Motherhood, pregnancy, happiness, joy, happy beautiful young pregnant woman dreamily looking out the home window, copy space

Rahim terbalik atau rahim retrovert adalah rahim yang melengkung ke belakang (ke arah usus). Nama lain untuk rahim retrovert adalah rahim berujung, rahim retrofleksi, retroversi uterus, rahim ke belakang dan perpindahan retro uterus.

Sebenarnya sekitar seperempat wanita memiliki rahim terbalik. Rahim terbalik merupakan variasi standar anatomi panggul yang dimiliki banyak wanita saat lahir atau diperoleh saat mereka dewasa. Genetik mungkin menjadi penyebabnya.

Penyebab rahim terbalik

Selain gen, dalam kasus lain, kondisi ini mungkin memiliki penyebab mendasar yang sering dikaitkan dengan jaringan parut panggul seperti:

  • Endometriosis. Jaringan parut atau perlengketan endometrium dapat menyebabkan rahim menempel pada posisi terbelakang, hampir seperti menempel pada tempatnya.
  • Fibroid. Fibroid rahim dapat menyebabkan rahim cacat atau miring ke belakang.
  • Penyakit radang panggul (PID). Jika tidak diobati, PID dapat menyebabkan jaringan parut yang mungkin memiliki efek yang mirip dengan endometriosis.
  • Riwayat operasi panggul. Operasi panggul juga dapat menyebabkan jaringan parut.
  • Riwayat kehamilan sebelumnya. Dalam beberapa kasus, ligamen yang menahan rahim di tempatnya menjadi terlalu meregang selama kehamilan dan tetap seperti itu. Hal ini memungkinkan rahim mengarah ke belakang.

Apakah rahim terbalik berbahaya untuk kehamilan?

Dalam kebanyakan kasus, rahim terbalik tidak mengganggu kehamilan. Setelah trimester pertama, rahim yang membesar terangkat keluar dari panggul dan, selama sisa kehamilan, rahim akan mengambil posisi tipikal ke depan.

Dalam persentase kecil kasus, rahim yang tumbuh ‘tersangkut’ pada tulang panggul, gejala biasanya terjadi di suatu tempat antara minggu 12 dan 14, yang dapat mencakup rasa sakit dan kesulitan buang air kecil.

Ciri-ciri rahim terbalik

Ciri-ciri yang muncul mungkin tidak akan terasa. Kamu mungkin juga pernah merasakan ciri-ciri rahim terbalik berikut, namun mnganggapnya sebagai gejala masalah kesehatan yang lain. Bila kamu ragu, ada baiknya memeriksakan diri ke dokter.

1. Infeksi dan inkontinensia urine

Kondisi ini bisa terjadi karena penekanan saluran kemih sebagai cara tubuh untuk melawan virus, sehingga kantung kemihmu tidak bisa mengontrol keluarnya urine. Maka dari itu, urine bisa keluar tanpa tekontrol.

2. Nyeri saat menstruasi (dismenore)

Penanda kondisi ini adalah saat kamu mengalami kram pada area prut bagian bawah yang muncul sebelum hingga saat menstruasi. Kemungkinan kamu mengalami dismenore sekunder, yaitu nyeri yang penyebabnya terjadi karena masalah pada organ reproduksi wanita. Rasa sakit mungkin bertambah buruk saat menstruasi dan tetap berlanjut walaupun darah menstruasi telah berhenti keluar.

3. Sakit saat berhubungan seksual

Ada beberapa alasan untuk ini. Rahim terbalik dapat mengakibatkan posisi leher rahim pun menjadi berubah. Dampaknya, bila penis membentur leher rahim, akan timbul rasa sakit.

Ligamen atau jaringan ikat yang menjadi penghubung tulang juga kemungkinan berubah arah dari rahim sehingga menjadi penyebab sakit saat berhubungan seksual. Posisi woman on top kemungkinan bisa mengakibatkan rasa sakit yang paling maksimal dan tidak menutup kemungkinan bisa merobek ligamen di sekitar rahim.

4. Sakit punggung

Meningkatnya sakit punggung bawah juga mungkin bisa menjadi salah satu ciri-ciri posisi rahim terbalik. Hal ini karena posisi rahim semakin menekan tulang belakang ibu. Akan tetapi, masih dibutuhkan pemeriksaan lebih lanjut mengenai tanda atau ciri-ciri ini.

Cara mengembalikan rahim terbalik

Jika rahim terbalik menyebabkan masalah, pilihan pengobatan dapat mencakup:

  • Perawatan seperti terapi hormon untuk endometriosis.
  • Olahraga. Jika pergerakan rahim tidak terhalang oleh endometriosis atau fibroid, dan jika dokter dapat memposisikan ulang rahim secara manual selama pemeriksaan panggul, olahraga dapat membantu. Namun dalam banyak kasus, rahim akan miring ke belakang lagi.
  • Pessary. Prosedur dengan perangkat silikon atau plastik kecil dapat ditempatkan baik sementara atau permanen untuk membantu menopang rahim menjadi condong ke depan. Namun, pessaries dikaitkan dengan peningkatan risiko infeksi dan peradangan. Kelemahan lain adalah hubungan seksual akan menjadi tidak nyaman bagi kamu dan pasangan.
  • Pembedahan. Prosedur yang menggunakan teknik operasi laparoskopi (‘lubang kunci’), rahim dapat diposisikan ulang sehingga berada di atas kandung kemih. Operasi ini relatif mudah dan biasanya berhasil. Dalam beberapa kasus, operasi pengangkatan rahim (histerektomi) dapat dipertimbangkan.
Share artikel ini
Reference