apa itu hepatitis

apa itu hepatitis

Hepatitis adalah salah satu masalah kesehatan yang disebabkan karena banyak hal. Mulai dari infeksi hingga kebiasaan sehari-hari yang buruk, hepatitis bisa terjadi pada siapa saja tanpa memandang usia dan jenis kelamin.

Terlebih lagi, dengan jenisnya yang beragam, tingkat keparahan penyakit hepatitis antara satu penderita bisa berbeda dengan penderita lain. Ingin tahu penjelasan lebih lanjut mengenai hepatitis? Simak ulasan lengkap berikut ini.

Apa itu hepatitis?

Hepatitis adalah kondisi di mana hati mengalami peradangan. Ketika peradangan terjadi maka sebenarnya jaringan hati mengalami luka atau infeksi yang menyebabkan pembengkakan.

Nah, pembengkakan akan membawa kerusakan yang memengaruhi fungsi kerja organ hati individu. Ada sejumlah hal yang menyebabkan dan memicu hepatitis, salah satunya adalah infeksi virus.

Apabila terjadi karena infeksi virus maka hepatitis bisa menular dari satu individu ke individu lain.

Di samping penularan, jika hepatitis terjadi dalam jangka pendek maka kondisi ini disebut sebagai hepatitis akut. Sementara, bila terjadi dalam waktu lama atau jangka panjang maka dikenal dengan hepatitis kronis.

Lantas, apa saja gejala-gejala hepatitis yang perlu kamu cermati?

Gejala hepatitis

Beberapa orang yang menderita hepatitis mungkin saja tidak tahu jika mereka terinfeksi, begitu pula dengan gejala hepatitis.

Penderita mungkin akan merasakan sejumlah tanda hepatitis setelah melewati masa inkubasi atau sekitar 2 minggu hingga 6 bulan. Jika penderita mengalami beberapa tanda atau ciri, gejala hepatitis mungkin akan terasa seperti:

  • Demam
  • Rasa nyeri pada sendi
  • Rasa nyeri pada perut sebelah kanan
  • Rasa gatal pada kulit
  • Tubuh terasa lelah
  • Penurunan selera makan
  • Mual dengan atau tanpa muntah
  • Perubahan warna pada urin menjadi gelap
  • Tinja berwarna pucat
  • Kulit dan mata menguning (penyakit kuning)
  • Penurunan berat badan

Jika kamu mengalami infeksi hepatitis kronis, kamu mungkin tidak mengalami atau merasakan sedikitpun gejala hepatitis. Gejala infeksi hepatitis kronis mungkin akan muncul bertahun-tahun kemudian, setelah kamu terinfeksi.

Jenis-jenis hepatitis

Bisa bersifat akut (terjadi secara cepat dan tiba-tiba) maupun kronis (perlahan dan bertahap), hepatitis dibagi menjadi beberapa jenis. Mulai dari hepatitis virus A hingga E, hepatitis alkoholik, hepatitis toksik, hingga hepatitis autoimun, berikut adalah jenis-jenis hepatitis:

1. Hepatitis A

Ditularkan melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi, hepatitis A biasanya akan sembuh dalam 2 bulan. Meskipun begitu, hepatitis A yang tidak diobati bisa memburuk hingga mengancam jiwa.

2. Hepatitis B

Menyebar melalui kontak langsung dengan cairan tubuh (darah, carian vagina, maupun air mani), penularan hepatitis B paling sering terjadi pada wanita hamil ke bayi mereka.

Jika terjadi pada anak-anak, infeksi hepatitis B bisa berlangsung dalam jangka panjang atau disebut kronis.

3. Hepatitis C

Entah melalui cairan tubuh maupun melalui kontak darah, hepatitis C paling sering terjadi saat melakukan hubungan seksual tanpa kondom dan berbagi jarum suntik.

Di sisi lain, hepatitis C bisa menular pada bayi saat atau selama proses persalinan.

4. Hepatitis D

Meskipun jarang terjadi, hepatitis D yang tumbuh karena adanya hepatitis B bisa bersifat serius. Artinya, ketika ditularkan melalui darah maupun kontak seksual, hepatitis D dapat menyebabkan sirosis dan kanker hati.

5. Hepatitis E

Muncul pada lingkungan dengan sanitasi yang buruk seperti air yang terkontaminasi, hepatitis E sering dikaitkan dengan daging dan jeroan mentah hingga setengah matang.

Meskipun biasanya infeksi tidak memerlukan pengobatan, hepatitis E pada orang dengan sistem kekebalan yang lemah bisa menjadi serius.

6. Hepatitis alkoholik

Disebabkan karena asupan alkohol yang berlebihan selama bertahun-tahun, hepatitis alkoholik dapat menyebabkan penyakit kuning dan gagal hati.

