Flu Saat Hamil: Gejala, Diagnosis, dan Cara Menanganinya
Flu saat hamil bisa mempengaruhi bayi kamu. Flu merupakan penyakit virus menular yang menyebar melalui batuk dan bersin, penyakit ini tidak sama dengan pilek. Gejalanya cenderung lebih parah dan lama.
Flu saat hamil adalah penyakit serius namun dapat diobati. Orang hamil lebih mungkin dirawat di rumah sakit karena flu daripada orang yang tidak hamil.
Ketika didiagnosis lebih awal, perawatan yang aman dapat membantu mengurangi gejala. Lalu, apa saja yang bisa dilakukan untuk mengatasinyal? Simak sampai akhir, ya!
Apa itu flu saat hamil?
Influenza (flu) adalah infeksi pernapasan umum yang disebabkan oleh virus dan mudah menular. Ketika seseorang yang mengalami flu bersin atau berbicara, virus dapat menyebar melalui udara.
Flu saat hamil lebih mungkin menyebabkan penyakit parah daripada flu pada orang yang tidak hamil. Orang hamil yang terkena penyakit ini juga lebih mungkin dirawat di rumah sakit untuk perawatan. Jika kamu sedang hamil dan memiliki gejala penyakit ini, segera cari bantuan medis.
Kamu memiliki risiko yang lebih tinggi terkena flu ketika hamil daripada saat tidak hamil. Sebab, kehamilan dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh terhadap penyakit. Flu selama kehamilan dapat mempengaruhi perkembangan bayi.
Demam dapat menyebabkan cacat tabung saraf dan masalah lain pada bayi yang sedang berkembang. Penelitian telah menunjukkan bahwa flu pada kondisi ini dapat meningkatkan risiko keguguran, kelahiran prematur, dan berat badan lahir yang rendah.
Baca juga: Ibu Hamil Positif COVID, Ini yang Perlu Dilakukan!
Gejala flu saat hamil
Gejala flu yang paling umum saat hamil meliputi:
- Merasakan panas dingin
- Batuk kering
- Sakit kepala
- Kehilangan nafsu makan
- Hidung tersumbat
- Nyeri otot yang intens
- Pilek
- Sakit tenggorokan yang biasanya akan memburuk pada hari kedua atau ketiga
- Demam sedang hingga tinggi.
- Merasa lelah dan lemah
- Bersin
- Kadang-kadang mual dan muntah
Diagnosis flu saat hamil
Untuk melakukan diagnosis flu saat hamil, kamu mungkin akan melakukan tes berikut ini.
- Rapid influenza diagnostic test (RIDT): Tes ini menunjukkan hasilnya dalam waktu 10 hingga 15 menit
- Rapid molecular assay: Tes ini akan menunjukkan hasilnya dalam waktu 15 sampai 20 menit
Tenaga medis akan menyeka bagian dalam hidung atau bagian belakang tenggorokan dengan kapas.
Untuk menangani kondisi tersebut dapat dilakukan dengan cara alami.
Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menangani kondisi tersebut, antara lain:
- Istirahat yang banyak
- Banyak minum air putih agar tidak dehidrasi
- Berkumurlah dengan air garam hangat, jika sakit tenggorokan atau batuk
Mengonsumsi obat flu untuk ibu hamil dengan aman
Idealnya, kamu harus menghindari minum obat saat hamil, terutama selama 3 bulan pertama. Pilek atau sakit ringan dan nyeri seringkali tidak perlu diobati dengan obat-obatan.
Namun, jika kamu sedang hamil dan merasa perlu minum obat, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter. Beberapa obat yang dapat diminum saat flu, yaitu:
1. Parasetamol
Parasetamol merupakan pilihan yang tepat untuk mengobati nyeri ringan atau sedang dan menurunkan suhu tinggi (demam).
2. Ibuprofen
Ibuprofen merupakan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID). Konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi ibuprofen. Menurut Pregnancy Birth and Baby, NSAID tidak boleh digunakan dalam tiga bulan terakhir kehamilan karena dapat menyebabkan perdarahan, persalinan dan kelahiran yang tertunda, dan masalah jantung atau ginjal pada bayi.
Baca juga: Perbedaan Ibuprofen dan Paracetamol, Mana yang Lebih Efektif?
Tips mencegah flu saat hamil
Beberapa tips untuk mencegah flu saat hamil, yaitu:
- Hindari kontak dekat dengan orang yang sedang sakit
- Jangan terlalu sering menyentuh mata atau hidung
- Selalu bersihkan seluruh permukaan di rumah dan semprotkan disinfektan
- Sering mencuci tangan
- Tidur yang cukup
- Makan makanan yang sehat dan bergizi
- Mengurangi stres
Kapan harus ke dokter?
Flu harus ditanggapi dengan serius. Komplikasi flu dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur dan cacat lahir. Dapatkan bantuan medis segera jika kamu mengalami gejala berikut:
- Pusing
- Sulit bernafas
- Nyeri dada
- Pendarahan vagina
- Merasa bingung
- Muntah parah
- Demam tinggi yang tidak berkurang meskipun sudah minum obat
- Berkurangnya gerakan janin
Jika kamu mengalami flu saat hamil, temui dokter sesegera mungkin, terutama saat gejalanya memburuk dalam 5 sampai 7 hari.