Dislokasi: Penyebab, Gejala dan Pengobatannya
Pernahkah kamu mendengar istilah dislokasi? Secara umum, dislokasi adalah kondisi cedera sendi yang membuat ujung tulang bergeser keluar dari posisinya.
Hal bisa terjadi karena sering jatuh, terkena pukulan, atau karena melakukan olahraga fisik.
Dislokasi dapat terjadi di daerah pergelangan kaki, lutut, bahu, pinggul, siku, rahang, sendi jari tangan dan kaki.
Dislokasi merupakan keadaan darurat karena menyebabkan sendi mengalami pembengkakan, terasa nyeri dan terlihat tidak pada tempatnya sehingga kondisi ini memerlukan bantuan medis sesegera mungkin.
Dislokasi adalah
Tempat pertemuan dua atau lebih tulang dalam tubuh disebut sendi. Contohnya adalah sendi di bagian lutut dan siku yang bisa ditekuk.
Dislokasi adalah kondisi dimana tulang-tulang di sendi menjadi terpisah atau bergeser dari posisi biasanya.
Hal ini biasanya terjadi pada area persendian tubuh yang lebih besar. Pada orang dewasa, tempat cedera yang paling umum adalah bahu.
Sedangkan pada anak-anak, adalah di siku. Daerah jempol dan jari juga rentan jika ditekuk secara paksa ke arah yang salah.
Dislokasi bisa sangat menyakitkan dan menyebabkan area sendi yang terkena menjadi tidak stabil atau tidak dapat bergerak.
Area sendi juga dapat meregang atau merobek otot, saraf, dan jaringan di sekitarnya.
Penyebab dislokasi
Dislokasi terjadi karena ada aktivitas atau trauma yang memaksa sendi keluar dari tempatnya.
Beberapa cedera yang timbul dari kecelakaan mobil, jatuh, dan olahraga fisik seperti sepak bola adalah penyebab umum dari kondisi ini.
Dislokasi juga dapat terjadi selama aktivitas rutin saat otot dan urat di sekitar sendi melemah.
Cedera ini lebih sering terjadi pada orang tua yang memiliki masalah otot dan keseimbangan yang lebih lemah.
Ketika sendi pernah mengalami dislokasi, maka ada kemungkinan akan terulang lagi di masa yang akan datang.
Gejala dislokasi
Kamu dapat dengan mudah mengenal gejala dislokasi dengan menilai perubahan warna dan bentuk sekitarnya. Beberapa gejala lain yang terkait dengan dislokasi sendi meliputi:
- Terjadinya pembengkakkan atau memar
- Terjadi perubahan warna menjadi kemerahan
- Daerah yang terkena dislokasi akan mengalami perubahan bentuk ● Kesulitan bergerak atau tidak bisa bergerak
- Nyeri saat bergerak
- Mati rasa di sekitar area tersebut
- Perasaan kesemutan
Diagnosa dislokasi
Untuk menentukan apakah terjadi dislokasi atau ada tulang yang patah, kamu membutuhkan bantuan medis untuk mendiagnosa hal tersebut agar kamu dapat memperoleh pengobatan medis secepatnya.
Dokter atau ahli medis akan memeriksa area sekitar yang memiliki tanda-tanda dislokasi. Mereka akan memeriksa sirkulasi ke area tersebut, kelainan bentuk, dan apakah terjadi kerusakan kulit atau tidak.
Jika dokter atau ahli medis memeriksa dan menilai bahwa area tersebut, kemudian akan menyarankan pemeriksaan tambahan seperti rontgen (x-ray) jika diperlukan.
Terkadang, pemindaian khusus seperti MRI (Magnetic Resonance Imaging) mungkin dianjurkan.
Pemeriksaan MRI digunakan untuk menghasilkan gambar organ, tulang, atau jaringan lunak tubuh, termasuk sistem saraf.
Alat ini memungkinkan dokter untuk melihat dengan tepat apa yang terjadi pada sendi atau tulang yang mengalami gejala dislokasi.
Pengobatan dislokasi
Perawatan dapat bervariasi berdasarkan tingkat keparahan cedera dan daerah sendi yang mengalami dislokasi.
Mengompres dengan es batu dan memposisikan sendi agar tetap tinggi dapat membantu meminimalisir rasa sakit sambil menunggu bantuan medis.
Perawatan untuk dislokasi meliputi:
- Mengonsumsi obat sesuai resep dokter untuk mengurangi rasa sakit akibat dislokasi
- Melakukan prosedur medis untuk memposisikan tulang ke tempat yang seharusnya. Kamu dianjurkan untuk mengonsumsi obat penenang terlebih dahulu agar otot rileks sehingga memudahkan prosedur
- Istirahat yang cukup. Setelah sambungan kembali ke tempatnya, kamu perlu menjaganya tetap tidak bergerak.
- Menggunakan alat bantu medis seperti belat dapat membantu area tersebut sembuh sepenuhnya
- Melakukan latihan terapi fisik untuk memperkuat otot dan ligamen di sekitar sendi
Namun, apabila semua cara tersebut telah dilakukan dan tidak mengalami perbaikan, maka dokter biasanya akan menyarakan untuk melakukan operasi atau pembedahan jika:
- Metode manipulasi tidak berfungsi untuk mengembalikan tulang ke tempatnya
- Dislokasi merusak pembuluh darah atau saraf
- Dislokasi merusak tulang, merobek otot atau ligamen yang perlu diperbaiki
Perawatan dan masa pemulihan dapat bervariasi, tergantung pada daerah sendi yang terkena dan tingkat keparahan cedera.
Dislokasi membutuhkan waktu untuk pulih. Contohnya, dilansir dari National Health Service United Kingdom, dislokasi bahu membutuhkan waktu antara tiga sampai empat bulan untuk sembuh setelah posisi tulang kembali pada tempatnya.
Cara mencegah dislokasi
Ada beberapa tips yang bisa kamu lakukan untuk mencegah dislokasi, beberapa di antaranya meliputi:
- Kenakan alat pelindung atau pakaian saat melakukan aktivitas fisik, seperti olahraga
- Gunakan pegangan tangan saat naik dan turun tangga
- Gunakan keset anti selip di area basah, seperti kamar mandi
- Pindahkan kabel listrik dari lantai
- Hindari penggunaan karpet dari lantai, atau ganti dengan karpet anti-skid yang permukaan bawahnya tidak licin
- Hindari berdiri di atas benda yang tidak stabil, seperti kursi
- Tetap aktif secara fisik untuk menjaga otot dan urat (tendon) di sekitar persendian tetap kuat
- Mempertahankan berat badan yang ideal untuk menghindari beban berlebih pada tulang