5 Penyebab Utama Sering Wanita Mengalami Job Insecurity
Banyak wanita mengalami perasaan job insecurity. Perasaan tersebut berupa cemas, ragu, dan merasa terancam yang berpengaruh pada pekerjaannya. Biasanya hal tersebut bisa terjadi akibat faktor dalam dan luar diri. Berikut ini kami akan membahas lebih detail mengnai penjelasan dan penyebab dari job insecurity.
Apa itu job insecurity?
Job insecurity adalah perasaan tidak aman atau ketidakpastian mengenai keberlanjutan pekerjaan seseorang. Ini bisa terjadi karena berbagai alasan, seperti kondisi ekonomi yang tidak stabil, kebijakan perusahaan, persaingan kerja, atau perubahan dalam industri.
Job insecurity terbagi menjadi dua jenis utama:
- Insecurity objektif – Ketika ada risiko nyata kehilangan pekerjaan, misalnya karena PHK massal atau perusahaan mengalami kebangkrutan.
- Insecurity subjektif – Perasaan cemas atau takut kehilangan pekerjaan meskipun belum ada ancaman nyata.
Beberapa tanda job insecurity meliputi:
- Takut dipecat atau tidak diperpanjang kontraknya.
- Cemas berlebihan tentang performa kerja.
- Merasa tidak dihargai atau tidak aman dalam lingkungan kerja.
- Sulit merencanakan masa depan karena ketidakpastian pekerjaan.
Dampaknya bisa berpengaruh pada kesehatan mental, produktivitas, dan motivasi kerja. Untuk mengatasinya, seseorang bisa meningkatkan keterampilan, mencari peluang kerja lain, atau membangun jaringan profesional.
Penyebab job insecurity pada wanita
Berikut beberapa penyebab yang membuat beberapa wanita mengalami job insecurity di tempat kerja:
1. Jenjang karir
Wanita di tempat kerja biasanya kurang terwakili dalam posisi kepemimpinan, biasanya wanita hanya memegang 31% posisi manajemen senior di kantornya.
Kurangnya kemajuan jenjang karir dan peluang promosi jabatan bagi wanita pastinya dapat memiliki dampak yang signifikan pada stabilitas profesional mereka. Hal inilah yang bisa menjadi penyebab job insecurity pada wanita.
2. Cuti hamil dan melahirkan
Dalam banyak kasus, wanita harus terlibat dalam pengasuhan utama untuk anak mereka yang baru lahir sehingga mereka mungkin memerlukan periode cuti yang lebih lama untuk pulih pasca melahirkan dan merawat bayi mereka yang baru lahir. Namun, banyak pengusaha tidak menawarkan cuti hamil berbayar, atau durasi cuti mungkin terlalu singkat demi memenuhi kebutuhan ibu baru.
Selain itu, wanita menghadapi stigma atau diskriminasi karena mengambil cuti kerja untuk keluarga atau cuti hamil dan mungkin mengalami konsekuensi karir yang negatif sebagai hasilnya. Dalam beberapa kasus, wanita dipaksa untuk memilih antara karier dan tanggung jawab keluarga mereka, maka biasanya wanita dihadapkan dengan dilema besar ketika menghadapi hal ini. Inilah yang juga menjadi salah satu penyebab job insecurity pada wanita.
3. Kurangnya fasilitas pengembangan diri
Kurangnya lingkungan kerja dan budaya yang mendukung berdampak bisa menjadi dampak negatif dan terhadinya job insecurity pada wanita. Pelatihan dan training yang menunjang profesionalitas sehingga setiap wanita memiliki peluang untuk memperoleh kemajuan dan dipromosikan di kantor sehingga hal ini sangat penting dan bisa menjadi salah satu kesetaraan gender di tempat kerja.
4. Lingkungan kerja yang toxic
Salah satu penyebab wanita mengalami perasaan insecure ini adalah karena lingkungan kerja atau atasan yang tidak mendukungnya untuk berkembang. Tak ganya hanya itu, sifat-sifat tertentu dari rekan lingungan kerja yang terkadang membuat beberapa wanita berpikiran untuk menyudahi karir mereka saja di kantor.
Beratnya beban wanita apalagi setelah memiliki anak membuat mereka tidak berpikir panjang apalagi saat melihat lingkungan kerja yang kurang nyaman.
5. Gangguan saat period
Berbeda dengan pria, wanita setiap bulannya kedatangan tamu bulanan yaitu menstruasi. Dibanding dengan pria, beberapa wanita bahkan mengalami sakit yang luar biasa ketika mereka sedang menstruasi.
Menurut sebuah survei, satu dari lima anak perempuan di Amerika Serikat terpaksa bolos sekolah atau kerja karena menstruasi mereka. Selain itu, sebuah survei yang dilakukan oleh New York Post menemukan bahwa 58% wanita merasa tidak nyaman membahas menstruasi mereka.
Kadang sakit menstruasi kurang bisa dipahami oleh pria, dan sering kali beberapa orang menganggapnya remeh dan lemah.
Demikian beberapa penyebab mengapa wanita banyak yang mengalami job insecurity.