macam-macam penyakit menular seksual

macam-macam penyakit menular seksual

Sesuai namanya, penyakit menular seksual adalah penyakit atau infeksi yang dapat menular dari aktivitas seksual.

Hingga saat ini, ada banyak sekali macam-macam penyakit menular seksual yang persentase penderitanya selalu meningkat setiap tahun.

Nah, apakah kamu tahu apa saja yang termasuk penyakit menular seksual? Di artikel kali ini, kita akan membahas mulai dari pengertian, tanda, hingga macam-macam penyakit menular seksual.

Yuk, simak bersama!

Pengertian penyakit menular seksual

Jadi, sebenarnya apa pengertian penyakit menular seksual? Mengutip dari Mayo Clinic, penyakit ini diperoleh dari kontak seksual berupa bakteri atau virus yang ada di dalam air mani, darah, vagina, atau cairan tubuh lainnya.

Uniknya, penyakit menular seksual tidak selalu mengeluarkan gejala, lho. Bahkan, ada penderitanya yang tidak memiliki gejala sama sekali.

Nah, beberapa faktor utama yang bisa meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit menular seksual adalah:

  • Berhubungan seksual tanpa menggunakan pelindung
  • Berhubungan seksual dengan pasangan yang berbeda-beda
  • Riwayat keluarga
  • Menjadi korban paksaan untuk berhubungan seksual
  • Penyalahgunaan alkohol
  • Pemakaian jarum suntik secara bergantian dan tidak steril

Tanda-tanda penyakit menular seksual

Sekarang, kamu sudah paham mengenai pengertian penyakit menular seksual hingga faktor utama penyebabnya. Namun, bagaimana tanda-tanda seseorang mengidap penyakit tersebut?

Meskipun gejalanya tidak selalu kelihatan, tetapi ada beberapa tanda-tanda penyakit menular seksual yang perlu kamu ketahui, seperti yang ada di bawah ini.

  • Adanya luka atau benjolan di area kelamin
  • Rasa sakit atau terbakar saat buang air kecil
  • Keputihan dengan warna dan bau yang tidak normal
  • Pendarahan di area vagina yang tidak biasa
  • Sakit saat berhubungan seksual
  • Pembengkakan kelenjar getah bening di area selangkangan dan sekitarnya
  • Sakit perut bagian bawah
  • Demam
  • Ruam di area tangan, kaki, atau badan lainnya
  • Keluarnya cairan yang tidak biasa dari penis, vagina, atau anus
  • Alat kelamin atau anus terasa gatal

Tanda dan gejala tersebut dapat muncul beberapa hari setelah terinfeksi. Namun, pada beberapa kasus, gejala tersebut dapat muncul beberapa tahun setelahnya tergantung pada jenis organisme penyebab.

Macam-macam penyakit menular seksual

Jika kamu merasakan tanda-tanda di atas, alangkah baiknya untuk segera memeriksakan diri ke dokter, ya.

Tujuannya, agar dokter dapat memastikan jenis penyakit tertentu yang diderita memberikan terapi yang sesuai.

Sebab, ada berbagai macam penyakit menular seksual yang bisa jadi diderita oleh setiap individu. Nah, berikut ini macam-macam penyakit menular seksual yang cukup umum ditemukan:

1. HIV/AIDS

Siapa yang tak kenal dengan HIV/AIDS? Penyakit yang satu ini memiliki kepanjangan yakni Human Immunodeficiency Virus yang menyebabkan AIDS.

Penyakit ini ditularkan melalui cairan di tubuh seperti, air mani, cairan vagina, ASI, hingga darah.

Mengutip dari CDC, hingga saat ini belum ada pengobatan yang menyembuhkan HIV.

Penggunaan obat kombinasi antiretroviral (cART) dan terapi antiretroviral (HAART) hanya dapat mengendalikan HIV di dalam tubuh.

2. Hepatitis

Hepatitis termasuk ke salah satu dari macam-macam penyakit menular seksual lainnya berupa peradangan hingga kerusakan organ hati.

Nah, hepatitis ini terbagi ke beberapa macam. Namun, jenis hepatitis yang sering menular melalui kontak seksual adalah hepatitis B.

Jika penyakit ini berkembang di dalam tubuh, maka tubuh bisa mengalami gagal hati atau kanker.

3. Klamidia

Nah, klamidia adalah penyakit yang menginfeksi leher rahim atau uretra (liang kemih) pada penis.

Jika kamu aktif berhubungan seksual di usia muda, sebaiknya melakukan pengecekan agar bisa mengetahui apakah kamu menderitanya atau tidak.

Namun untungnya, penyakit yang satu ini masih bisa disembuhkan.

4. Gonorrhea

Gonorrhea merupakan salah satu dari macam-macam penyakit menular seksual dari bakteri yang menginfeksi bagian dubur, uretra, serta serviks atau leher rahim.

Penderitanya biasanya akan merasakan sensasi terbakar saat buang air kecil.

5. Sifilis

Sifilis adalah macam-macam penyakit menular seksual yang terbilang cukup umum. Penyakit yang satu ini disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum hingga menimbulkan luka di area organ intim. 

Awalnya, luka sifilis berukuran kecil. Namun, lama-kelamaan luka ini bisa menjadi sangat sulit untuk disembuhkan.

6. Trikomoniasis

Tampak seperti infeksi jamur, trikomoniasis adalah pertumbuhan bakteri yang berlebihan di dalam vagina dengan gejala seperti, sakit saat berhubungan seksual, gatal di bagian vagina, adanya bau tak sedap, hingga keluarnya cairan keputihan yang tidak biasa.

7. Herpes

Herpes termasuk ke macam-macam penyakit menular seksual yang tidak bisa disembuhkan. Cara penularannya ini biasanya dari antar kelamin. 

Maka dari itu, menggunakan pelindung saat berhubungan badan bisa menjadi salah satu cara untuk meminimalisir seseorang menderita herpes.

8. Human Papillomavirus (HPV)

Human papillomavirus (HPV) termasuk salah satu penyakit menular seksual yang umum ditemukan. HPV kadang disebut juga dengan “virus kanker serviks”, namun hanya jenis HPV tertentu yang dapat menyebabkan kanker. 

Selain itu, varian lain dari virus ini diketahui dapat menyebabkan kutil kelamin atau bahkan tidak menimbulkan gejala sama sekali.

HPV tidak dapat disembuhkan, namun gejala yang ditimbulkannya dapat diatasi. Oleh sebab itu, anak-anak yang berusia 11-12 tahun perlu dianjurkan untuk  mendapatkan vaksin HPV agar terlindung dari risiko infeksi virus ini. 

9. Chancroid 

Chancroid adalah penyakit yang disebabkan oleh adanya bakteri Haemophilus ducreyi. Keberadaan bakteri tersebut bisa menyebabkan timbulnya luka terbuka pada alat kelamin. Seseorang yang mengidap chancroid kebanyakan memiliki kemungkinan terkena HIV lebih besar. 

Nah, itulah beberapa penjelasan tentang pengertian, tanda-tanda, hingga macam-macam penyakit menular seksual yang perlu kamu ketahui.

Tak perlu khawatir, jika mengalaminya, kamu hanya perlu mengkonsultasikan hal tersebut kepada dokter agar bisa ditangani lebih lanjut.

Share artikel ini
Reference