut. Tonsilitis kronis dapat menimbulkan batu tonsil, dimana sel-sel mati, air liur, dan sisa makanan akan menumpuk dan membentuk batu di dalam jaringan tonsil.
- Tonsilitis berulang. Merupakan tonsilitis yang terjadi beberapa kali dalam setahun.
Diagnosis tonsilitis
Untuk mendiagnosis tonsilitis, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dengan menilai kondisi tonsil apakah terdapat bengkak dan kemerahan ataupun nanah. Selain itu dokter juga akan memeriksa:
- Ada tidaknya tanda-tanda demam.
- Apakah terdapat infeksi pada hidung dan telinga
- Ada tidaknya pembengkakan dan nyeri pada sisi leher
Apabila diperlukan, dokter juga akan menyarankan pemeriksaan tambahan lain seperti:
- Usap tenggorokan, dengan mengambil sampel liur dari tenggorokan. Proses ini akan terasa tidak nyaman. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui jenis organisme penyebab infeksi
- Pemeriksaan darah lengkap, untuk menilai jumlah sel darah dan menentukan jenis pengobatan yang akan diberikan.
Pengobatan tonsilitis
Radang amandel disebabkan oleh adanya infeksi bakteri dan virus. Untuk mengobatinya pun bisa kamu lakukan melalui gaya hidup yang lebih teratur dan sehat. Selagi beristirahat di rumah, kamu bisa melakukan hal-hal di bawah ini untuk membantu pengobatan tonsilitis.
- Tidur dengan waktu yang disarankan, seperti 8 jam untuk orang dewasa
- Banyak minum air putih supaya tenggorokannya tetap lembab dan mencegah dehidrasi
- Konsumsi makanan dan minuman yang menenangkan, seperti yang mengandung kuah kaldu, teh bebas kafein, atau air hangat dengan madu
- Berkumur air asin dengan 1/2 sendok teh garam dan air hangat
- Gunakan alat pelembab udara dingin untuk menghilangkan udara kering agar meminimalisir adanya sakit tenggorokan
- Konsumsi permen bebas gula dengan fungsi melegakan tenggorokan
- Jauhkan diri dari asap rokok dan produk pembersih yang dapat mengiritasi tenggorokan
- Mengonsumsi obat pereda nyeri dan demam sesuai anjuran
Tonsil merupakan bagian penting dari sistem imunitas tubuh. Jadi dokter akan berusaha untuk mempertahankannya.
Namun, jika infeksi tonsil terjadi terus-menerus dan tidak membaik atau semakin menyulitkan kamu dalam makan dan bernapas, maka dokter mungkin akan menyarankan operasi pengangkatan tonsil.
Prosedur ini disebut juga dengan tonsilektomi. Tonsilektomi biasanya dianjurkan apabila terjadi infeksi tonsil berulang pada anak-anak, misalnya:
- Sebanyak 7 kali dalam 1 tahun, atau
- 4-5 kali dalam 2 tahun terakhir, atau
- Lebih dari 3 kali dalam 1 tahun pada 3 tahun terakhir
Itu dia beberapa penjelasan mengenai tonsillitis yang perlu kamu ketahui, mulai dari penyebab, gejala, diagnosis, hingga cara pengobatannya.
Tentu, cara terbaik adalah mencegah penyakit tersebut datang dengan selalu menerapkan pola hidup sehat. Selain itu, biasakan untuk selalu konsumsi air putih untuk mencegah dehidrasi, ya.