Lanadexon Obat Apa? Ini Manfaat, Dosis, dan Efek Sampingnya!

Lanadexon obat apa? Obat ini merupakan yang dapat membantu mengatasi gangguan peradangan, sebagai obat antiinflamasi hingga dapat meredakan gangguan pembekakakn otak.

Bagi kamu yang belum pernah mengetahui manfaat dan kegunaan obat ini, yuk ketahui Lanadexon obat apa dan bagaimana aturan dalam pemakaiannya.

Deskripsi obat lanadexon

Lanadexon adalah obat yang tidak hanya dimanfaatkan untuk mengatasi alergi.

Namun secara lebih lengkap, obat ini dapat mengatasi gangguan sekresi hormon, menginduksi produksi urin yang sifatnya berlebihan, mendiagnosis fungsi korteks adrenal dan beberapa manfaat lainnya untuk kesehatan.

Mungkin masih banyak yang belum mengetahui bahwa obat yang tergolong keras ini merupakan kategori dalam obat antihistamin kortikosteroid dimana obat ini mengandung zat aktif dexamethasone.

Meskipun dapat dikonsumsi oleh anak-anak dan orang dewasa, penggunaan dosis obat ini memerlukan resep dan rekomendasi yang tepat dari dokter.

Simak kandungan dan manfaat lengkap dalam Lanadexon ini yuk!

Manfaat obat lanadexon

Lanadexon mengandung zat aktif bernama dexamethasone dimana obat ini tergolong dalam obat keras yang memerlukan dosis khusus sesuai dengan keluhan yang diderita oleh pasien.

Peran hormon kortikosteroid dalam tubuh yaitu sebagai sistem fisiologis seperti respon terhadap kekebalan tubuh, respon stress, pengaturan dalam inflamasi, metabolisme protein, kadar elektrolit dalam darah sehingga metabolisme karbohidrat dan berbagai fungsi lainnya.

Artinya dalam Lanadexon ini dapat dimanfaatkan sebagai obat yang dapat mengatasi berbagai keluhan seperti:

• Infeksi kelenjar tiroid
• Gangguan sekesi pada hormon
• Penurunan produksi hormon pada kelenjar adrenal
• Kalsium darah tinggi
• Ganggjan sel darah
• Gangguan pernapasan
• Gangguan peradangan
• Gangguan usus dan lambung
• Membantu mengatasi Reaksi alergi
• Meredakan pembengkakan otak
• Mengatasi edema macula atau pembengkakkan macula yang berada di dekat pusat retina
• Mengatasi efek samping kemoterapi
• Mengatasi hiperplasia adrenal kongenital
• Mendiagnosis penyakit cushing

Manfaat dari Lanadexon bahkan dapat membantu mendiagnosis fungsi korteks adrenal, infeksi bakteri, gangguan saraf mata, pengelolaan kanker sel darah dan masih banyak lagi.

Namun di sisi lain, Lanadexon juga dapat memicu gula darah meningkat sehingga bagi penderita diabetes sehingga konsumsi obatnya sangat memerlukan rekomendasi dan persetujuan terlebih dahulu dari dokter.

Bagaimana dosis yang tepat dalam mengonsumsi Lanadexon?

Dosis dan penggunaan

Lanadexon tergolong dalam jenis obat keras sehingga aturan pakai dan dosisnya memerlukan persetujuan dari dokter.

Kondisi medis pasien menjadi salah satu faktor untuk dapat menentukan berapa dosis Lanadexon yang tepat untuk diberikan.

Secara umum, Lanadexon dapat diberikan dengan dosis sesuai dengan indikasi pada label kemasan. Bentuk tablet Lanadexon dapat diberikan dengan dosis:

• Dosis awal penggunaan yaitu 0,75-9 mg per hari
• Dosis penyakit ringan dapat diberikan di bawah 0,75 mg, dapat diminum 2-4 kali sehari.
• Dosis penyakit berat dapat diberikan lebih dari 9 mg, dapat diminum 2-4 kali sehari.

Terdapat beberapa aturan pakai dan prosedur dalam mengonsumsi Lanadexon yaitu:

• • Lanadexon hanya boleh dikonsumsi sesuai dengan dosis yang diberikan dokter dan mengikuti label kemasan.
  • Sebaiknya obat Lanadexon dikonsumsi setelah makan untuk mencegah lambung tetap nyaman
  • Konsumsi obat pada jam dan waktu yang sama setiap harinya.
  • Segera minum obat jika dosis terlupakan pada jam tertentu, namun jika Sudah dekat dengan waktu pemberian obat selanjutnya, dosis yang terlupakan dapat ditinggalkan atau tidak perlu di double.
  • Simpa Lanadexon dalam tempat yang kering, sejuk, suhu dibawah 25 derajat celcius dan jauhkan obat dari jangkauan anak-anak.
  • Obat tidak diberikan kepada pasien yang memiliki infeksi yang tidak diobati, pasien dengan hipersensitivitas dan penggunaan pada daerah mata untuk penyakit jamur dan virus mata.
  • Beritahu dokter jika sedang mengonsumsi obat tertentu seperti produk herbal, sedang dalam pengobatan pasca operasi atau penggunaan jenis obat lain.
  • Konsultasikan dengan dokter apabila ibu hamil, menyusui dan sedang dalam program hamil ingin menggunakan obat ini. Kandungan pada obat dapat terserap air susu ibu sehingga penggunaanya perlu persetujuan dari dokter.

Efek samping obat

Lanadexon juga sama seperti jenis obat lain yang dapat memicu efek samping pada penggunaanya. Efek sampingnya mungkin dapat berbeda antara satu orang dengan orang lain. Efek samping umum yang dapat terjadi antara lain:

• Meningkatnya nafsu makan
• Terjaid ganffuan pada saluran cenrna
• Terjadi pengeroposan tulang atau osteoporosis
• Terjadi kerusakan pada lapisan mukosa lambung
• Terjadi patah tulang yang dapat merusak ruas tulang belakang
• Sistem kekebalan tubuh dapat menurun

Efek samping Lanadexon yang masih ringan dapat diredakan sendiri di rumah, akan tetapi Lanadexon juga dapat menyebabkan overdosis bila dikonsumsi tidak sesuai dengan dosis yang dianjurkan.

Lanadexon dapat memicu reaksi hipersensitivitas dan reaksi anafilaksis dimana kondisi ini membutuhkan perawatan secara intensif. 

Apabila terdapat efek samping yang tidak kunjung mereda dan semakin parah, maka segera hentikan pemakaian obat dan lakukan perawatan yang dilakukan oleh tenaga medis di rumah sakit untuk mengetahui apa yang menjadi pemicu efek samping yang lebih buruk.

Interaksi dengan obat lainnya

Interaksi obat umumnya terjadi apabila kandungan dalam Lanadexon bertemu dengan zat aktif lain sehingga memicu efek samping atau interaksi pada obat. Beberapa interaksi yang dapat terjadi antara lain:

• • Lanadexon dapat mengurangi efek dari zat salisilat, vaksin, isoniazid, dan toxoid.
  • Penggunaan bersama dengan etanol atau aspirin dapat meningkatkan gangguan pada sistem pencernaan
  • Aktivitas dexamethasone dapat meningkat bila digunakan bersama dengan siklosporin
  • Terdapat risiko kadar kalium rendah apabila digunakan bersama obat diuretic loop atau amfoterisin.

Segera hubungi dokter atau petugas medis jika terdapat efek samping atau interkais Ketika menggunakan Lanadexon agar dapat diketahui penyebab dan diberikan penanganan yang tepat.

Penulis: Nur Azizah