licodexon obat untuk apa

licodexon obat untuk apa

Obat licodexon adalah salah satu jenis obat yang mengandung dexamethasone, yang merupakan glukokortikoid sintetis. 

Glukokortikoid adalah hormon yang diproduksi oleh kelenjar adrenal dan memiliki efek anti-inflamasi dan imunosupresif. 

Singkatnya, obat ini dapat kamu jadikan pilihan untuk mengatasi beberapa jenis alergi atau peradangan yang terjadi pada tubuh.

Lalu, jenis alergi apa saja yang dapat diatasi dengan obat satu ini?

Agar dapat menjawab kebingungan kamu, simak penjelasan selengkapnya di artikel berikut ini.

Lantas, licodexon obat untuk apa?

Jadi, licodexon mengandung dexamethasone yang merupakan kortikosteroid untuk mencegah pelepasan zat dalam tubuh yang menyebabkan peradangan. 

Dengan mengonsumsinya, kamu dapat mengobati berbagai kondisi peradangan, seperti gangguan alergi dan kondisi ruam kulit.

Nah, obatnya tersedia dalam bentuk yang dapat diminum, sebagai krim, obat tetes mata, dan melalui suntikan. 

Selain itu, kandungan dexamethasone-nya juga bekerja dengan menekan sistem kekebalan tubuh dan mengurangi peradangan. 

Karena mengurangi edema atau pembengkakan jaringan tubuh, obat ini sering digunakan untuk mengurangi akumulasi cairan yang berhubungan dengan trauma, pembengkakan pasca operasi, hingga kanker.

Dosis obat licodexon

Dosis obat licodexon berbeda-beda, tergantung usia, jenis penyakit, dan jenis obat yang dikonsumsi. Sebagai gambaran, ini dia daftar dosis obat licodexon sesuai penyakitnya.

  • Dosis suntikan untuk mengatasi gejala shock

Dewasa: Dosis 1,67-5 mg dan diulang dalam 2-6 jam sampai kondisi stabil.

Anak: 167-333 mkg sehari.

  • Dosis obat tetes mata

Dewasa: Teteskan 1 tetes selama 4-6 kali dalam sehari. Bila kondisinya parah, teteskan 1 tetes setiap jam, lalu kurangi menjadi 1 tetes setiap 4 jam kalau peradangannya sudah mereda.

  • Obat tablet untuk mengatasi peradangan

Dewasa: Dosis awal 0,5-9 mg setiap hari dengan batas 1,5 mg setiap hari. 

Anak: Dosis awal 0,02-0,3 mkg dalam sehari dan terbagi menjadi 3-4 dosis. 

Peringatan dan kontraindikasi obat licodexon

Sebelum memutuskan untuk mengonsumsi obat licodexon, ada beberapa peringatan yang perlu kamu ketahui dan waspadai, seperti penjelasan di bawah ini.

  1. Hindari penggunaan obat yang mengandung dexamethasone jika kamu memiliki infeksi jamur di tubuh.
  2. Sebelum mengonsumsi obatnya, beri tahu dokter tentang riwayat medis dan semua jenis obat yang sudah digunakan untuk mengurangi risiko indikasi. 
  3. Dosis dapat berubah jika kamu mengalami penyakit serius, seperti demam, infeksi, atau jika menjalani operasi tertentu.
  4. Obat ini dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, sehingga kamu akan mudah terkena infeksi atau memperburuk infeksi yang sudah dimiliki. 
  5. Hubungi dokter untuk mencegah kamu terkena cacar air atau campak karena akibatnya cukup serius jika menggunakan obat steroid.
  6. Steroid tidak dapat bekerja dengan vaksin. 
  7. Konsumsi obat ini berdasarkan dosis yang sudah ditetapkan. Jika ingin berhenti, sebaiknya berkonsultasi dulu dengan dokter untuk mengurangi risiko efek sampingnya. 

Selain itu, obat licodexon juga memiliki beberapa efek samping yang harus diwaspadai, seperti nafsu makan meningkat, ruam kulit, memar, jerawat, sakit kepala, mual, muntah, hingga perubahan suasana hati.

Namun, terlepas dari peringatannya tersebut, kamu dapat mengonsumsi obat licodexon jika mengalami kondisi medis tertentu, seperti osteoporosis, glaukoma, diabetes, dan katarak. 

Akan tetapi, perlu dicatat bahwa semua bentuk dexamethasone dapat menimbulkan risiko besar pada bayi yang belum lahir, ibu menyusui, dan bayinya. 

Selain itu, obat ini juga dapat mengganggu kesuburan bagi pria dan wanita.

Intinya, kamu dapat mengonsumsi obat ini jika memiliki kondisi medis yang sesuai. Namun, pastikan kamu sudah berkonsultasi dengan dokter lebih lanjut mengenai riwayat medis yang sudah kamu lalui agar obatnya dapat berfungsi secara maksimal.

Share artikel ini
Reference