bibir sumbing pada bayi

bibir sumbing pada bayi

Kejadian bibir sumbing pada bayi terjadi pada 1 dari setiap 700 bayi, kondisi ini merupakan salah satu cacat lahir yang paling umum terjadi. Bibir sumbing yang biasanya terjadi sejak bayi masih dalam kandungan dapat kamu deteksi dengan pemeriksaan ultrasonografi (USG).

Karena bagian-bagian wajah dan struktur di sekitar mulut berpotensi tidak dapat menyatu dengan baik selama perkembangan dalam rahim, kamu mungkin merasa khawatir jika kamu tidak dapat memperbaiki bibir sumbing pada bayi.

Untungnya, bibir sumbing pada bayi dapat diperbaiki beberapa bulan setelah bayi lahir.

Apa itu bibir sumbing?

Bibir sumbing adalah bukaan, belahan, atau celah pada bibir atas maupun pada langit-langit mulut yang terjadi pada saat proses pembentukan bibir dan langit-langit mulut sekitar minggu ke-4 hingga ke-9 dari kehamilan.

Bibir yang tidak dapat menyatu sepenuhnya menyebabkan terbentuknya celah atau lubang pada bibir atas. Meskipun biasanya terjadi di satu sisi, bibir sumbing pada bayi dapat terjadi di kedua sisi bibir, tengah bibir, atau bahkan pada langit-langit mulut.

Penyebab bibir sumbing

Celah pada bibir atau langit-langit mulut pada bayi dapat terjadi karena kelainan gen. Akan tetapi, pada kebanyakan kasus, penyebab bibir sumbing pada bayi masih belum diketahui.

Karena penyebabnya yang belum pasti, beberapa ahli yakin bahwa kondisi ini disebabkan oleh interaksi antara faktor genetik dan lingkungan. Berikut adalah beberapa faktor yang meningkatkan risiko bayi memiliki bibir sumbing:

  • Ibu hamil memiliki kebiasaan merokok selama kehamilan
  • Ibu memiliki diabetes sebelum atau saat kehamilan
  • Ibu hamil mengonsumsi obat-obatan seperti obat anti kejang dan tablet steroid
  • Ibu sering minum alkohol selama kehamilan
  • Ibu memiliki atau mengalami obesitas saat hamil
  • Ibu hamil kekurangan nutrisi terutama asam folat

Selain beberapa penyebab bibir sumbing di atas, kombinasi genetik dari ibu dan ayah juga berpotensi menyebabkan terjadinya bibir sumbing pada bayi. Tetapi, penyebab bibir sumbing karena gen yang diwarisi oleh kedua orang tua hanya terjadi pada sedikit kasus.

Ciri-ciri bibir sumbing

Bibir sumbing pada bayi dapat segera diketahui saat ibu hamil menjalankan pemeriksaan kehamilan dan segera dikenali saat bayi lahir. Gambaran defek dapat muncul berupa satu atau kedua sisi bibir maupun langit-langit mulut yang terbelah.

Bibir yang terbelah memiliki lekukan kecil atau lekukan memanjang dari gusi bagian atas. Celah pada bibir dapat mempersulit kemampuan berbicara seseorang sehingga suara yang keluar terdengar seperti suara hidung atau sengau.

Sedangkan defek pada langit-langit mulut biasanya berupa celah di langit-langit rongga mulut hingga ke bagian bawah hidung. Akibatnya, seseorang mungkin mengalami kesulitan menelan yang berpotensi menyebabkan keluarnya makanan dari hidung.

Tidak hanya itu, infeksi telinga kronis juga menjadi salah satu gejala defek atau kecacatan pada langit-langit mulut.

Jenis bibir sumbing

Mungkin kamu mengira kalau bibir sumbing hanya dapat terjadi di satu sisi bibir atas. Padahal, bibir sumbing dapat terjadi di kedua sisi bibir atas dengan lekukan kecil hingga memanjang ke hidung. Berikut adalah jenis-jenis bibir sumbing yang perlu kamu ketahui:

Forme fruste unilateral cleft lip

Celah bibir hanya terdapat di satu sisi bibir atas dan tampak sebagai lekukan kecil yang halus.

Incomplete unilateral cleft lip

Sama seperti forme fruste unilateral cleft lip, jenis bibir sumbing ini terjadi di satu sisi bibir atas. Namun yang membedakan adalah celah tampak lebih jelas. Incomplete unilateral cleft lip biasanya tidak meluas hingga hidung.

Complete unilateral cleft lip

Terdapat celah memanjang hingga hidung dan terjadi di satu sisi bibir atas.

Incomplete bilateral cleft lip

Celah tidak memanjang hingga hidung namun terjadi di kedua sisi bibir atas.

Complete bilateral cleft lip

Sama seperti incomplete bilateral cleft lip, ditemukan celah pada kedua sisi bibir atas. Akan tetapi, jenis ini memanjang hingga hidung.

