rekomendasi pembalut ramah lingkungan yoona pembalut organik pembalut celana

Kini semakin banyak wanita yang aware untuk mencari opsi yang eco-friendly untuk kebutuhan sehari-hari, termasuk pembalut. Namun, bagi kamu yang baru mulai beralih ke produk eco-friendly, tentu penasaran apa saja rekomendasi pembalut ramah lingkungan?

Kebanyakan pembalut yang ada di pasaran masih menggunakan bahan kimia dan belum eco-friendly. Selain mudah terurai dan tidak menyumbang sampah yang banyak pembalut ramah lingkungan biasanya aman dan sehat untuk area kewanitaan.

Pembalut ramah lingkungan juga menggunakan bahan berkualitas tinggi sehingga tidak menyebabkan iritasi di kulit. Untuk yang memiliki kulit sensitif, penggunaan pembalut dengan bahan organik bisa menjadi pilihan yang patut kamu coba.

Rekomendasi pembalut ramah lingkungan

Jika kamu sedang mencari pilihan pembalut yang eco-friendly, berikut beberapa rekomendasi yang bisa kamu coba. Apa sajakah itu?

1. Yoona 

yoona pembalut ramah lingkungan produk organik

Rekomendasi pembalut ramah lingkungan yang pertama adalah Yoona. Yoona menggunakan bahan alami yang terbuat dari 100% kapas organik sehingga lebih ramah lingkungan dan aman untuk kamu yang memiliki kulit sensitif. 

Lapisan daya serap yang super mencegah bocor dan mengunci cairan sehingga permukaan tetap kering dan nyaman. Selain itu, Yoona juga dilengkapi dengan anion strip with nano silver yang bisa menghilangkan bakteri dan jamur penyebab iritasi dan bau.

2. Natracare

Selain Yoona, rekomendasi pembalut lainnya, yaitu Natracare. Jenis pembalut yang satu ini juga terbuat dari bahan alami sehingga lebih eco-friendly dan nyaman digunakan bagi para pemilik kulit sensitif.

3. Pembalut kain

Pembalut kain biasanya memiliki bahan katun di lapisan luarnya. Sementara itu, lapisan dalam yang digunakan untuk menyerap darah haid terbuat dari bahan sintetis.

Meski dinilai eco-friendly karena dapat digunakan kembali tanpa menyumbang limbah sampah berlebih, pembalut kain sering kali dinilai tidak praktis apalagi saat bepergian. Noda pada pembalut kain juga sangat susah bersih sehingga harus ekstra sabar saat mencuci.

Tak hanya itu, jika kamu salah memposisikan pembalut kain, kamu akan merasa kurang nyaman atau lebih berisiko bocor sehingga banyak wanita yang masih mempertimbangkan penggunakan pembalut sekali pakai yang eco-friendly daripada menggunakan pembalut kain. 

Itulah ketiga rekomendasi pembalut pembalut ramah lingkungan yang bisa menjadi pilihan. Yuk, beralih sekarang untuk bumi dan lingkungan yang lebih sehat ke depannya.


Penulis: Anggraini Nurul

Share artikel ini
Reference