retinoblastoma

retinoblastoma

Retinoblastoma merupakan kanker langka pada mata yang berasal dari lapisan mata yang peka terhadap cahaya, yakni retina.

Biasanya hal ini dapat ditemukan ketika orangtua menyadari adanya kejanggalan saat mengambil foto dengan cahaya dan salah satu atau kedua mata anak tampak berwarna putih atau merah muda tidak merah seperti biasanya.

Lalu, apakah kondisi ini berbahaya? Apa saja gejala lain yang perlu diwaspadai? 

Untuk mengetahuinya, yuk simak penjelasannya di bawah ini!

Lantas, retinoblastoma adalah?

Nah, secara mudah, pengertian retinoblastoma adalah kanker mata yang berasal dari retina, lapisan sel saraf yang melapisi bagian belakang mata. 

Kondisi ini bisa terjadi ketika sel-sel saraf di retina berubah dan tumbuh dalam ukuran dan jumlah lebih besar, kemudian akhirnya membentuk tumor. 

Sel ini akan menyebar di dalam dan di sekitar bola mata dan bahkan bisa menyebar ke bagian lain pada tubuh termasuk otak dan tulang belakang.

Kanker ini paling sering dialami oleh bayi hingga anak di bawah usia 5 tahun. Namun, pada kasus yang jarang juga bisa terjadi pada orang dewasa. 

Retinoblastoma dapat memengaruhi salah satu atau kedua mata penderitanya.

Gejala retinoblastoma

Untuk menerapkan kewaspadaan sejak dini, ada berbagai gejala retinoblastoma yang perlu kamu ketahui. 

Dengan mengetahuinya, kamu bisa melihat perkembangan mata sang anak dan melakukan pemeriksaan lebih lanjut ke dokter.

Melansir dari beberapa laman kesehatan, berikut ini gejala retinoblastoma yang perlu kamu ketahui. 

  • Refleks mata putih (cat’s eye reflex). Berbeda dengan kondisi pada umumnya dimana celah pupil pada mata akan tampak merah saat disinari cahaya lampu, kamu justru akan menemukan refleks pupil yang putih. Gejala ini ditemukan pada 60% kasus retinoblastoma. Meski demikian hal ini tetap perlu diperiksa langsung oleh dokter spesialis mata, ya.
  • Mata juling (strabismus) atau mata malas (ambliopia), sehingga salah satu mata tampak tidak seimbang atau sejajar (mengarah ke telinga atau hidung)
  • Mata merah dan radang tanpa disertai rasa nyeri
  • Penurunan penglihatan
  • Mata menonjol
  • Nystagmus atau gerak mata yang menghentak dari sisi satu ke sisi lainnya
  • Perbedaan ukuran pupil mata kanan dan kiri
  • Heterokromia atau perbedaan warna kedua mata pada individu 
  • Uveitis atau peradangan pada lapisan tengah mata 

Namun, selain beberapa gejala di atas, beberapa anak dengan kondisi retinoblastoma juga dapat menunjukkan tanda-tanda tidak biasa lainnya, seperti pendarahan pada bilik depan mata

Bila hal tersebut terjadi, tidak menutup kemungkinan bahwa anak akan kehilangan penglihatan.

Jadi, sekecil apa pun gejalanya pada mata anak, sebaiknya kamu segera menghubungi dokter atau pergi ke rumah sakit terdekat untuk melakukan pengecekan lebih lanjut.

Penyebab retinoblastoma

Lantas, apa yang menjadi penyebab retinoblastoma? Mengutip dari Mayo Clinic, retinoblastoma terjadi ketika sel-sel saraf di retina mengalami mutasi genetik. 

Mutasi ini menyebabkan sel-sel terus tumbuh dan berkembang biak ketika sel-sel sehat akan mati. 

Pada akhirnya, massa sel yang terakumulasi ini membentuk tumor. Kemudian, sel retinoblastoma akan menyerang lebih jauh ke dalam mata dan struktur di dekatnya. 

Untuk sebagian besar kasus retinoblastoma, sebenarnya masih belum jelas apa yang menyebabkan mutasi genetik hingga mengarah ke kanker. 

Namun, kemungkinan besarnya adalah anak-anak mewarisi mutasi genetik dari orang tua mereka.

Pengobatan retinoblastoma

Pengobatan retinoblastoma akan bergantung pada kondisi dan penyebaran tumornya.

Tujuan pengobatan penyakit ini adalah sebisa mungkin untuk menyelamatkan penglihatan individu jika masih memungkinkan.

Menurut American Academy of Ophthalmology, ini dia beberapa rekomendasi pengobatan retinoblastoma yang mungkin akan dianjurkan oleh dokter.

1. Kemoterapi

Kemoterapi adalah pengobatan dengan cara mengonsumsi obat-obatan. Saat melakukan kemoterapi, bahan kimia dari obat akan masuk ke tubuh untuk membunuh sel kanker.

Proses kemoterapi sendiri dapat membantu mengecilkan tumor dan mengobati kanker yang telah menyebar di luar bola mata atau ke area tubuh lainnya.

2. Terapi radiasi

Sesuai namanya, terapi radiasi merupakan proses penyembuhan menggunakan sinar energi untuk membunuh sel kanker. 

Dalam beberapa kasus, prosesnya dimulai dari piringan kecil berbahan radioaktif yang ditempatkan di dalam atau di dekat tumor. 

Lalu, piringannya akan didiamkan selama beberapa saat untuk membunuh sel tumor.

Namun, dalam kasus lain, radiasi ini bisa langsung diterapkan pada tumor dari luar tubuh dengan menggunakan sebuah mesin yang memancarkan energi langsung pada tumor.

3. Terapi laser

Kalau untuk pengobatan retinoblastoma melalui terapi laser, lasernya ini akan digunakan untuk menghancurkan pembuluh darah yang menyuplai tumor sehingga sel kanker akan mati.

4. Krioterapi

Krioterapi dikenal sebagai proses pengobatan bersifat dingin. Bukan tanpa alasan, proses ini menggunakan zat yang sangat dingin, seperti nitrogen cair untuk membekukan sel kanker. 

Sel kanker yang membeku kemudian akan rusak dan dikeluarkan. Proses pembekuan dan pencairan ini akan dilakukan berulang kali hingga sel kanker mati.

5. Operasi pengangkatan bola mata (enukleasi)

Kalau tumor telah tumbuh terlalu banyak, pembedahan mungkin akan diperlukan untuk mengangkat bola mata supaya menjaga agar kanker tidak menyebar ke area lain di tubuh. 

Kemudian, setelah beberapa minggu proses operasi, akan ada pemasangan mata buatan yang dibuat khusus agar sesuai dengan bentuk bola mata asli.

Namun, mata buatan ini tidak bisa digunakan untuk melihat. Hanya bisa bergerak sebagaimana mestinya mata asli.

Nah, itulah beberapa hal yang perlu kamu tahu tentang retinoblastoma, mulai dari pengertian, gejala, penyebab, hingga cara pengobatannya. 

Perlu dicatat bahwa tanda pertama retinoblastoma yang dapat dideteksi adalah adanya pupil memutih di tengah mata saat terkena lampu kilat. 

Jika kamu sudah melihat tanda-tanda tersebut, alangkah bijaknya untuk segera menghubungi dokter.

Share artikel ini
Reference