Apa Itu spina Bifida? Ini Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya!
Spina bifida merupakan kelainan yang terjadi pada janin yang cukup berbahaya yang perlu mendapatkan perhatian khusus.
Kelainan tersebut bisa terjadi sejak bayi masih dalam kandungan dan bisa memicu risiko gangguan saraf, kelumpuhan, sampai masalah kandung kemih.
Simak informasi lengkapnya mengenai apa itu spina bifida, mulai dari gejala, penyebab, hingga pengobatan yang akan dijalani penderitanya di sini!
Apa itu spina bifida?
Spina bifida adalah kelainan bawaan yang terjadi ketika tulang belakang dan sumsum tulang belakang tidak terbentuk dengan benar.
Ini merupakan jenis kelainan tabung saraf, yaitu struktur pada embrio yang berkembang pertama kali janin terbentuk. Jika berkembang dengan baik, struktur ini akan menjadi otak, sumsum tulang belakang, dan jaringan yang akan melindunginya.
Umumnya, tabung saraf terbentuk pada awal kehamilan dan berakhir pada hari ke-28 setelah pembuahan.
Pada bayi dengan penyakit ini, sebagian dari tabung saraf tidak menutup atau berkembang dengan baik. Akibatnya, ini bisa memicu masalah pada sumsum tulang belakang.
Penyakit ini juga bisa bersifat ringan hingga berat, tergantung pada jenis kelainan, ukuran, lokasi, dan komplikasi yang terjadi.
Bila diperlukan, pengobatan awal akan melibatkan operasi saat bayi lahir. Sayangnya, pengobatan tidak selalu dapat mengatasi penyakit ini sepenuhnya.
Jenis-jenis spina bifida
Spina bifida adalah kelainan tulang belakang yang terbagi menjadi tiga jenis, yaitu spina bifida occulta, myelomeningocele, dan meningocele. Berikut penjelasan singkatnya.
1. Spina bifida occulta
Occulta berarti tersembunyi. Ini adalah tipe yang paling ringan dan paling umum. Penyakit jenis ini mengakibatkan terjadinya celah kecil pada satu atau beberapa tulang belakang (vertebrae).
Banyak gejala dari jenis ini bahkan tidak disadari, kecuali jika kondisi tersebut ditemukan selama pemeriksaan USG yang lebih detail.
2. Myelomeningocele
Myelomeningocele adalah tipe yang paling parah dan juga dikenal sebagai spina bifida terbuka. Pada jenis ini, saluran tulang belakang terbuka di sepanjang beberapa vertebra di bagian bawah atau tengah punggung.
Selaput dan saraf tulang belakang menekan melalui celah ini saat lahir, membentuk kantung di punggung bayi, biasanya mengekspos jaringan dan saraf.
Hal ini membuat bayi rentan terhadap infeksi yang mengancam nyawa dan dapat menyebabkan kelumpuhan serta masalah pada kandung kemih dan usus.
3. Meningocele
Tipe meningocele ini cukup jarang terjadi, biasa gejala jenis ini ditandai dengan terbentuknya kantung cairan tulang belakang yang menonjol melalui celah di tulang belakang.
Tidak ada saraf yang terkena dalam tipe ini dan sumsum tulang belakang tidak berada dalam kantung cairan.
Bayi dengan meningocele mungkin memiliki beberapa masalah kecil dalam fungsi tubuh, termasuk yang memengaruhi kandung kemih dan usus.
Gejala spina bifida
Gejala spina bifida dapat bervariasi, tergantung pada jenis dan tingkat keparahan kondisi. Beberapa gejala yang umum terjadi, meliputi:
- Sakit kepala
- Kelelahan
- Sulit fokus
- Masalah pada kandung kemih dan buang air besar
Sementara itu, gejala yang lebih para bisa menyebabkan kelumpuhan dan masalah neurologis yang serius.
Penyebab spina bifida
Sayangnya, belum ada penelitian yang benar-benar membuktikan apa penyebab spina bifida.
Namun, ada kemungkinan kelainan ini disebabkan oleh kombinasi faktor risiko genetik, nutrisi, dan lingkungan. Contohnya, riwayat keluarga dengan cacat tabung saraf dan kekurangan asam folat (vitamin B9).
Faktor risiko
Spina bifida adalah kelainan yang lebih sering terjadi apda orang berkulit putih dan hispanik, dan pada wanita.
Walaupun belum diketahui pasti apa penyebab kelainan tabung saraf ini, ada beberapa faktor risiko yang telah terdeteksi, antara lain:
- Kekurangan folat
- Riwayat keluarga cacat tabung
- Konsumsi obat tertentu
- Diabetes
- Obesitas
- Kenaikan suhu tubuh pada awal kehamilan
Pengobatan yang perlu dilakukan
Spina bifida adalah kelainan yang melibatkkan kerusakan saraf sehingga jenis penyakit ini yang lebih serius tidak bisa disembuhkan.
Itu sebabnya, anak-anak dengan kelainan ini perlu belajar keterampilan mobilitas dan perlu dilatih untuk mengelola fungsi usus dan kandung kemih.
Mereka juga memerlukan beberapa operasi ketika dewasa dan membutuhkan alat bantu. Misalnya, kruk, penyangga, dan kursi roda sepanjang hidupnya.
Ada kalanya operasi, fisioterapi, dan obat-obatan dianjurkan dokter untuk mengobat beberapa efek spina bifida. Namun, perawatan ini mungkin akan dibutuhkan sepanjang hidup untuk mencegah dan mengurangi risiko komplikasi penyakit lain.
Untuk mencegah penyakit ini terjadi pada janin yang dikandung, calon orang tua perlu untuk mengenali penyakit ini secara menyeluruh dan melakukan langkah-langkah pencegahan yang tepat. sebelum kehamilan. Semoga artikel ini bermanfaat~
Penulis: Nabila Azmi