Disamping beberapa jenis bibir sumbing tersebut, jika seseorang mengalami defek pada langit-langit mulut maka seseorang mungkin memiliki satu dari ketiga jenis defek pada langit-langit mulut seperti berikut:

Incomplete cleft palate

Adanya celah di bagian belakang mulut pada langit-langit.

Complete cleft palate

Terdapat celah yang meliputi bagian keras dan bagian lunak dari langit-langit mulut sehingga rongga mulut dan hidung saling terhubung.

Submucous cleft palate

Terdapat celah pada langit-langit mulut bagian jaringan keras maupun lunak yang ditutupi dengan selaput lendir. Selaput lendir ini melapisi langit-langit mulut.

Bibir sumbing pada bayi

Suatu studi yang meneliti bayi dengan masalah sumbing sejak berada dalam kandungan menemukan bahwa bayi laki-laki cenderung memiliki bibir sumbing dengan atau tanpa celah pada langit-langit mulut. Sebaliknya, pada bayi perempuan, celah pada langit-langit mulut tanpa diikuti defek pada bibir lebih sering terjadi.

Bibir sumbing pada bayi dapat menyebabkan anak menghadapi berbagai kesulitan di kemudian hari. Meskipun tingkat kesulitan dapat berbeda-beda tergantung jenis dan keparahan kondisi celah, bibir sumbing pada bayi dapat menyebabkan berbagai gangguan pada bayi seperti kesulitan mengisap air susu ibu (ASI).

Bibir sumbing pada bayi tidak hanya dapat mengakibatkan terjadinya infeksi telinga dan gangguan pendengaran, melainkan juga masalah gigi dan kesulitan berbicara. Belum lagi, ketika bayi mulai menginjak masa kanak-kanak, bayi mungkin akan mengalami masalah sosial.

Oleh karena itu, akan lebih baik jika ibu mengetahui pertumbuhan dan perkembangan mulut anak sejak dalam kandungan dengan melakukan pemeriksaan ultrasonografi secara berkala.

USG janin bibir sumbing

USG atau ultrasonografi adalah salah satu alat yang digunakan untuk memeriksa kondisi bayi dalam rahim. Tes dengan gelombang suara ini akan menampilkan gambar janin yang sedang berkembang. Ketika melakukan tes USG, dokter mungkin akan mendeteksi adanya perbedaan struktur wajah pada janin yang mengalami bibir sumbing.

Tes USG untuk mengetahui celah pada bibir dan rongga mulut sebaiknya dilakukan sekitar usia kehamilan minggu ke-13. Meskipun mulut dan langit-langit mulai dibentuk pada minggu ke-4 hingga ke-9 atau seterusnya, pemeriksaan minggu ke-13 dilakukan agar hasil diagnosis lebih akurat.

Apabila hasil tes USG memberikan hasil bahwa janin memiliki bibir sumbing atau defek pada langit-langit mulut, dokter mungkin akan menyarankan beberapa pilihan terapi yang sesuai dengan kondisi tiap individu.

Operasi bibir sumbing

Operasi bibir sumbing memiliki risiko pendarahan, infeksi, pelebaran bekas luka, hingga kerusakan saraf maupun pembuluh darah. Namun, prosedur ini merupakan salah satu cara yang dilakukan dokter untuk membantu menangani kasus sumbing pada janin adalah dengan melakukan operasi bibir sumbing.

Operasi atau pembedahan dinilai dapat meningkatkan kemampuan dan kualitas hidup anak mulai dari makan, bernapas, hingga berbicara. Dokter biasanya mengobati janin dengan kasus bibir sumbing sejak berusia 3 hingga 6 bulan, dan usia 6 hingga 12 bulan untuk langit-langit mulut sumbing.

Dengan mempertimbangkan berbagai kemungkinan risiko, kondisi kesehatan bayi, serta manfaat di kemudian hari, operasi bibir sumbing biasanya dilakukan dalam urutan seperti berikut ini:

  • Usia 3 hingga 6 bulan pertama dilakukan perbaikan atau rekonstruksi bibir sumbing
  • Usia 6-12 bulan atau lebih awal jika memungkinkan dilakukan perbaikan atau rekonstruksi pada celah pada langit-langit mulut
  • Antara usia 2 dan akhir tahun remaja dilakukan operasi lanjutan

Setelah menjalankan tiga operasi tersebut di rumah sakit, individu mungkin akan dianjurkan untuk menjalani prosedur operasi lain yakni operasi tabung telinga.

Anak-anak yang mengalami bibir sumbing atau defek pada langit-langit mulut dapat menjalani hidup normal dan sehat seperti kebanyakan orang pada umumnya. Namun mereka mungkin memerlukan pemantauan dan terapi tambahan seperti:

  • Penggunaan bantuan alat tambahan atau modifikasi posisi untuk memberikan air susu ibu (ASI)
  • Pemeriksaan dan pemantauan fungsi mendengar pada anak
  • Terapi bicara dan bahasa
  • Konsultasi mengenai cara menjaga kebersihan gigi dan mulut
Share artikel ini
Reference