Pemulihan yang paling mudah adalah dengan berhenti minum alkohol dan lakukan pengobatan.

7. Hepatitis autoimun

Jarang terjadi atau langka, hepatitis autoimun bisa menyerang, merusak, hingga mengganggu kinerja hati.

Biasanya, pengobatan hepatitis autoimun melibatkan banyak obat-obatan yang bisa menekan sistem kekebalan dan mengurangi peradangan.

Selain beberapa jenis tersebut, jika kamu mengonsumsi obat-obatan tertentu dalam jumlah besar dengan jangka waktu yang lama maka kamu mungkin saja mengalami hepatitis toksik.

Dalam beberapa kasus, hepatitis toksik juga terjadi karena bahan kimia dan racun.

Penyebab hepatitis

Karena hepatitis virus adalah jenis hepatitis yang paling sering terjadi, maka infeksi virus adalah penyebab utama dari kebanyakan kasus hepatitis. Artinya, penyebab hepatitis A tidak lain adalah virus hepatitis A (HAV), dan seterusnya.

Di sisi lain, hepatitis tidak hanya disebabkan oleh infeksi virus. Beberapa kasus yang mungkin jarang terjadi atau tidak lebih sering daripada kasus hepatitis virus terjadi karena hal seperti:

  • Memiliki kebiasaan minum alkohol yang berlebihan
  • Reaksi dari bahan kimia, obat-obatan, suplemen, hingga racun
  • Masalah sistem kekebalan tubuh atau autoimun

Perlu kamu ketahui bahwa ada sejumlah faktor yang meningkatkan risiko seseorang mengalami hepatitis.

Baik faktor genetik maupun kondisi lingkungan, berikut adalah sejumlah faktor penyebab hepatitis yang tidak boleh kamu lewatkan:

  • Kurang menjaga kebersihan pribadi
  • Jarang mencuci tangan
  • Mengonsumsi makanan yang tidak matang atau mentah
  • Sering berbagi barang pribadi
  • Melakukan hubungan seksual tanpa kondom
  • Memiliki riwayat hepatitis dalam keluarga
  • Menerima transfusi darah
  • Memiliki infeksi akut hingga kronis

Selain beberapa faktor di atas, seseorang yang sering menerima transfusi darah atau pernah menjalankan transplantasi organ sebaiknya dapat lebih berhati-hati.

Maksudnya, kamu boleh memastikan kebersihan diri yang lebih baik dan menghindari kebiasaan berbagi barang pribadi.

Lantas, bagaimana hepatitis bisa menular? Di bawah ini adalah sejumlah proses penularan atau penyebaran hepatitis.

Penularan hepatitis

Proses penyebaran hepatitis bisa berbeda-beda, tergantung dari jenis hepatitis yang diderita. Tapi, kebanyakan hepatitis menular ketika seseorang melakukan kontak dengan barang yang telah terkontaminasi dengan penderita hepatitis.

Artinya, ketika kamu melakukan kontak cairan atau darah dengan penderita hepatitis maka kamu berisiko tertular hepatitis. Berikut adalah sejumlah proses penyebaran atau penularan hepatitis yang harus kamu ketahui:

  • Kontak makanan atau minuman yang telah terinfeksi dengan kotoran atau feses penderita hepatitis
  • Mengonsumsi makanan yang kurang matang seperti daging babi, rusa, atau kerang
  • Melakukan hubungan seksual dengan penderita tanpa menggunakan kondom
  • Berbagi jarum suntik yang telah terkontaminasi

Hepatitis bisa menyebar ketika penderita berbagi barang-barang pribadi. Oleh karena itu, hindarilah berbagi barang pribadi seperti pisau cukur dengan seseorang.

Pengobatan hepatitis

Penyakit hepatitis berpotensi menyebabkan komplikasi kesehatan seperti sirosis, kegagalan fungsi organ hati, hingga kanker hati.

Oleh karena itu setelah menjalankan pemeriksaan, lakukanlah pengobatan untuk mencegah berbagai komplikasi tersebut.

Pengobatan dari dokter tentu akan disesuaikan dengan jenis hepatitis, tingkat keparahan infeksi, dan kondisi kesehatan kamu. Umumnya, pengobatan yang ditawarkan tidak lain seperti:

  • Menggunakan obat interferon
  • Menggunakan obat imunosupresan
  • Menggunakan obat antivirus
  • Menjalankan transplantasi hati

Selama dan setelah menjalankan pengobatan, terapkanlah selalu gaya hidup yang sehat. Dibarengi dengan vaksinasi hepatitis, jagalah kebersihan diri dan lingkungan, lakukanlah hubungan seksual yang aman, dan hindarilah berbagi barang pribadi.

Share artikel ini
Reference